Cupidity

423 42 27
                                    

SEOKJIN'S POV.

Joonie tertidur disebelahku yang sedang nyetir. Dia hanya memberiku petunjuk arah lewat google map, mencium pipiku lalu tertidur. Dia tampak kelelahan sekali.

"Ketika hendak summit' attack, senior-seniorku selalu bilang 'no sex before summit' dan inilah alasannya. Aku selalu kelelahan setelahnya. Untunglah tak ada Hyung disampingku ketika nanti aku akan summit attack jadi staminaku tetap aman..."

Itu yang dikatakannya sebelum dia ngorok disebelahku. Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya karena hal itu bukan salahku. Dia sendiri yang selalu tak terkontrol.

Kim Namjoon. Pemuda tampan nan gagah putra tunggal pengusaha furniture. Dia sama sekali tak memperlihatkan bahwa dia putra orang berada. Bobby adalah salah satu lambang kesederhanaannya. Kemana-mana dia membawa motor kesayangannya sementara dia punya kendaraan mewah yang ditinggalnya dirumah.

Tapi dari kesederhanaannya itu, dia tak pernah kekurangan penggemar perempuan. Kemanapun dia pergi akan jadi bahan lirikan gadis-gadis. Walaupun ketika berkencan dia hanya membawa Bobby dengannya.

Jalanan yang kulewati mulai nanjak dan berkelok khas area pegunungan.

Udara mulai dingin dan berkabut. Pemandangan yang indah dan tercium aroma sejuk dan bau dedaunan. Sungguh aku mulai mencintai pemandangan dan aroma dari alam yang diperkenalkan seorang Namjoon padaku.

Dia pernah bilang padaku bahwa alam adalah obat baginya. Ketika sedang sedih, gundah, bingung atau sedang putus cinta dia lari pada alam.

Menyentuh dedaunan, menyentuh titik air diujung daun serta menghirup udara yang yang bersih di alam adalah healing bagi batin-batin yang sedang terluka. Itu kata Joonie bukan kataku. Aku buta akan hal-hal itu selama ini. Tapi seorang Joonie memperkenalkan alam padaku dengan berlahan. Dia bilang dia tak butuh alkohol atau obat penenang ketika gundah. Datanglah pada alam, tatap betapa luasnya ciptaan Tuhan. Ada begitu banyak kenikmatan di dalamnya, betapa besar ciptaanNya. Manusia hanya butiran debu yang punya perannya sendiri di dunia ini jadi jangan takut jika dalam masalah. Akan ada mentari setelah badai.

"...dan badai hanya akan menyisakan pohon terkuat yang tak bisa tercabut dari akarnya ketika badai mengamuk. Kuatlah Hyung, jadilah pohon terkuat ditengah badai...karena setelah badai akan bersinar mentari yang indah bahkan kadang diikuti oleh pelangi..."

Itulah satu diantara banyak kata-kata yang dikatakan padaku ketika trauma masa laluku mulai timbul lagi.

Lalu setelah itu dia mengajakku langsung menyentuh objek-objek yang selama ini diceritakannya.

"...kita tidak akan benar-benar mencintai sesuatu jika kita tidak menyentuh objeknya langsung..."

Mungkin itu juga salah satu filosofi yang dia gunakan padaku. Banyak menyentuh.

Dan lebih banyak lagi ciuman.

"Kalau nyetir jangan melamun Hyung"

Tiba-tiba suara deep terdengar dari samping kananku.

Dia terbangun, menegurkuku yang terlihat melamun lalu celingukan mencari sesuatu.

"Mencari apa ??"

Tanyaku padanya.

"Air minum"

Jawabnya sambil tetap celingukan kesana kemari.

"Di pangkuanmu Yang. Masa nggak lihat ??"

Tanyaku heran. Sudah jelas-jelas air minum ada di pangkuannya tapi dia mencarinya kemana-mana.

"Owh...Joonie nggak lihat Hyung...''

Dear Namjoon...Where stories live. Discover now