Bab 36

2.5K 291 55
                                    

***

Earth yang pintar memasak, menjadi tontonan teman-temannya di dapur saat dia telah memamerkan keahliannya itu. Cara Earth memegang pisau, memotong sayuran, menumis bawang, dan segala kepintaran lainnya. Membuat teman-temannya berdecak kagum.

Sampai-sampai Off nyeletuk, " Kalo aja lo cewe, udah gue jadiin bini! "

" Tenang mas, eke juga bentar lagi bakal oprasi kelamin jadi wanita sesungguhnya, " Sahut Earth dengan khayalan tingkat tingginya.

" Ngadi-ngadi lu cil, " Sahut singto,

" Yakali dah, eke becanda kali to hahaa. " Sahut earth, tawa mereka pun pecah , kaownah dan win di buat sakit perut oleh gurauan mereka.

Sementara Gulf dan Bright, masih saja melanjutkan sesi curhat nya sambi dudu di atas sofa dengan begitu dekat. Tapi tidak ada yang curiga, malah menganggapnya biasa saja. Padahal mereka berdua selama ini tidak seakrab itu.

Tidak lama, Mew datang dengan wajah bantalnya dan langsung mendekati Gulf. " Berdua aja, " Sindirnya, namun masih dengan nada biasa.

" Itu pada di dapur, " Sahut Gulf tanpa menoleh pada Mew.

" Emang separah itu? " Tanya Bright antusias menyambung obrolan nya dengan Gulf tadi. Gulf sedang menceritakan soal Earth yang takut dengan sapu lidi.

" Hemm, bukan lagi. Sampe kamu tau ga kita pernah ngerjain dia naro sapu lidi di sampingnya dia pas dia lagi tidur, bangun bangun dia langsung teriak pocong abis itu pingsan. "

"Hhaa anjir, itu sih parah banget. Kamu tuh usil banget ternyata. " Bright tertawa lepas.

Mew yang dari tadi hanya mendengarkan celotehan keduanya mengerutkan keningnya. " Bentar. Tadi panggilan kalian apa? " Tanya Mew menginterupsi obrolan kedua orang itu.

" Apa sih,Mew.. " Sahut Gulf seakan tidak begitu menanggapi

" Tau nih Mew ganggu aja, " Timpal Bright.

" Pindah, " Sahut Mew pada Gulf. Dia tidak suka melihat Gulf duduk begitu menempel hingga salah satu paha mereka saling bertumpuk seperti itu. Mew yang kini duduk di tengah, membatasi keduanya.

Bright mengedipkan matanya pada Gulf, membuat lelaki itu tersenyum geli. Namun hal itu mereka lakukan tanpa sepengetahuan Mew.

" Tadi kenapa ga ngebangunin? " Tanya Mew.

" Tadi kamunya keliatan pules banget, mana tega aku bangunin, " Sahut Gulf.

Mew menguap, masih mengantuk. Dia menyandarkan kepalanya ke pundak Gulf, dan memejamkan matanya kembali.

" Gap, aku ke dapur dulu ya! Kayanya seru banget mereka, " Ujar Bright tiba-tiba.

Mew membuka matanya, merasa terganggu dengan panggilan aku kamuan keduanya.

" Woy bangun cukk! " Dengan keusilan yang tidak berubah, dia menepuk pundah Mew seraya membangunkan temannya itu.

Mew hanya tersenyum tipis menanggapi nya. Dia lalu menatap Gulf yang malah sibuk dengan ponsel milik Bright, " Kenapa panggilan nya jadi aku kamuan gitu? " Tanyanya.

B. I. K(Ss1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang