15. Cemburu

72 45 154
                                    

Vote sebelum membaca!
Komen sambil membaca!
Follow setelah membaca!

Jangan lupa ninggalin jejak yah😉


"Saya tidak cemburu, hanya saja saya takut kehilangan dirimu." -Michael

"Kalo lo yang salah, seharusnya gue yang menghindar bukan lo. Gue tahu, lo cemburu karena gue dekat sama Kak Devrin kan!" Michael terdiam. "Sekarang balas dendam Febry udah selesai. Lo yang dulunya dikejar kejar, sekarang malah ngejar-ngejar gue. Gimana enak gak rasanya mengejar?"

Tujuan Alexa dari awal memang ingin membuat Michael mengejar ngejarnya. Agar Michael tahu gimana rasa Febry ketika mengejar dirinya. Namun Alexa justru menyukai Michael. Hal itu tidak dapat dilihat Michael, karena Alexa ahli dalam menyembunyikan perasaan.

Michael menunjukkan smirknya. "Lo bilang cuma balas dendam. Kalo cuma balas dendam, kenapa lo buat foto kita bareng jadi wallpaper ponsel lo?" Sekarang Michael yang kembali bertanya.

Alexa mengeluarkan ponselnya dan menunjukan wallpaper ponselnya. " Lo periksa aja. Gue gak pernah tuh buat foto kita bareng jadi wallpaper. Lo aja yang perasaan"

Michael membulatkan matanya. Dia ingat betul bahwa, Alexa membuat foto mereka menjadi wallpaper ponselnya. Michael mengamati ponsel Alexa. Ia baru sadar bahwa Alexa memiliki dua ponsel. Sebab ponsel yang ia lihat berwarna biru, sedangkan ponsel ini berwarna merah.

"Terserah deh, gue lagi malas berdebat sama lo!!" Ucapnya sebelum pergi, meninggalkan Alexa sendiri di kursi taman.

***

"Hai Gara. Kalian ada lihat Alexa nggak?" Sapa Nisa sedangkan yang disapa tersenyum menghampirinya.

"Palingan di taman belakang, jalan jalan yuk Nis?" ajak Gara membuat Nisa menatap Bella yang ada di sampingnya.

Gara yang melihat itu pun menarik paksa tangan Aksara yang sedang memainkan gitar. "Entar Bella diantar sama Aksara. Iyah kan Kas?!" Aksara dan Bella melotot. "Ayo Nis, Bella teman Lo aman kok ditangan Aksara" Gara mengajak Nisa keluar dari ruang itu.

Setelah kepergian Gara dan Nisa, hening cipta dimulai. Bella duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Saat ini dia bingung apa yang harus dia lakukan. Sementara Aksara dia terlihat fokus memainkan gitarnya sesekali sambil bernyanyi. Ketika Aksara bernyanyi lagu "He's into Her". Bella mengikuti irama gitar Aksara. Bahkan saat reff tanpa sadar Bella juga ikut bernyanyi. Aksara tersenyum, namun senyumannya tidak terlihat begitu jelas. Dia ahli dalam menyembunyikan senyumannya itu.

"Lo suka lagunya?" tanya Aksara ketika dia selesai bernyanyi.

Bella mengangguk. "Gue suka banget" balasnya tersenyum.

Aksara meletakan gitar itu kembali ke tempatnya. "Yuk pulang, udah malam" Bella mengangguk mengikuti Aksara dari belakang.

Mereka keluar dari cafe, berjalan ke parkiran menghampiri motor ninja berwarna hitam. "Naik!" ucap Aksara karena Bella tidak juga naik ke motornya.

"Gue takut. Soalnya gue gak pernah naik motor"

"Tenang gue bawanya pelan pelan kok, gak ngebut" ucap Aksara mencoba meyakinkan Bella karena hari sudah cukup malam.

Bella naik ke motor itu. Aksara mulai menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata sesuai perkataannya tadi. Dia tidak mengebut. Disepanjang perjalanan kembali lagi terjadi hening cipta. Hal ini dikarenakan tidak ada satu diantara mereka yang memulai pembicaraan. Bella yang takut untuk bicara dengan Aksara. Sedangkan Aksara yang tidak tahu mencari topik pembicaraan.

Love And HateWhere stories live. Discover now