23.1

2.2K 310 41
                                    

Gulf berlari menuju kamar apartemen nya. Dia menekan password pintu apartemen dengan tangan gemetar. Kemudian masuk, dia merosotkan tubuhnya hingga terduduk di lantai karna sudah tidak sanggup lagi untuk menopang tubuhnya. Dia menangis sejadi jadinya meraung dengan keras. Memukuli dadanya yang begitu sakit dan sesak.

Bitch is Still a Bitch.

Bitch is Still a Bitch.

Bitch is Still a Bitch.

Semua kata-kata itu berputar-putar seperti kaset rusak di dalam otaknya.

" Arrrggghhh! "

Itu bayaran karna gw pernah tidur sama lo.

Itu bayaran karna gw pernah tidur sama lo.

Itu bayaran karna gw pernah tidur sama lo.

" Aku cinta sama kamu, Mew. Sangat.. Hiks. Maafin a-aku..

Gulf memeluk lututnya sendiri dengan semakin terisak. Dia tidak sanggup menahan sakit atas kehilangan. Bukan karna jati dirinya telah terungkap, bukan. Tapi karna Mew meninggalkannya. Sakit.. Sakit sekali.

Di tengah tengah tangisnya Gulf teringat seseorang, dia mengangkat kepalanya lantas dengan cepat mengeluarkan ponselnya. Ada rasa yang begitu kuat yang harus ia ungkapkan. Pada seorang wanita yang tanpa sengaja telah ia sakiti.

" Ha-hallo tante..

" Hallo sayang, ada apa hm? "

" T-tante dav..

" Iya sayang tante disini, kenapa hm? Kana kamu lagi nangis? Ya ampun kenapa sayang? Kamu di apain sama Mew? "

Gulf semakin merasa bersalah karna Davikah adalah wanita baik dan penuh perhatian. " Tante, kana mau m-minta maaf hiks. Maaf k-karna selama ini, k-kana udah bikin tante tersiksa, kana udah nyakitin tante.. " Isak Gulf.

" Lho kana, kamu ngomong apa sih sayang? Nyakitin tante apa? Ahh tante tau, Mew ya yang buat ulah, iya? "

" Ng-gga tan. Mew ga salah apa-apa. Kana yang salah. Selama ini hiks.. Kana ga pernah ngerasain punya orang tua. Tapi saat Kana ngenal tante dav, Kana jadi kaya punya mama. Kana sayang tante dav.. Hiks sayang banget..

" Ya ampun sayang, kamu sampe sesenggukan gitu nangisnya. Kenapa sih? Tante juga sayang banget sama kamu, tante udah anggap kamu kaya anak tante sendiri, ayo dong cerita sama tante. Atau Kita ketemuan aja ya, gimana? "

" Ngga tan. Pokoknya, apapun yang terjadi nanti. Tante harus tau kalo Kana ga sengaja ngelakuin itu untuk nyakitin tante. Kalo Kana tau sejak awal, ga bakalan Kana lakuin. Maaf tan.. Maaf hiks..

Sudah tidak sanggup lagi untuk menceritakan nya, Gulf langsung mematikan sambungan telponnya secara sepihak. Dia mengabaikan panggilan masuk dari Davikah yang mungkin khawatir atas sikapnya yang aneh.

" Maafin Kana, tante..

Gulf berdiri dengan langkah lunglai tertatih. Dia berjalan mendekati meja riasnya, menatap pantulan dirinya di kaca riasnya memperlihatkan dirinya yang sangat kacau berderai air mata. Dia menggeleng sambil tertawa kecut. " Lo emang pelacur, Gulf. Ini sebabnya kenapa Mew milih pergi ninggalin lo. Cowo kotor kaya lo emang ga pantes untuk siapapun, termasuk Mew. "

" Arrrggghhh! " Dengan penuh emosi Gulf menjatuhkan semua barang yang ada di atas meja rias itu hingga berserakan di lantai. Semua botol parfum yang terbuat dari kaca, pecah dengan menguatkan bau harum yang begitu menyengat.

" HANCUR GULF.. SEMUANYA UDAH ANCUR. HIDUP LO, KISAH LO. HANCURRR!!!! " teriak Gulf.

_________________

Mew yang masih terduduk di lantai, mengeluarkan ponsel dalam saku celananya yang berbunyi. Dia melihat nama mamanya tertera di atas layar ponselnya. Ingin sekali rasanya Mew berteriak, aneh sekali rasanya kenapa dia justru semakin sakit saat menghina Gulf seperti tadi.

" Halo ma, "

" Halo Mew. Apa kamu lagi sama Kana? "

Sesak rasanya mendengar nama itu keluar dari mulut sangat mama, " Ngga ma. "

" Kalian lagi berantem ya? Tadi Kana nelpon mama, dia nangis, "

Mata Mew terbelalak. Tubuhnya terasa menegang, takut jika mamanya mengetahui kebenaran itu. Mew saja berniat menyembunyikan nya agar sang mama itu tidak semakin terluka untuk yang kesekian kalinya. Terutama, agar tidak membenci Gulf. Meski mamanya pantas membenci lelaki itu.

" Mew, ada apa hm? Mama rasa Kana kayanya sedih banget. Dia nangis ampe sesenggukan gitu, dia minta maaf terus sama mama. Mama ga ngerti kenapa tiba-tiba dia nelpon sambil nangis sama minta maaf. "

Mew lega karna ternyata Gulf tidak memberi tau mamanya yang sebenarnya. " Kita berdua putus, ma. " Beritahu Mew dengan suara lemah dan sedikit bergetar. Seakan itu adalah hal yang begitu berat untuk di ucapkan.

" Apa?! Tapi kenapa? Apa yang salah Mew? Bukannya tadi kamu baru aja cerita yang baik-baik tentang hubungan kalian? "

" Banyak hal yang mama ga ngerti. Ini keputusan yang terbaik untuk kita berdua. Mew tutup dulu ya, ma. "

Mew mematikan sambungan telponnya karna tidak sanggup melanjutkan nya. Dia melempar ponselnya kesembarang arah ketika layarnya berganti dengan foto Gulf yang sedang tersenyum cerah, di mana tersetting sebagai wallpaper nya.

" Kenapa kamu lakuin ini, Gulf. Kenapa?? Argghhh!" Teriaknya frustasi

Seperti orang yang kesetanan. Mew membanting semua barang hingga rusak dan berserakan. Semua yang Gulf sentuh, dia coba untuk singkirkan.















Bersambung~















Tbc.



B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now