Lee Ara....sahabatku...

331 30 2
                                    

NAMJOON'S POV.

Jadi ketika akan melakukan sebuah ekspedisi seven summits kami harus melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut berupa persiapan umum selama 12 Minggu, persiapan khusus selama 5 Minggu. Persiapan khusus ini berupa pengembangan fisik dan teknik khusus, scrambling dan mountaineering lalu tahap selanjutnya adalah advance skills.

Tahap selanjutnya adalah pra ekspedisi yang dilakukan selama 5 Minggu. Berupa progresif as intensitas berupa uji coba gunung dengan ketinggian yang sudah ditentukan, peningkatan kualitas performa masing-masing peserta serta evaluasi teknik. Dan jika diperlukan akan diadakan uji coba lanjutan.

Dan saat ini tim summiter kami yang terdiri dari 5 orang ini berada pada tahap selanjutnya yaitu tahap  persiapan pendakian. Jadi kami berlima di karantina untuk melaksanakan tahapan selanjutnya.

Aku yang memegang dua tanggung jawab sekaligus menjadi lebih sibuk dari peserta yang lain. Sebagai ketua panitia dan sebagai peserta tentu saja aku punya tanggung jawab ganda. Tapi untungnya sahabat-sahabatku banyak sekali membantu. Kecuali Ara, tak seperti biasanya gadis ini agak tidak peduli padaku. Dia sering menghilang ditengah acara tapi tiba-tiba muncul juga disampingku.

Karena aku sibuk aku jadi tak sempat memperhatikan tingkah laku Ara yang tak seperti biasanya.

Jadwal kami dalam karantina ini sangat padat karena dalam karantina ini dimasukkan jadwal tahap persiapan pendakian.

Selama seminggu pertama, kami berlima masuk pada tahap memperhalus model teknik lanjutan berupa skill mountaineering. Jadi selama seminggu kami berkutat lagi dengan alat-alat mountaineering dan berbagai teknik-teknik yang bisa digunakan disana untuk menghadapi segala kemungkinan yang tak tertebak ketika sudah di alam.

Pada Minggu kedua, memasuki latihan dengan menggunakan landasan desain program latihan fisik atlit pendaki gunung bersalju.

Latihan ini ditujukan untuk membangun ketahanan otot kaki dan kelenturan tubuh serta meningkatkan kapasitas aerobik dan non aerobik, ketahanan otot tubuh bagian atas serta skill teknik sesuai dengan medan pendakian.

Tebak apa yang terjadi padaku dan pada ke empat orang peserta lainnya. Jalanku jadi terpincang-pincang karena beratnya latihan seminggu ini. Tapi kami sangat sadar bahwa memang kami harus melewati latihan ini agar fisik dan mental kami siap menghadapi medan yang berat gunung bersalju.

Selama seminggu aku benar-benar memforsir tenaga dan fikiranku untuk menyambut detik-detik keberangkatan ku ke Indonesia untuk summit' pertamaku dan ke empat rekanku. Sungguh aku tak sempat memikirkan apapun selain lelahnya  tubuh.

Latihan ini memang sudah terprogram agar kondisi puncak saat Peak Performance dapat tercapai pada tanggal yang telah ditentukan.

Minggu ke 3....

Hari ini hari Senin, hari dimana kami masuk pada pertengahan Minggu ke tiga. Dimana hari ini masuk pada tahap pemeliharaan kondisi untuk peak performance.

Artinya beberapa hari ke depan sampai kami berangkat summit' pertama tidak akan ada lagi kegiatan fisik dan materi. Semua tahapan sudah kami lewati dan kami berlima berada dalam kondisi puncak, sangat siap secara fisik dan mental setelah ditempa selama berbulan-bulan dengan jadwal padat serta jeda yang sangat sedikit.

Aku keluar dari kamar tempat karantina di gedung pusat kegiatan mahasiswa yang telah disulap menjadi seperti mini hotel dan mini stadion. Disini lah semua kegiatan di fokuskan.

Beberapa panitia sedang berkumpul disebuah meja melingkar yang ada di pojok ruangan. Mereka terlihat asik mengitari sebuah kertas yang disana tertulis jadwal-jadwal kami yang sudah terprogram.

Dear Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang