16.1

2.1K 260 14
                                    

Pertengkaran MewGulf cukup menjadi Tranding topic di Lotus. Soalnya mereka melakukan itu di tengah keramaian, saat semua murid baru berdatangan ke sekolah. Banyak yang dengan sengaja berjalan pelan saat melewati mereka tadi, hanya untuk mendengar apa yang dua orang itu ributkan.

Dan kini, perang Dingin pun masih berlanjut. Gulf duduk di depan, bertukar tempat dengan Art yang senang bukan kepalang bisa duduk bersebelahan dengan Mew.

" Liat aja sebentar lagi, pasti bakalan putus, " Sindir Win

" Do'a semua orang bakalan kekabul kalo mereka beneran putus, " Sahut Krist, salah satu antek-antek Win.

Brakk..

Gulf tiba-tiba menggebrak meja, membuat guru navy dan seisi kelas itu terkejut. Dia berdiri, mengambil tas lalu menyampirkannya di pundak. Matanya menatap Win dengan tatapan begitu tajam. Tidak lama, Gulf melangkahkan kakinya ke luar kelas membawa tasnya itu.

" Kahawat, mau kemana kamu?! " Tanya Bu Nevy

" Pulang, " Jawab Gulf singkat. Dia tetap melangkahkan kaki nya mengabaikan teriakan sang guru yang memanggilnya kesal juga emosi.

Mew melihat pergian Gulf dengan hati yang membara. Dia tidak mampu mengontrol diri, membuatnya mengepalkan tangannya begitu erat sampai buku-buku jarinya memutih. Semoga tidak ada yang mengganggunya hari ini, bercanda sekalipun. Karna Mew sedang berada dalam keadaan yang rawan.

" Makin hari kelakuan nya makin amburadul aja. Jangan kalian tiru, itu perbuatan yang sangat buruk, " Gerutu bu Nevy.

" Iya buuuuuu.. " Beo hampir seisi kelas.

" Jika saja dia tidak pintar dan berprestasi, pak kepala sekolah tidak akan berpikir duakali untuk mengeluarkan nya dari sekolah, " Rutuknya lagi.

*:..。o○ ○o。..:*

Gulf memilih untuk membolos lagi, dia pergi ke Mall untuk menghabiskan uang yang didapat nya dari hasil job nya semalam. Setidaknya Shopping bisa membuatnya sedikit menenangkan diri. Akhir-akhir ini sudah sangat banyak yang menggangu pikirannya. Di Tambah harus harus bertengkar dengan Mew, ingin meledak saja rasanya.

Secara gila-gilaan, Gulf memborong berbagai jenis baju dan kemeja yang sangat sexy jika di pakai. Sepatu berbagai model. Hingga gadget baru dan aksesoris. Gulf berencana untuk membedakan ponsel pribadi dengan ponsel pekerjaan agar suatu saat Mew tidak harus repot-repot mengecek ponselnya itu.

" Kana?..












Sapaan lembut itu membuat Gulf cukup kaget karena berasal dari suara Davikah, ibunya Mew. " Eh, tante.. " Dia langsung membalas sapaan wanita itu.

" Kamu kok disini? " Tanya Davikah sambil memperhatikan seragam Gulf yang masih melekat.

" Hhe, bolos tan. " Jujur Gulf sambil menggaruk kepalanya.

" Ya ampun, pasti lagi gabut ya? Hha. "

" Hha, tante tau aja. " Gulf tercengir, dia merasa sangat tidak enak.

" Tante kan dulu juga pernah muda, sayang. Ga langsung tua begini. " Canda Davikah.

" Ahhaa, tante bisa aja. "

Davikah kembali melihat ke belanjaan Gulf yang begitu banyak di tangan anak itu, lalu dia tersenyum. " Kamu mirip tante waktu muda. Tante juga kalo lagi kesel, lampiasinnya dengan Shopping. "

" Oh ya tante? Wahh.. Berarti kita satu pemikiran dong! "

" Heemm. Mungkin karena itu Mew suka sama kamu. Kalian lagi berantem kan? "

Deg.

" Hhe.. Kok tante tau? "

" Dia sejak semalem uring-uringan katanya kamu ga bisa di telpon. Mew itu kalo moodnya jelek, sampe masalahnya blom kelar ga bakalan tenang dia, " Ujar Davikah. Lalu dia berbisik " Tempramen kaya papanya. " Sambil tersenyum.

Davikah benar, Mew memang tempramen.

" Aaah gitu ya tan, hhe" Lagi-lagi Gulf hanya cengar-cengir.

" Laper ga? Kita makan yu! Dari pada ngobrol di tengah jalan gini ( inget masih dalem mall ya bukan jalan raya😩), " Ajak Davikah

" Boleh deh tan. Kebetulan Gulf juga laper. " Sahut Gulf.

" Ayo! Sekalian kita gosipin Mew, "

" Ahhaa"










Bersambunh

B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now