25. MicAl

85 54 265
                                    

Vote sebelum membaca!
Komen sambil membaca!
Follow setelah membaca!

Jangan lupa tinggalin jejak yah 😉

Happy Reading 🎉

"Kunci hidup adalah kesabaran, ketika itu hilang maka takdir tidak akan berpihak lagi padamu," -Alexa

"Senantiasa lah bersyukur, karena Tuhan tahu apa yang lebih dibutuhkan oleh umat-Nya," Michael

"Akhirnya suatu hal lebih indah daripada awalnya, bersabar dan bersyukur karena hidup hanyalah sebuah kesempatan," -Author.

"Ekhem!" Alexa berdeham dengan suara kuat agar Gara dan Nisa yang sedang berada dunia milik berdua mengalihkan pandangannya pada dirinya.

"Kalo mau ngebucin jangan di kantin, pergi sana jauh-jauh!" Gara dan Nisa tertawa.

"Sabar Xa, biasanya kamu juga sering ngebucin sama Michael di depan kita semua, nggak pernah tuh perotes. Jadi jangan marah gitu," Bella tertawa mengejek.

Alexa mengerutkan bibirnya. "Jahat banget sih kalian, teman lagi susah juga. Bukannya ditolong malah meledek."

Asal kalian tahu saja sudah sebulan lalu Alexa mencoba mendekati kembali Michael. Yang justru dibalas dengan makian yang dilontarkan Michael.

Alexa ingin menyerah. Ekstra kesabaran yang dia miliki sudah habis. Alexa sempat berpikir, apakah lebih baik jika mereka menjalankan hidup masing-masing?.

Alexa menghela nafas lelah. Ternyata mengejar itu rasanya sama sekali tidak enak. Rasanya kayak mengejar layangan yang putus. Boro-boro dapat, terkejar aja sulit.

Nisa menepuk bahu Alexa dengan prihatin. "Sabar Xa. Semua ini adalah cobaan."

"Nanti dia juga ingat kok. Lu tenang aja, jodoh gak mungkin tertukar." sahut Gara santai. "Kira-kira dia enggak ingat, kita pukul aja kepalanya pakek balok biar ingatan dia kembali lagi."

Alexa mendelik. "Ngadi-ngadi nih bocah." Gara menyengir menatap Alexa.

"Alexa," suara itu membuat Alexa berbalik.

"Boleh, bicara berdua."

Alexa mengangguk lalu segera mengikuti orang yang memanggilnya itu.

Aksara tersenyum.

"Kamu yang suruh Michael ke sini?"

"Enggak," Aksara menggeleng mengusap rambut Bella. "Sebenarnya Michael ingat semua sama kita, juga tentang Alexa. Dia selama ini pura-pura lupa ingatan buat testing seberapa tulus Alexa padanya."

"WHAT? Sejak kapan? Dia bilang apa sama kalian?" Nisa menatap Gara yang belum menceritakan hal ini padanya.

"Gelang itu. Kalian ingat gelang itu kan. Dia ingat semua semenjak sebulan yang lalu. Michael merasa nggak asing dengan gelang yang di pakai Alexa. Dia kepikiran dan berusaha mengingat semuanya lewat gelang itu," jelas Gara sambil menyeruput jus mangga milik Nisa.

"Itu doang yang dia bilang sama kalian? Kalian kenapa nggak bilang sama kita dulu kek?" tanya Bella mengeluarkan ponsel dari sakunya. Dia berniat untuk memberitahu Alexa tentang hal ini.

"Tapi Michael harus pergi. Dia harus ngurus perusahaanya yang ada di Amerika," Bella menghentikan mengetik di atas layar ponselnya. Menatap penuh tanya Aksara yang ada di sampingnya.

"Ini alasan kami nggak ngasih tau kalian terutama Alexa. Percuma, karena Michael akan pergi. Lebih baik Alexa merasa Michael lupa ingatan dan melanjutkan hidup di luar negeri. Dan dia melanjutkan hidup di Indonesia. Dengan ini tidak ada yang sakit hati, Alexa hanya akan tahu Michael lupa ingatan melupakan kita semua. Tapi sepertinya Michael ingin memberi tahukan hal ini semua kepada Alexa," jelas Aksara.

***

Michael terhenti saat sudah berada di rooftop sekolah. Semilir angin membuatnya menghela nafas lalu membalikkan badan.

"Kenapa? Kamu masih belum ingat sama aku? Masih butuh waktu?" Michael mengerutkan kening.

"Mic," panggil Alexa pelan. "Mungkin keputusan Tuhan buat kamu lupa sama aku udah benar. Kamu berhak bahagia Michael. Lupain aja perkataan aku waktu itu, anggap aja nggak pernah ada," Michael semakin mengerutkan kening, hingga alisnya menyatu.

Alexa berbalik.

"Al," panggil itu, apakah Michael sudah mengingat Alexa? Atau dia cuma ingin menghentikan Alexa saja?

Alexa menghentikan langkahnya, melirik Michael dari posisinya sekarang, tanpa berbalik.

"Kenapa harus di lupain?"

Alexa membalikkan badannya. "Aku tahu semua ini nggak mudah buat kamu. Yang hilang ingatan dan tiba tiba ada cewek yang ngaku-ngaku cewek kamu gitu aja, padahal kamu enggak  ingat sama sekali sama dia. Kamu gak salah, yang salah aku. Kamu gak percaya sama aku, kan?"

Alexa melanjutkan langkahnya.

"Tapi itu dulu Al," langkah Alexa terhenti.

"Sebelum gue ingat tentang gelang itu. Gelang yang ada ukiran nama kita, 'MicAl' untuk Michael Alexa, bukan? Sebelum gue ingat tentang kue itu, lo selalu bawain buat gue. Kita yang dulunya musuhan sekarang malah jadian. Gue udah ingat semuanya sebulan yang lalu, Al." Michael memberi jeda.

"Setelah melihat perjuangan lo, untuk kedua kalinya gu..." perkataan Michael terhenti saat Alexa menerjangnya dengan pelukan erat.

"Kamu buat aku takut," Alexa mengeratkan pelukannya. Michael terkekeh lalu membalas pelukan Alexa.

"Aku mau lihat setulus apa kamu sama aku. Karena cari yang tulus itu sulit, Limited edition." Alexa merenggangkan pelukannya lalu mendongkak, menatap Michael karena dia hanya setinggi bahunya.

"Aku janji, nggak akan lupain kamu lagi." Michael menatap Alexa tepat di manik mata gadis itu.

Alexa mengangguk, "Aku percaya sama kamu."

"Al, aku mau ngomong sesuatu. Aku bakal pergi ke luar negeri. Kamu..."

"Aku percaya sama kamu. Untuk apalagi kamu bertanya seperti itu. Pergilah aku akan menunggumu, jangan lupakan aku lagi ya."

Michael pergi tapi sebelum benar-benar pergi dia berbalik dan melambaikan tangan ke arah Alexa. Tersenyum walaupun rasanya menyakitkan.

"See later," ucap Michael sambil melambaikan tangannya.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Alexa, Michael bergegas pulang untuk bersiap-siap pergi ke Amerika yang didampingi oleh Budi.

Alexa menangis sejadi-jadinya setelah kepergian Michael. Ada rasa berat membiarkan Michael pergi, tetapi tak ada pula alasan untuk mencegahnya.

Alexa menghapus air mata yang masih ada di pipinya. Dia tersenyum walaupun masih tidak rela.

"Semoga kamu bahagia disana."



Hai semua👋

Akhirnya ceritanya tamat juga.
Mau ekstra part-nya?

Jangan lupa yah vote dan komennya.
Karena gratis tidak dipungut biaya apa pun🤣🤣🤣

Aku mau Hiatus tapi gak tahu kapan kembalinya.

Nanti ekstra part-nya tunggu banyak yang vote sama komen.

Bye bye semua, aku bakal rindu sama kalian semua.

Salam hangat

Rebeca;)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 01, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love And HateWhere stories live. Discover now