Special Guest

329 37 9
                                    

NAMJOON'S POV.

"Ada ketinggian-ketinggian pada gunung yang tercipta tidak untuk manusia. Ketika manusia berada pada ketinggian itu maka yang terjadi adalah sekarat. Oleh karena itu kita memerlukan oksigen hingga insulin yang dibutuhkan jika sangat mendesak dalam keadaan tertentu. Hal itu untuk menghindari MSA atau yang kita kenal mountain sickness akut yang bisa menyebabkan frostbite...."

Salah satu seven summiteer asing setengah tua itu berdiri dengan gagahnya di depan. Walaupun setengah tua, dia masih terlihat keren dengan tubuhnya yang fit serta outfitnya dan pembawaannya yang keren.

Kami semua panitia terkait, penanggung jawab, pihak petinggi kampus dan semua yang terkait even ini sedang berkumpul di aula.

"...tapi melihat langsung bagaimana record kalian kelima peserta ini, baik kemampuan verbal dan non verbal serta teknis dan non teknis, saya yakin kalian akan bisa menaklukkan 7 puncak dunia ini. Yang paling utama sekarang adalah keyakinan bahwa kalian 'bisa'. Dari data yang saya dapat dari panitia, kalian mendapatkan jasa-jasa konsultan pendakian terbaik disana. Jadi....tak ada yang perlu di khawatirkan. Mari kita taklukkan diri kita satu persatu....yeah karena hakekatnya ini bukan penaklukkan gunung tapi penaklukkan diri kita sendiri. Maka....good luck semuanya. Mari kita sharing disini, santai saja, berbagi pengalaman....yang mau bertanya silahkan saja...."

Lalu diskusi santai ini diambil alih kembali oleh panitia.

"Oh iya, kita kedatangan satu lagi tamu istimewa kali ini. Beliau sengaja hadir untuk mengetahui sampai dimana dana yang telah dikucurkannya dan mau dibuat apa oleh orang yang seperti apa...hahaha....terus beliau bilang dia juga ingin berkumpul dengan pendaki-pendaki terbaik kita jadi...dipersilahkan tuan...."

*****

T-shirt yang dibalut blazer, celana blue jeans serta sepatu kets hitam putih.

Jin Hyung masuk ke dalam ruangan
dengan sikapnya yang anggun dan tenang. Setelah nge bow pada kami semua dia langsung mencari tempat duduk. Dan karena yang kosong adalah kursi-kursi yang ada di depan maka dia duduk di depan. Dan aku hanya melihatnya dari samping belakang.

Dengan tercengang-cengang aku memandanginya. Dia tak memberitahuku bahwa dia akan kesini. Bahkan dia tak menghubungiku sama sekali. Aku pikir dia masih diluar kota tapi tiba-tiba di muncul disini.

"Ya Tuhan lihat dia. Bagaimana mungkin orang dengan tampang seperti itu bisa ada di dunia ini ??"

"Dia pacaran sama gadis blasteran Rusia itu kan ?? Wah dia cantik sekali"

"Joonie, hyungmu datang tuh. Katakan padanya kalau dia butuh pacar laki-laki aku siap untuknya"

Aku tahu salah satu temanku ini hanya bercanda. Tapi terus terang ini menyakitiku. Maka aku aku diam saja.

Ya, dia ada di dunia untukku. Hanya untukku. Bukan untuknya, untukmu atau siapapun. Hanya untukku.

Jin Hyung duduk dengan tenang, tersenyum ramah pada semua orang. Tapi tak sekalipun dia menoleh padaku yang duduk di deretan kursi belakang.

*****

Setelah acara ngobrol santai dengan senior-senior dan para summiter. Aku membiarkan Jin Hyung ngobrol dengan para petinggi kampusku dan beberapa seniorku. Dia terlihat senang berada diantara mereka dan kami semua. Terlihat muda seperti mahasiswa-mahasiswa yang berada di dalam ruangan ini.

Sesekali aku meliriknya saat aku juga dikerumuni sahabat-sahabatku. Ara tetap kuawasi. Teman-teman kami semua juga ikut mengawasi Ara. Aku berpesan pada mereka semua bahwa jangan sampai Ara keluar ruangan sendirian atau dijemput orang. Tidak boleh. Dan rupanya gadis itu bisa menerima bagaimana protektif nya kami padanya.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang