17. Day by day

1.3K 277 13
                                    

"Hati-hati, jarimu bisa terpotong." tegur Jennie.

Jisoo yang memang sedang memotong beberapa sayuran pun tak menggubris, ia terus melakukan kegiatannya sambil melamun.

Krek krek krek

Hanya suara irisan daun bawang yang terdengar.

Dalam batin Jennie berdecak kesal, karena sikap jisoo yang tak acuh kepadanya, dengan itu ia lebih memilih untuk menyibukkan dirinya sendiri dengan bermain ponsel daripada harus melihat manusia kaku itu.

Tak lama kemudian, beberapa pelanggan masuk dan hendak memesan makanan yang tersedia.

"Kau saja yang melayani para pelanggan itu," pinta Jennie ke jisoo.

Jisoo hanya bersenandung kecil sebagai sahutan, lalu pergi begitu saja tanpa menoleh sedikit pun pada jennie yang kini tampak mencibir kesal.

Tepatnya, Jennie kesal tercampur rasa khawatir dengan perubahan sikap jisoo akhir-akhir ini. Ia masih tidak tahu kenapa alasannya.

Sekian menit kemudian, jisoo kembali ke dapur menemui jennie untuk memberitahukan apa-apa saja yang akan dipesan oleh para pelanggan tersebut, dan akan dibuatkan oleh si juru dapur.

Hanya memberitahukan itu saja, tidak ada pembicaraan lebih. Sebab memang jisoo menjadi se-irit bicara itu. Seperti orang yang malas untuk menjalani kehidupan.. heol~

Hingga makanan yang dipesan siap dihidangkan, barulah jisoo Sudi mengeluarkan suaranya lagi untuk hanya sekedar bertanya hal yang berkaitan dengan makanan yang akan dibawanya kepada pelanggan yang memesan.

"Hati-hati, jangan banyak melamun.. nanti kau bisa menumpahkan makanan diatas nampan itu."

Jennie lagi-lagi menegur jisoo, yang terlihat seperti orang kosong pikiran yang hanya memandang lurus ke depan dengan pandangan kosongnya. Dan lagi-lagi jisoo mengacuhkannya. Heol..

Gadis pemilik pipi seperti mandu itu menggeleng heran, sesaat melihat jisoo yang sudah berjalan memunggunginya.



( ◜‿◝ )






"Tidak becus!" Hardik Jung jae kepada empat orang anak buahnya yang kini tertunduk takut.

"Kami sudah melakukan pencarian terhadap nona Jennie Selama dua pekan terakhir ini, namun kami benar-benar kehilangannya, tuan." Ujar salah satu pria serba berpakaian hitam itu dengan memandang takut kepada sang bos.

Jung jae berdesis sambil berkacak pinggang, dengan raut wajah menyeramkannya. Ia tampak begitu kesal. Sebab sudah hampir 2 bulan putri sulungnya itu tak juga di temukan sejak dia melarikan diri di hari pernikahannya.

"Tu-tuan, sebenernya beberapa pekan lalu say-"

"Aboeji!" Suara lain menyela kala salah satu pria itu hendak mengungkapkan sesuatu.

Sontak membuat pria paruh baya menoleh kearah putri keduanya, "ada apa?"

Sebelum menjawab, ningning melihat satu persatu keempat pria yang masih tertunduk takut itu dengan tatapan mengintimidasi. Dan kini tak sengaja ia beradu pandang dengan pria yang baru saja hendak memberitahukan sesuatu kepada ayahnya, yang mungkin dia adalah pria yang saat malam hari dimana sang kakak menyelinap masuk kedalam kamarnya dan sempat meneriaki Jennie dengan memanggilnya 'pencuri'.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Where stories live. Discover now