Bab 26

2.3K 302 40
                                    

Double up again!!


Tidak akan ada yang lebih mengerti bagaimana sakitnya selain kita-,

***

Saat akan pergi ke toilet, Gulf tidak sengaja berpapasan dengan Mew yang baru saja keluar dari bilik toilet. Sangat ingin sekali rasanya Gulf menyapanya, tapi cari Mew menatapnya membuat nyalinya ciut duluan. Lelaki itu sangat dingin, jangankan tersenyum, sekedar membalas tatapannya saja tidak.

Jangan jadi pengecut, Gulf. Batinnya berteriak . Ia memejamkan matanya, dengan tangan terkepal. Ia menghembuskan nafasnya perlahan, kemudian berbalik melihat punggung Mew yang kian menjauh. " Mew! " Panggilnya.

Langkah Mew terhenti, namun ia enggan berbalik.

Gulf berjalan mendekat, berhenti di hadapan Mew. Sekali lagi, cara Mew menatapnya membuatnya takut. " A-aku mau ngomong sama kamu. " Ujar Gulf terbata.

" Itu lo udah ngomong, kan? " Balas Mew datar.

" Apa kabar tante Dav? "

Mew tersenyum sinis. " Lo berharap apa? Apa menurut lo, nyokap gue bakalan baik-baik aja setelah tau kalo seseorang yang selama ini menjadi selingkuhan suaminya adalah kekasih anaknya sendiri? "

Air mata Gulf menetes. " Mama kamu tau? "

" Gue sangat-sangat berharap nyokap gue tau dan dia datengin lo, layaknya istri sah yang ngelabrak simpenan suaminya. "

" M-maaf hiks.. " Gulf menunduk.

" Air mata lo ga bakalan bisa nebus semua kesalahan yang udah lo lakuin. " Setelah mengatakan itu Mew pergi melangkahkan kakinya meninggalkan Gulf.

Gulf terduduk di lantai, menangis sesenggukan. Untungnya kaow dan Earth datang tepat waktu sehingga menyelamatkannya dari tatapan siswa yang berlalu lalang. Gulf di bawa ke ruangan leb fisika, dimana ruangan itu sepi karna sedang tidak ada praktek disana.

" Yey harus kuat, Nek. Kita ga tega liat yey kaya gini. " Ucap Earth dengan nada sedih.

" Iya, gap. Lo harus kuat, dimana Gulf yang kita kenal? Gulf yang tahan banting, Gulf yang cuek, yang ga peduli dengan semua orang yang cuma bikin sakit hati doang. Lo kudu bangkit. " Bujuk Kaownah.

" Hiks.. G-gue cinta banget sama Mew, gue ga bisa bersikap seolah-olah gue bisa ngelupain dia. Rasanya sakit..

Kaownah dan earth saling pandang dengan tatapan prihatin. Mereka lantas memeluk Gulf yang semakin sesenggukan.

" Lo pasti bisa ngelewatin ini. Kita temenin, " Bujuk kaownah lagi.

" Iya, Nek. Eke juga yakin Mew cuma lagi marah sama yey. Nanti kalo marah dese udah ilang, dese bakalan balik lagi sama yey. "

Yah semoga Earth


✍✍✍

Kantin hari ini begitu ramai. Banyak murid yang sampai  harus duduk di bangku taman membawa makanan karena tidak kebagian tempat duduk. Gulf pun begitu, gara gara mengikuti Remidi dia terpaksa datang ke kantin lebih lama. Padahal perutnya sudah sangat lapar, dia sudah tidak sabar untuk memakan siomai yang di belinya itu.

" Gulf! "

Gulf menoleh ke sumber suara yang memanggilnya. Ternyata Off yang memanggilnya dari meja yang baru saja di lewatinya. Namun Off tidak sendiri, melaikan bersama kedua temannya, tidak lupa Mew dan win yang juga ada di sana.

Gulf hanya tersenyum, sama sekali tidak berniat untuk bergabung. Dia memilih untuk makan di taman, mencari bangku yang kosong yang mungkin saja masih ada.

" Eehhh, mau kemana? Udah disini aja bareng kita-kita, " Cegat Bright sambil mengambil alih nampan yang ada di tangan Gulf.

" Ga usah gue biar di-

" Duduk deh, " Singto menekan pundak Gulf agar segera duduk.

Win terlihat sangat tidak menyukai kehadirannya, Mew juga begitu. Keduanya bahkan sama sekali tidak menyapa, malah terlihat membuang wajah dengan datarnya.

" Gue cari tempat lain aja deh, " Ujar Gulf ingin kembali mengangkat nampannya.

Brakk!

Mew tiba-tiba berdiri. " Gue duluan. " Ucapnya dengan tatapan tajam menatap lurus kearah Gulf.

" Gue juga deh. Udah ga mood, " Sahut win sambil ikut berdiri. Dia mengikuti langkah Mew, terlihat seperti ekor yang membayangi Mew kemanapun.

" Kok malah pada cabut, " Ujar singto menghela napas.

" Harusnya gue ga disini, " Sahut Gulf dengan nada lirih. Dia jadi kehilangan rasa laparnya, kenyang oleh rasa sakit.

" Udah gap, jangan di ambil hati. Lo percaya ama gue, Mew cuma butuh waktu aja. Dia sebenernya ga benci sama lo. Dia cuma marah, dan manusiawi banget sih kalo dia marah, lo harus sabar . " Ujar Off menasehati.

" Makasih banget ya kalian karna masih mau temenan sama gue, " Ujar Gulf tulus.

" Eyy emang kenapa juga kita harus jauhin lo? Ga ada alesan buat kita kemusuhan sama lo. Temenan sama Most Wanted Lotus tuh sebuah kebanggaan kali. Kita yang beruntung bisa duduk bareng sama lo disini, " Canda Bright.

Gulf tersenyum mendengar itu.

X X X

Tanpa sengaja , Mew dan Gulf masuk kedalam lift yang sama besama dengan sekumpulan orang-orang lainnya. Mereka hanya diam, tidak saling menyapa. Satu persatu lift terlewati, semua orang pun turun hingga menyisakan mereka berdua.

" Usahain untuk ga muncul di hadapan gue lagi. " Ujar Mew sepontan

" Aku ga bisa, " Jawab Gulf jujur.

Mew mengepalkan tangannya. Gulf sama sekali tidak takut. " Kamu boleh pukul aku. Marah sesuka hati kamu. Atau diemin aku sampe kamu puas. Meski seumur hidup kamu lakuin, aku ga akan pernah berenti untuk mencintai kamu. "

Mew tersenyum sinis. Begitu lift terbuka, dia langsung keluar dan berjalan lebih cepat.

Gulf melangkah pelan, membiarkan Mew menyadarinya. Mew telah masuk kedalam apartemen nya, bersikap seolah-olah dirinya tidak ada.

🌻🌞

Bersambung~




B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now