Di balik Windbraker...

352 36 11
                                    

SEOKJIN'S POV.

"Ara bagaimana kabarnya Hyung ?? Kenapa ketika aku di Indonesia dia tak pernah menerima telponku ?? Kata teman-teman dia sering menghilang lagi. Apa dia baik-baik saja Hyung ?? Dia tak dekat lagi dengan pemuda brengsek itu kan ??"

Temanmu hamil sayang.

"Dia...dia baik-baik saja kok. Hyung dan pak Tolol selalu mengontrolnya. Bahkan kami sering makan bersama. Sudah, konsentrasi saja sama ekspedisi kamu. Ara biar Hyung yang ngurusi"

Ketika kami sampai di kamar hotel kapsul  kami, aku melepas jaket tebal Mammut Ultralight pemberian Joonie hingga tinggal windbraker tipis yang pas menempel ditubuhku.

"Hohohoo....lihat ini...hmmm ini pasti lezat"

Tiba-tiba Joonie sudah dibelakangku. Kedua lengannya merengkuh pinggangku dari belakang. Lalu tangan kirinya naik untuk menekan dadaku agar mundur menempel erat pada dadanya yang keras dan bidang.

Sungguh merasakan pelukan tangan kanannya di pinggangku dan tekanan tangan kirinya di dadaku membuatku merasa pulang ke rumah. Terasa damai dan indah tak terperi. Hal itu membuatku merebahkan kepalaku dibahunya sambil memejamkan mataku.

"Hyung...."

"Hmmm ??"

Dia hanya memanggilku sekali. Hanya itu. Sementara kedua tangannya turun naik dari dada lalu pinggangku, naik lagi lalu turun lagi ke pinggangku.

"Hyung..."

Dia berbisik pelan lagi tapi aku tak perlu menyahuti ketika hidungnya pelan tapi pasti menulusuri sisi leher sebelah kananku. Turun naik, sesekali kurasakan lidah hangat lalu kurasakan mulutnya secara penuh menganga lalu mengatup lagi mengambil banyak-banyak kulit leherku. Sedangkan nafasnya semakin memburu seperti halnya nafasku yang kukeluarkan lewat mulutku yang mendongak keatas.

"Sayang....."

"Hmmm ?? Hyung bawa dompet ??"

Dari Korea ke Rusia mana mungkin aku tak bawa dompet. Tapi untunglah aku paham apa yang sedang coba dia tanyakan. Dia sedang mencari 'dompet' yang lain.

"Hyung...hanya bawa 2 'dompet'..."

"Serius ?? Itu mana cukup Hyung ??"

"Itu sisa kita...Hyung lupa membeli lagi..."

Joonie mulai membuka resleting windbraker dileherku dan meluncurkannya ke bawah dengan pelan seirama dengan usapan lidahnya disepanjang rahangku.

Dibalik windbraker itu aku tak mengenakan apa-apa lagi.

"Hyung pintar sekali, memakai windbraker sebelum jaket gunung....tapi dibalik windbraker harusnya Hyung pakai t-shirt....supaya ini...tak langsung menyentuh windbraker nya...tapi...ini seksi sekali...."

Aku menolehkan wajahku ke samping  sambil merintih halus saat merasakan kedua jari kanan kirinya mengusap memutari kedua putingku.

"...dan ini...liontin kalpataru dariku ?? Dia lebih beruntung dariku karena selalu menempel di dada Hyung...aku iri padanya...."

"Walau joonie tak selalu menempel pada Hyung, Hyung akan selalu jadi milikmu. Apapun yang terjadi...."

"Apapun yang terjadi ??"

"Apapun yang terjadi..."

Jawabku mantap.

Tiba-tiba Joonie memutar badanku menghadap dirinya. Lalu windbraker yang kupakai terlempar jauh keatas tempat tidur disamping kami.

"Wow lihat ini....hmmm harus kuapakan 'barang bagus' di depanku ini ??"

Matanya yang jelalatan dan mesum naik turun dari wajahku, dada dan perutku yang tak memakai apa-apa selain celana panjang yang kupakai tanpa sabuk.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang