4.1

3K 376 7
                                    

Klik

Akhirnya pintu itu terbuka. Gulf mendorong nya, lalu masuk dan membiarkan pintunya tetap terbuka pertanda jika dia mengijinkan Mew untuk masuk.

Tanpa segan, Mew pun masuk ke dalam apartemen Gulf. Hanya untuk membandingkan lebih berantakan mana antara kamar Gulf dengannya. Namun, lagi lagi Mew dibuat tak percaya, Mew selalu salah menduga. Kamar Gulf sangat rapih, layaknya kamar seorang wanita dengan nuansa peach dan bau vanilla yang sangat manis. Bahkan wallpaper nya saja bergambar fairytale.

" Kamar adek lo? " Sindir Mew, kali aja bener wkwk.

"ㅋㅋㅋ", Gulf malah tertawa lepas mendengar itu. Dia melepas sepatunua dan menaruhnya ke jejerab sepatu-sepatu mahal di rak khususnya.

" Btw, lo tinggal sendirian aja? " Tanya Mew lagi.

" Hm seperti yang lo liat, " Jawab Gulf

" Bonyok lo? "

" Kalo lo haus ambil aja sendiri , kayaknya isi lemari pendingin gw masih lengkap, " Ujar Gulf tanpa menjawab pertanyaan Mew.

Mew mengangguk. Dia mengerti jika Gulf tidak ingin membahas soal keluarganya, dia tidak akan bertanya soal itu lagi. Karena melihat dari kehidupan Gulf, sepertinya pemuda itu bukan berasal dari keluarga yang harmonis. Broken home, Maybe...

" Shit, " Umpat Mew dalam hati

Gulf dengan santainya melepas kemeja serta celananya dan hanya meninggal dalaman minim yang membungkus area private nya serta memperlihatkan bagaimana lekuk tubuh indahnya. Dia membuka lemari untuk mencari baju, lalu ia meraih asal kaus oversize dan memakainya di hadapan Mew. Dan jika kalian berpikir Gulf akan memakai celana, kalian salah. Justru Gulf menutup lemari itu dan berjalan ke arah kulkas mininya, tanpa mengenakan celana.

Itu semua tak luput dari penglihatan mew, dengan pikiran yang berbagai macam. Antara berpikir jika Gulf ini sudah tidak waras atau otaknya saja yang sedang kacau. " Lo.. Biasa kayak gini depan cowok? "

Heyyy pikiran macam apa itu bukanakah kalian sesama lelaki hhaha, apa yang kau khawatir kan. Atau jangan jangan kau... Ahh lupakan

" Maksud lo? "

" Kayak tadi. Seenaknya buka baju di depan gw. Lo ngga takut gitu gw apa-apain ? "

Gulf tertawa, dia menggeleng lalu membuka kulkas mini di samping tempat tidur nya, membungkuk untuk mengambil minuman. Kaus kebesaran yang Gulf pakai hanya sebatas setengah paha sehingga sedikit terangkat memperlihatkan celana dalam yang dulf kenakan. " Lo cowok pertama yang masuk sini, selain dua temen gw, " Beritahu Gulf sambil melempar minuman kaleng ( tanpa menyebut merk ya soalnya ga di endorse wkwk) pada Mew.

" Huh? " Mew berhasil menangkap minuman kaleng itu. Telapak tangannya dingin oleh kaleng minuman yang berembun.

" Kalo lo niat apa-apain gw, pasti udah lo lakuin dari semalem , " Ujar Gulf sambil duduk di samping Mew. Gulf tersenyum dengan dua alis terangkat.

Mew mengangguk. Dia mengamati kamar Gulf. " Lo udah lama tinggal disini? "

" Baru kok, baru setahun. "

"Oh gitu. Tapi kok lo tau gw tinggal di sisi juga. "

" Pertama, karena setiap design dari setiap kamar di apart ini semuanya sama. Jadi gw langsung kenal keberadaan gw pas masih di kamar lo tadi. Kedua, gw sering liat lo keluar dari saba setiap mau berangkat sekolah. "

" Terus kenapa ngga pernah nyapa? "

Gulf hanya mengangkat bahu sambil asik meminum minumannya.

" Lo yang di sekolah, sama lo yang sekarang itu beda banget. Gw lebih suka sama lo yang ini sih, " Jujur Mew.

Gw yang mendengar itu hanya mencebikkan bibirnya. Lucu.. Pikir Mew. Dia lantas tersenyum tipis sambil menatap Gulf. " Semalem bukannya ada temen temen lo juga ya? " Tanya Gulf, baru ingat.

" Hm, mereka dah pada balik. "

" Ohh. "

Lalu mereka sama-sama diam.

Gulf tanpa sadar menaikkan satu kakinya bertumpu pada kaki lainnya. Membuat ujung bajunya terangkat. Nyaris membuat dalamannya terlihat.

Mew menghela nafas. Di turunkannya kaki Gulf, juga diambilnya bantal untuk menutupi paha mulus pemuda itu. " Jangan mancing gw, biar gimanapun gw juga punya birahi yang tinggi. Lo bakal nyesel ntar, " Ucap Mew. Mew sudah sampai batas menahan hasrat nya yang menggebu - gebu atas pancingan Gulf bahkan sejak tadi malam saat Gulf tak sadarkan diri tapi Mew menahannya sampai sekarang.

Untung saja belum sempat membuat jack terbangun. Bisa berabe Mew nanti solo karir wkwk

Gulf terkekeh. Dia menatao Mew dengan kerlingan nakal. " Emang lo bisa apa? " Tanya Gulf.

Mew tak sungkan membalas tatapan dan senyuman itu. " Gw ingetin.. Kalo gw udah mulai, susah buat gw berenti. "

" 555 " Tawa Gulf pecah. Dia menggeleng kan kepala dan kembali menatap layar televisi. Sadar, jika saat ini Mew sedang memperhatikan nya.

Dia merasa...

Nyaman..


🦋🦋🦋








B. I. K(Ss1) Место, где живут истории. Откройте их для себя