21. hid feels

1.2K 259 12
                                    

-

Jennie membasuh wajahnya, ia menadah air yang mengalir di wastafel menggunakan telapak tangan kemudian ia basuh wajahnya dengan semestinya. Setelah itu menatap pantulan wajahnya sendiri di cermin. Ia tetiba diam melamun..

"Sudah bertahun-tahun, aku selalu dihantui rasa takut jika harus melihat atau menyinggahi pantai.."

"Kenapa begitu ?"

"Ibuku, dia mengalami kecelakaan di kapal yang ditumpangi nya. Air laut serta ombak itu telah membuat ibuku meninggalkanku. Air itu membuat nya tak kembali hingga kini.."

"Jisoo-ya, pasti itu sangat sulit bagimu," Gumamnya, masih menatap kosong pada cermin wastafel.

Knock'

"Eonnie!"

Jennie mengerjap. Kembali sadar.

"Jamkkaman!" Jennie keluar dari bilik kamar mandi menghampiri ningning yang tengah berdiri di ambang pintu masuk kamar.

Ningning sedang menunggunya untuk akan makan malam bersama dengan sang ayah. Setelah sekian lama.

Di ruang makan. Jennie duduk tepat berhadapan dengan sang ayah yang kini memasang mimik wajah yang tampak menakutkan, tidak seperti sebelumnya.

"Shibal.. seharusnya aku mengurung diri saja dikamar"

Menggerutu secara intern, sekujur tubuhnya menegang seketika tatapan kim jungjae menatap tajam ke padanya kini.

"Habiskan makanannya. Setelah itu mari berbicara," Ucap jungjae tegas.

Duduk diam terpaku. Jennie menunduk sambil memainkan jari jemarinya gusar.

Kini ia harus berhadapan dengan sang ayah. Ia kira ayahnya akan memaafkannya begitu saja. Tapi..

Jungjae menatap penuh selidik pada putrinya. "Selama hampir dua bulan ini, kau berada dimana ?"

"Ak-"

"Tinggal dengan siapa?"

"Ting--"

"Dan siapa kekasih wanitamu itu?"

Jennie menutup matanya, menggigit bibir bawahnya, kini dirinya merasa seakan terancam dan tertekan.

Jika dirinya banyak ditakuti orang rumah, karena pembawaanya yang tampak menyeramkan dan disegani.. namun tidak dengan bagaimana saat dia tengah disidang oleh sang ayah seperti saat ini. Rasa takutnya menguar.

Jennie bak bayi yang ketakutan.

Jungjae menghela nafas panjang, "jawab Jennie?!"

"Aboeji.. M-maafkan aku."

"Jawab apa yang menjadi jawaban dari pertanyaanku! Minta maaf belakangan," Tegas jungjae.

Diam sejenak, Jennie merasa bersalah jika harus membawa jisoo kedalam masalahnya.

"Marhaebwa!" Jungjae menyentak, tak sabar.

"Se-sebenarnya.. ak-aku.."

"Jennieeee !!!" Peringat jungjae, ia kesal sendiri.

"Akutinggaldisebuahapartemen,danlaluakubekerjasebagaikokidikedaitemanku, karena aku tidakmemilikiuang."

Jennie berbicara cepat tanpa jeda.

"Lalu bagaimana dengan wanita yang menjadi kekasihmu?"

"Di... di-dia.. se-sebenarnya..."

Knock' knock'

Found You In My Room- [JENSOO] Completed ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang