29. this's the answer

1.4K 266 48
                                    


"Maaf. Sepertinya aku tidak bisa berlanjut untuk makan malam bersamamu malam ini," Ucap jennie.

"Wae?"

"Ayahku sudah menyuruhku untuk pulang sekarang. Kita pulang sekarang, ya ?"

Raut wajah Jennie menyiratkan kecemasan. Jisoo menjadi khawatir melihatnya.

"Apa terjadi sesuatu ?" Tanya jisoo cemas.

Jennie menggeleng, dan tersenyum menghibur.

"Kajja." Jennie berjalan lebih dahulu menuju mobil, lalu jisoo membuntuti.

Jisoo melajukan mobilnya kembali menuju kota. Membutuhkan waktu selama tiga jam untuk bisa sampai kembali ke Seoul, atau bisa lebih jika jalanan padat.

Selama perjalanan, Jennie masih terlihat tengah mengkhawatirkan sesuatu. Dia tampak begitu gelisah, dan hanya memandang kejalanan.

"Apa kau memiliki janji dengan ayahmu, dan kau mengabaikan janji itu karena pergi denganku ?" Terka jisoo. "Seperti apa yang kau lakukan kepada adikmu, membatalkan rencana liburan kalian hanya untuk memenuhi pintaku," lanjutnya.

Jennie menoleh, diam sejenak.
Jika ia membenarkan ucapan jisoo, mungkin jisoo akan merasa bersalah kepadanya, ia tidak ingin jisoo merasa begitu kepadanya. Dan untuk ningning, ia akan memberi pelajaran karena telah memberitahukan hal yang seharusnya tidak dia bicarakan kepada jisoo.

Dasar adik sialan bermulut besar. !!!

"Aniyo. Aku tidak memiliki janji apapun hari ini. Aku hanya lupa untuk mengerjakan sesuatu, dan itu bukan hal penting,,"
Jennie berdalih dengan santai. Namun pikirannya kalut akan perkataan ayahnya tadi, saat ia barusaja menerima telepon dari sang ayah beberapa menit lalu.

"dan untuk apa yang dikatakan ningning, entah apa itu. Jangan sepenuhnya percaya kepadanya," lanjut jennie menambahkan.

Jisoo mengangguk mengerti.
"Tidurlah. Jika sudah sampai, aku akan membangunkanmu nanti," pintanya.

Jennie menggeleng, "aku akan menemanimu selama perjalanan."

Jisoo tersenyum. "Baiklah kalau begitu."

Dua jam kemudian..

Jisoo menoleh ke sisi sampingnya. Sebab merasa hawanya sudah berbeda dari satu jam sebelumnya.

"Heol.." menggeleng tak percaya. Saat melihat,

Kedua mata cantik jennie tertutup rapat, dan bibirnya sedikit terbuka. Pantas saja menjadi sepi.

"Menemaniku sambil tertidur ?" jisoo mencibir si gadis pangsit.
Setelah itu ia tersenyum lembut sambil memandang wajah gadis itu selama lampu merah berlangsung.

Tin-

Terhenyak.

Suara klakson dari mobil belakang membuat jisoo kaget. Lantas ia kembali melanjutkan perjalanannya.

Kedua tangan direntangkan, rasanya sangat pegal setelah beberapa jam mengemudi. Bokongnya pun terasa kebas dan sulit untuk bergerak akibat lama dengan posisi yang duduk terus menerus.

Mobil merah kesayangan jisoo barusaja menepi tepat di depan gerbang rumah besar milik Jennie.

Kini jisoo bingung bagaimana cara membangunkan Jennie yang masih tertidur pulas. Ia tidak tega.

Menit kemudian, telunjuk tangannya diangkat dengan rasa ragu. Didekatkan ke arah pipi mandu milik Jennie.

Semakin dekat... dekat... Dan, Twiww~

Telunjuknya mencolek pipi mandu Jennie dengan tujuan agar dia terusik, lalu terbangun.

Namun,

tidak membuahkan hasil.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora