Endless longing

320 40 5
                                    

NAMJOON'S POV.

Dia akan mengomeliku jika tahu aku kelayapan di masa rehatku.

Tapi aku juga tak bisa membuat otot-otot ku melemah karena sedang recovery. Maka pagi ini aku dan teman-teman climber sudah berada dibawah tebing Yuldong untuk latihan bersama.

Sahabat-sahabatku menyambut dengan baik niatanku ketika mengatakan ingin panjat tebing. Maka Yuldong lah tempat yang ideal. Bisa climbing sekaligus camping kecil-kecilan. Lagipula tak ada kepastian kapan Jin Hyung akan datang. Atau haruskah aku yang menyusulnya. Menunggunya pulang membuatku stres kalau sendirian.

Panjat tebing dan senda gurau sahabat-sahabat sehobi denganku bisa menjadi obat mujarab untuk melupakannya sesaat.

Aku rupanya punya penyakit akut yang baru kusadari segera. Penyakit rindu pada Jin Hyung. Yang harus dan cepat-cepat diobati. Karena kepalaku rasanya mau pecah ketika menahan rindu tak berkesudahan.

Setelah menyelesaikan 7 summit' ku, aku akan fokus pada studi ku. Cepat menyelesaikannya lalu aku harus cepat-cepat menjadi orang hebat untuk mengimbangi sosok Jin Hyung.

Hyung, Joonie berjanji akan menjadi orang sehebat dirimu. Karena seperti katamu, ketika kita akan melawan arus maka kita harus punya power dulu untuk melakukannya. Aku berjanji akan punya power sekuat dirimu agar Hyung tak berjuang sendirian. Tapi bersamaku. Berjuang bersama.

"Aku akan jadi belayer"

Usul salah satu sahabatku. Dan tiba-tiba aku langsung teringat Ara. Dia lah yang selalu mengajukan diri untuk jadi belayer jika aku yang memanjat.

"Okey. Aku akan lead"

Dengan cepat memakai peralatan ku. Seat harness, carabiner, figur eight sudah terpasang. Chalkbag dan sepatu panjat.

Lalu dengan berlahan aku naik keatas melalui celahan, rekahan dan tonjolan tebing yang menjadi pegangan dan pijakan ku. Ini sangat menyenangkan.

Keringat kurasakan mengalir di lengan, dahi dan punggungku walaupun hari belum begitu panas. Tapi tubuhku yang sehat memutuskan cepat-cepat berkeringat.

"Namjoon ah kalau sudah dipuncak, cepat turun. Ada yang mencarimu"

Saat hampir sampai di Hangover aku mendengar belayer ku berteriak padaku.

Hmmm siapa pula yang mencariku sampai kemari ?? Paling juga teman sesama climber yang mendengarku baru turun 6 gunung dan masih rehat.

Setelah melewati hangover, aku langsung naik ke puncak tebing lalu duduk menghadap sahabat-sahabatku dibawah.

Dan aku langsung melihat sesuatu yang indah dibawah sana. Indah dan membuat jantungku yang masih berdebar karena tebing menjadi tambah berdebar tak karuan.

 Indah dan membuat jantungku yang masih berdebar karena tebing menjadi tambah berdebar tak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okey aku memang harus cepat turun.

"Belayyyyy....!!!"

Aku langsung berdiri lagi dan meneriaki belayer ku yang tampak ngobrol asik dengan sosok mendebarkan dibawah sana dan sama sekali tak menghiraukan teriakanku.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang