24. Jenlous

1.6K 272 49
                                    

Jennie mengerjap, membuang pandangan ke bawah menatap lantai polos berwarna putih lalu mengucap maaf dengan suara pelan, seraya membungkuk ringan. Setelah itu ia melenggang pergi begitu saja.

Jennie mengabaikan panggilan dari jisoo yang terdengar memanggilnya beberapa kali. Kakinya berjalan dengan mengambil langkah lebar, semakin menjauh dari keberadaan dua gadis bervisual nyaris sempurna itu.

Jisoo yang heran hendak mengejar Jennie. Namun, Irene lebih dulu mencegah menggunakan tangan yang kini menyekal pergelangan tangan miliknya, erat.

"Untuk apa mengejarnya?"

"Kenapa dia bersikap seperti itu?" Jisoo bergumam sambil masih menatap kepergian Jennie.

Brak!

Pintu mobil ditutup dengan amat kuat. Jennie masih kesal karena melihat situasi yang baru saja ia lihat. Kemudi mobilnya di cengkram kuat.

Jennie segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Pandangannya menatap lurus ke depan dengan sorot marah.

Sesampainya dirumah. Ia membuang tubuhnya ke kasur dengan kasar.
Wajahnya ditenggelamkan di bantal sambil mengerang, sebab cemburu yang berakhir membuat hati nya sedikit terluka.

"Aish! Kenapa aku begitu kesal melihatnya!?"

Gadis yang tengah uring-uringan itu membalikkan tubuh jadi terlentang, kini pandangannya menatap plafon kamarnya yang polos. Sambil membawa bantal ke atas dadanya dan meremas bantal nya kuat.

Jennie begitu amat kesal.

"Pemandangan apa itu tadi ?!"

Lagi, ia mengoceh kesal. Mendesah beberapa kali guna melepas rasa kesalnya lewat setiap desahan.

"Apa dia kembali dengan mantannya itu?! Heol.. jika benar, aku akan merobek-robek wajahnya!"

"Tapi apa hak ku? Aish! Sial."

"Siapa yang akan kau robek-robek wajahnya?"

Ningning ikut menimbrung. Dia baru saja keluar dari bilik kamar mandi.

"Yah! Aish.. kamjagiya!" Kaget Jennie. Ia tidak mengetahui gadis yang lebih muda ada di dalam kamarnya. "Sejak kapan kau disini ?" Ketusnya.

"Kurang lebih sejak dua jam lalu,"

ningning duduk di tepi kasur seraya membawa satu bantal dalam pangkuannya, dan menatap sang kakak dengan rasa penasarannya.

"Kau tampak amat kesal sepertinya. Siapa yang membuatmu bertingkah seperti ini, hum?"

Bukan menjawab, jennie malah melemparkan bantalnya ke arah sang adik.
"Jangan bertanya. Aku sedang kesal. Tinggalkan aku sendiri!" Titahnya dengan nada kesal.

"Yah! Eonnie. Tidak baik untuk melampiaskan rasa kesalmu kepada adikmu sendiri."

"Maka, keluarlah! Aku sedang ingin sendiri."

"Heol.."

Ningning tidak ingin berdebat lagi. Maka ia memilih untuk meninggalkan kakaknya itu sendirian. Namun, saat diambang pintu rasa penasaran yang kuat itu menghasutnya untuk bertanya sekali lagi.

"Siapa yang membuatmu kesal, eonnie?"

"get out now!"





( ◜‿◝ )






Keesokan harinya.

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Where stories live. Discover now