43.1

2.3K 304 42
                                    

Holaa guys,

Karna ini potongan part kemarin jadi mungkin bakalan pendek lagi.

            Happy reading 😉

__________________________________

***

Gendis adalah orang kepercayaan mami yang selalu  dikirim ketika ia harus mempersiapkan para wanita maupun laki-laki yang akan menemui pelanggan. Dan sekarang, Gendis berada di kamar Gulf untuk merias lelaki itu.

Gendis membawa setelan baju yang sexy berwarna biru tua. " Gue gak mau, " Tolak Gulf ketika Gendis menyuruhnya mengganti pakaian.

" Jangan membantah mami, Babrbie. Kamu akan lebih menderita, " Gendis mengingatkan dengan nada yang begitu tenang.

" Gue tau, ga perlu lo ingetin. "

Gendis menghela napas, " Sudahlah, lagi pula aku yakin kali ini kamu juga pasti tidak akan menyesal. " Ujar Gendis sembari menbuka hoodie yang Gulf kenakan.

Gulf menghembuskan napasnya dengan kasar, kali ini ia pasrah seperti boneka yang sedang didandani, begitulah keadaan Gulf saat ini. Ia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi lain selain wajah datarnya.


" Selama aku mendandani wanita maupun pria di sini, kamu adalah satu-satunya yang memiliki wajah paling mudah untuk di riah. Kamu bahkan sangat cantik untuk ukuran seorang pria, Barbie. " Puji Gendis.

Gulf tersenyum sinis, " Gue malah berharap ngga punya wajah kaya gini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gulf tersenyum sinis, " Gue malah berharap ngga punya wajah kaya gini. " Ujarnya.

" Cahh, kamu sudah siap, " Gendis menatap bangga pada hasil makeup nya yang begitu pas di wajah Gulf. Minimali namun mampu membuatnya tampan serta cantik luarbiasa. Di tambah lagi baju yang di pilihkan untuk lelaki itu, melekat sempurna di tubuh idealnya.

Setelah dirasanya sudah selesai, Gendis keluar dari kamar Gulf. meninggalkan Gulf yang masih menatap pantulan dirinya di cermin. Sudah lama ia tidak berdandan seperti ini,

Dandanan seorang penjajah, miris.

Tidak lama setelah itu, pintu kamarnya terbuka menampilkan dua lelaki bertubuh kekar. Mereka menatap Gulf penuh minat. Keduanya terlihat akan menyentuh lengan lelaki itu, namun di tepis dengan kasar.

" Apa kalian lupa, kalian harus membayar mahal untuk bisa menyentuh boneka kesayangan mami, " Ujar Gulf sinis. Ia melangkah angkuh mendahului kedua lelaki yang kini menunduk takut. Nyali mereka menciut bila sudah melibatkan nama sang mucikari.

B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now