Don't go....

377 33 25
                                    

LEE ARA'S POV.

Ya Tuhan. Berkali-kali aku harus menyebut nama Tuhan. Untuk menyadarkan diriku. Untuk membuatku terbangun dari bayangan-bayanganku sendiri akan sahabat baikku.

Ara, cepat keluar. Dia sahabat baikmu. Tak layak kamu memandangnya dengan cara seperti itu....

What ?? Cara seperti apa ?? Aku sudah terbiasa memandanginya sejak dulu bertahun-tahun yang lalu. Lalu dimana letak kesalahanku ??

Aku tahu dia memang indah. Sejak dulu, semakin lama semakin indah, semakin menarik. Lalu....apa ?? Apa ?? Tak ada yang bisa kulakukan selain aku hanya bisa menerima semua itu dinikmati oleh orang lain. Gadis-gadis lain yang tergila-gila padanya.

Tapi benar kata hatiku, aku harus keluar dari sini. Tak layak memandangi tubuh sahabatku yang sedang mabuk.

Lalu dengan tergesa aku hendak keluar kamar mandi tapi Joonie menyambar tanganku.

"Jangan....pergi...tunggu aku"

Seperti anak kecil dia memegangi tanganku dan memintaku tak meninggalkannya.

Disaat tangan kanannya memegang tanganku, tangan kirinya berusaha menaikkan kembali resleting celana panjang hitamnya. Tapi berulangkali dia mencoba tapi tetap saja resleting celana panjangnya tak bisa naik.

"Lepaskan tanganku dulu"

Ujarku padanya.

"Tapi jangan pergi"

Ujarnya lirih sambil memandangku dengan matanya yang merah dan sayu karena mabuk.

"Tidak....aku tidak akan pergi. Aku akan membantumu...memakai celanamu kembali"

Dengan cepat aku melepaskan tanganku dari genggamannya lalu dengan dua kali lebih cepat lagi aku menaikkan resleting celananya dan mengancingkannya serta memasang sabuk celana.

"Hahaha...aku bahagia memilikimu..."

....??????....

Otakku bekerja keras mencerna ucapannya. Buatku kah kata-katanya ??

"Okey....ayo kembali ke kamarmu, tidur lah dan aku akan....pulang"

"Noooo....jangan pulang"

Tiba-tiba dia merangkul bahuku dan aku segera merangkul pinggangnya berusaha mengeluarkan dia dari kamar mandi.

Dengan sempoyongan aku membawanya keluar. Mengingat ukuran tubuh kami yang sangat tidak seimbang membuatku setengah mati menahan berat tubuh Joonie.

"Joonie....ayo tidurlah...."

Berlahan kuarahkan Joonie duduk diatas tempat tidur. Ketika aku melepaskan lengannya dibahuku maka dia langsung rebah diatas tempat tidur. Dia terdengar bergumam tak jelas.

Kakinya yang menjuntai ke lantai aku naikkan keatas dan kaos kaki nya aku buka.

"Jangan pergi....."

Gumamnya lagi.

"Okey...."

Jawabku singkat untuk sekedar menenangkannya sambil membuka dua kancing kemeja putih teratasnya lalu dua kancing di tangannya.

"Joonie sudah memakai kemeja putih...Hyung bilang suka kan ?? Jadi....jangan pergi....dengan....Natasya. Aku tak suka berbagi...Hyung dengan...siapapun...."

Mendengar ocehannya aku jadi paham apa penyebab Joonie sampai mabuk seperti ini. Joonie tahu dirinya punya toleran rendah pada alkohol jadi kalau sampai dia mabuk seperti ini dia pasti sedang ada sesuatu.

Dear Namjoon...Where stories live. Discover now