Bab 24

2.2K 300 44
                                    

Gulf memutuskan untuk tidak lagi kembali ke sekolah. Dia merasa belum siap harus bertemu dengan Mew, yang di di beritahu kaowearth jika Mew tetap bersekolah seperti biasa. Malah parahnya lagi, mereka bilang Mew sedang dekat dengan Win, musuh besarnya di Lotus. Fakta itu semakin membuat Gulf merasa sakit hati, sexepat itukah Mew memindahkan posisinya pada sosok Win.

" Lo yakin ga mau balik sekolah lagi? " Tanya Kaownah. Kaowearth ke apartemen Gulf setelah pulang dari sekolah.

" Mungkin ga sekarang, " Jawab Gulf dengan mata menatap lurus ke bangunan-bangunan tinggi dari balkon.

" Yey pindah sekolah aja deh, Nek. Kita udah mau ujian, nanti yey ga lulus gimana? "Usul Earth

" Kalo gue pindah, gue bakal keliatan lebih menyedihkan, Earth. Dia aja bisa Survive, kenapa gue ngga? "

" Nah, itu Gulf yang gue kenal! " Kaownah mengacungkan jempolnya.

" Yey harus secepetnya masuk, Nek. Nanti yey keburu di Drop-out sama kepsek. Tau sendiri Win kompor gimana kalo udah meledug. " Ujar Earth.

" Iya. Gue bakalan secepetnya balik sekolah. "

" Emm.. Gup..

" Hmm? "

" Lo.. Gimana sama mami? " Cicit kaow pelan.

Gulf menggeleng. " Gue udah ga peduli. Apalagi yang harus gue pertahanin? Ga ada. "

" Emang udah saatnya yey berenti. Eke dukung yey. " Earth menepuk pundak Gulf pelan. Lalu dia menoleh pada kaownah yang terlihat diam saja. " Kok yey diem? "

" E-eh iya, gue juga dukung lo kok tenang aja, " Sahut kaownah kemudian.

" Makasih ya. Kalian yang ga pernah ninggalin gue, gimana pun kondisi gue. Kalian yang terbaik, " Ucap Gulf sungguh-sungguh.

" Emmmmmmm " Kaowearth memeluk Gulf dengan penuh kasih sayang.

            ♡♡♡♡♡♡

" Gue rasa Mew udah tau segalanya tentang Gulf, makanya mereka sampe putus, " Ujar Off.

" Gue mikirnya juga gitu, " Sahut Bright

" Kok gue malah kasian sama Gulf ya? " Timpal Singto.

" Sama sih/sama." Jawab Off dan Bright bersamaan.

Mereka bertiga sedang menatap pada sosok Mew yang mulai tidak bisa di sentuh. Anak itu lebih banyak menyendiri, atau bersama Win. Sudah jarang sekali berkumpul dengan mereka. Tiap mereka tanya, Mew pasti akan selalu menjawab gaada apa-apa.

" Masih mending sama Gulf ga sih? Lebih keliatan cerah gitu. Kalo sama Win tuh anak malah balik dingin lagi. " Ujar Off. Yang di beri anggukan Bright dan Singto.

" Kalo di liat liat juga cantikan Gulf. Win mah gada apa-apanya, cakep sih cuman ya mending ama Gulf deh pokoknya. "

" Setuju banget gw kalo itu. "

Seperti yang mereka katakan, Mew memang terlihat berbeda. Wajahnya angker, tidak bersahabat pada siapapun. Kedekatannya bersama Win pun terkesan di paksakan. Hanya Win yang terlihat Sibuk mengekspos hubungan mereka, sementara Mew biasanya saja atau mungkin tidak mempedulikan nya.

" Sayang, aku mau pesenin kamu minum ya? " Win pun berdiri setelah lelah dengan keheningan yang Mew ciptakan.

Mew tidak merespon. Ia sibuk berkutat dengan ponselnya, bermain game dengan volume yang cukup mengganggu semua orang, tapi tidak ada yang berani menegur atau berkomentar padanya. Bahkan di dalam kelas, di jam pelajaran masih berlangsung  dengan guru yang menjelaskan materi pun Mew tetap bermain game.

Jauh dari lebih hati terdalamnya, Mew merindukan sosok Gulf, satu minggu tanpa bayangan lelaki itu. Bahkan berkomunikasi saja tidak. Rasa-rasanya belum terbiasa, ia masih mengingatnya.





























Tbc.





Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now