24. Gelang

58 45 163
                                    

Vote sebelum membaca!
Komen sambil membaca!
Follow setelah membaca!

Jangan lupa ninggalin jejak yah😉

Happy Reading 🎉


"Aksara, nyanyi dong."

"Iya. Kamu nyanyi dong." Bella memelas meminta Aksara untuk bernyanyi.

Aksara mengangguk, "Mau lagu apa?"

"Terserah kamu. Semua lagu yang kamu nyanyikan selalu enak di denger." Aksara tersenyum mendengar pujian dari Bella.

"Bentar-bentar gue siapin kamera dulu. Kejadian langka beginian harus diabadikan." Gara mengambil kamera yang ada di tas Aksara lalu mengarahkan kamera itu ke Aksara dan Bella yang duduk berdampingan.

Selain pandai bermain gitar dan bernyanyi, Aksara juga pandai mengambil gambar yang prefect. Sempurna kata Gara. Hasil fotonya sudah tidak diragukan lagi. Banyak foto alam ataupun foto mereka yang terlihat bagus ketika Aksara yang memotret.

"Eh, kok mati?" Gara memeriksa kamera yang telah ia setel, dan betul saja kamera itu mati. "Batrenya habis." Gara menggaruk tengkuknya.

"Yah, gimana dong. Lu sih dari tadi pakek kameranya, jadinya sekarang kan nggak bisa." ketus Bella menatap tajam Gara.

"Ngapain direkam?"

"Ya buat simpan kenangan lah, supaya nanti kalo misalnya kamu pergi dan aku kangen, aku bisa lihat di kamera." Bella menatap Aksara yang sibuk menyetel senar gitar.

"Sibuk ngerekam justru bikin momen yang ada sekarang jadi gak nyata. Kamu jadi gak bisa hayati lagunya. Ngapain aku nyanyi kalo kamu gak menikmati momen yang ada sekarang? Yang penting itu momen yang kita jalanin saat ini, buat kedepannya itu urusan nanti."

Bella langsung terdiam menatap Aksara seraya terus mengerjakan matanya tidak percaya. Kalimat barusan keluar dari mulut kulkas 12 pintu?!

"Aku nggak pengen melewatkan satu momen bersamamu. Yaudah nggak usah direkam." di akhir kalimatnya Bella menampilkan senyuman indah.

Aksara menatap Bella, melihat garis-garis bibir yang tertarik ke atas. Hingga akhirnya Aksara mengerti, Bella sedang menutupi perasaan sedihnya

"Tapi rindu nggak melulu soal pertemuan bukan. Kalo nanti kamu rindu telpon aja, nanti pasti aku angkat." ucap Aksara menggenggam tangan Bella.

Bella tersenyum. Senyuman itu asli tidak seperti sebelumnya.

"Bella, nyanyi sama aku mau gak? Lagu yang sering kita dengar 'dream' kamu hapal liriknya kan?" Bella mengangguk.

Aksara memetik senar gitar dan mulai bernyanyi terlebih dahulu lalu disusul Bella. Hingga akhirnya mereka bernyanyi bersama-sama.

I wanna know just what's going on in your head
I wanna know why you're all think of when i lie on bed
Ooooh

Mmmm
Cause i thought of forever with you and me
And i thought that you'd never ever wanna leave
When i look at you my heart my skips a beat
And i'm speechless

I wanna love you til the sun rises
In the morning where i see the sun shining
On your face and i won't leave til it's just you and me
But it's all a dream

I wanna know why i'm alone in my car

Oooooh

I wanna know why we're a thousand mules apart

Yeah yeah yeah
Cause i thought of forever with you and me
And i thought that you'd never ever wanna leave

When i look at you my heart my skips a beat
You're my weakness
I wanna love you til the sun rises
In the morning where i see the sun shining
On your face and i won't leave til it's just you and me
But it's all a dream

And i'll be okay with you right  beside me holding your hand

Mmmm cus on my dreams you stood beside me

I was your man

And i was your girl

I wanna love you til the sun rises
In the morning where i see the sun shining
On your face and i won't leave til it's just you and me
But it's all a dream

Oooooh

But it's all a dream
But it's all a dream

***

Sementara di tempat lain Michael mengurung diri di ruangannya. Banyak hal yang harus dia urus, mengingat akhir bulan. Dia mengecek semua dokumen yang dikirimkan oleh Budi, mengeceknya satu persatu.

Sesekali Michael memijit pelipisnya. Benar apa yang dikerjakan setimpal dengan apa yang didapatkan.  Perusahaan Michael semakin pesat. Hasil kerja keras Michael tak menghianati hasilnya.

Darah keluar dari hidung Michael, dia  mengeluh dan langsung mengambil tisu untuk menghentikan pendarahannya.

Hari ini dia berkerja terlalu keras. Michael mengeluarkan suplemen penambah stamina dari lokernya, dia langsung meminumnya.

Karena terlalu banyak bekerja, Michael sampai melewatkan makan siang dan malamnya. Untung saja tadi pagi Alexa memaksakan nasi goreng untuknya, jika tidak dia pasti sudah pingsan karena tidak makan.

Michael mengeluarkan ponsel dari sakunya, banyak sekali panggilan telepon masuk dari Alexa dan beberapa rekan bisnisnya yang berada di Amerika.

Tanpa menunggu waktu, Michael langsung balas menelepon Alexa. Tapi saat ingin meneleponnya, tiba-tiba Budi meneleponnya terlebih dahulu.

"Kenapa?" tanya Michael saat telepon itu sudah tersambung.

"Anda harus pergi besok, Pak. Bapak tentu masih ingat dengan apa yang saya katakan tempo lalu bukan?"

"Iya, tentu saja saya masih ingat. Persiapkan semuanya, saya akan berangkat besok siang."

"Dia tau?''

"Enggak. Besok saya akan katakan semuanya."

Telepon itu terputus setelah Michael mengatakan bahwa dia masih banyak kerjaan. Tapi bukanya mengerjakan pekerjaannya lagi, Michael malah keluar dari ruangannya dan ke lapangan basket belakang apartemennya.

Bermain basket untuk sejenak melupakan pekerjaannya. Keringat mulai terlihat di pelipis Michael.

"Tumben lo main basket? Bukannya lo bilang kalo gak suka main basket? Apa lo udah ingat semuanya?"

Refleks, Michael menghentikan mendribble bola basketnya dan menoleh ke sumber bicara. Aksara dan Gara berdiri di pinggir lapangan.

Setelah mengantar Bella dan Nisa, Aksara dan Gara langsung ke apartemen Michael. Berniat untuk melihat keadaan temanya.

"Kalo iya, lo mau apa?" tanya Michael balik.

Michael masuk ke dalam dan duduk di sofa. Aksara dan Gara mengikutinya dari belakang. Michael menceritakan semuanya pada Aksara dan Gara. Tentang bagaimana dia bisa ingat kembali dan tujuannya pura-pura hilang ingatan.

Kenalin aku di ig @rebecajulianty

Salam hangat

Rebeca:)

Love And HateWhere stories live. Discover now