30. in love

1.6K 270 42
                                    

Gadis bermarga Kim itu sedang mendekap ponsel di atas dadanya, dengan posisi tidur terlentang di atas kasur. Sedang mengharapkan sesuatu.

berharap jisoo yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu akan mengirim pesan manis di pagi hari yang cerah ini, seperti kebanyakan pasangan lain biasa lakukan.

Beberapa kali ia mengecek ponselnya. Namun nama kontak yang ditunggu tak juga muncul.

"Ah.. apa dia masih tertidur ?"
Jennie menutup kembali matanya seraya memutar kembali ingatan manis bersama jisoo.

Kejadian semalam yang tak terprediksi itu sungguh diluar dugaan. Jennie menginginkan jisoo dapat memberi jawaban manis itu saat di bawah meriahnya kembang api muncul. Tetapi ternyata tidak seperti yang ia harapkan.

Tapi tidak apa. Yang terpenting adalah jawaban dari perasaannya itu kini terbalaskan.

Namun hati terasa ada yang mengganjal, apa perasaan jisoo kepadanya sungguh perasaan Yang sama dengannya (?). Atau hanya sekedar..

Ah, Jennie menggelengkan kepalanya. Ia kembali mengecek ponselnya.

Tidak ada yang spesial didalamnya. Hanya beberapa pesan masuk dari orang-orang yang menurutnya tak penting. Jennie mengabaikan itu. Dan sedikit memberi ruang waktu kembali untuk menunggu Jisoo mengirimkan sebaris atau dua baris pesan manis yang mungkin akan muncul di beberapa detik atau menit kemudian.

Hahh.. menghela nafas bosan sekaligus rasa kesal

Setelah menunggu lama. Jennie merasa sudah banyak membuang waktu. Ia memutuskan untuk pergi menuju bilik kamar mandi, lalu melakukan rutinitas seperti biasanya. Masih dengan pikiran yang sama, menunggu kekasih barunya itu
mengirim pesan kepadanya.

Alih-alih mengapa tidak dirinya saja yang mengirim pesan manis terlebih dahulu, Jennie lebih memilih untuk menerima dibanding harus memberi. Sebab itu yang dia mau. Jadi terserah Jennie.

Selama dia masih ingin menunggu, biarkanlah.

Melepas satu persatu pakaian yang semula dikenakannya, hingga tak ada sehelai kain pun yang melekat lagi ditubuhnya. Kini langkah kakinya membawanya ke dalam bak mandi yang sudah terisi air dengan campuran bath bomb beraroma bunga peony kesukaannya.
Berendam beberapa menit. Menyibak rambutnya ke luar bathtub dahulu, lalu kepalanya disandarkan seraya memejamkan mata, sambil menghirup nafas dalam-dalam. Dan dihembuskan perlahan.

Jennie tampaknya sangat menikmatinya.

Tubuh telanjangnya merasakan setiap resapan air hangat yang masuk kedalam setiap pori-porinya, sementara indera penciumannya menghirup aroma harum dari bath bomb peony yang menguar memenuhi ruang, sesekali.

Sungguh menyejukkan hati menyegarkan jiwa.

Pikirannya melayang jauh, memikirkan hal apa yang akan dilakukannya dengan jisoo untuk merayakan hari jadi resmi keduanya menjadi sepasang kekasih.

Makan malam bersama (?) Ah.. itu hal yang biasa.

Berpelukan semalaman (?) Biasa juga.

Tidur bersama dalam pelukan,

Animyeon..

Berciuman panas sepanjang malam, lalu..

Oh shoot, apa itu akan kejadian di malam nanti? Membayangkannya saja membuat degup jantungnya berdebar seketika kini.

Tapi tidak. Jennie tidak semesum itu, ia tidak bisa langsung memberikan dirinya kepada jisoo walau dia memang kekasihnya.

Sebab ini belum dua puluh empat jam jisoo menjadi kekasihnya.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang