Bab 21

2.1K 252 21
                                    

Seperti biasa, George selalu mengajak Gulf ke Mall yang menjual berbagai macam barang branded dan ia akan mulai memanjakan Gulf dengan semua yang terjual di sana. Selain baik, uang George nampaknya tidak berseri. Berapapun Gulf membelanjakannya, tetap saja tidak ada habisnya.

" Belanja semua barang yang kamu butuhkan, ini kartu debit om kamu pegang ya. " George memberikan sebuah kartu platinum pada Gulf yang langsung di Terima dengan senang hati.

Gulf merangkul lengan George, dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. " Hari ini Barbie ga mau belanja apapun, " Ucap Gulf sambil mengembalikan kartu itu.

" Lho, kenapa? Bukannya kamu suka belanja sayang? " George tentu saja kaget, ia seperti sedang tidak bersama dengan pemuda yang dikenalnya.

" Bayaran termahal yang om kasih adalah om yang ga ngasih tau mami. Buat Barbie itu udah cukup om, " Jawab Gulf yakin.

" Apa kamu punya pacar? "Goda George

" Ihh, om! Udah yok makan aja, Barbie udah laper. "

" Hhhaa, yauda yok. "

Mereka pergi ke sebuah restoran yang cukup terkenal di situ. Gulf nampak cuek dengan pandangan semua orang yang mengarah padanya, yang mungkin menilainya jalan dengan Om³. Sudah biasa ditatap seperti itu, sudah seperti makanan sehari-hari. Lagipula George sudah berstatus Duda, jadi tidak akan masalah jika dia jalan dengan pria mapan itu di tempat umum. Ya.. Mungkin sedikit tidak masalah, tapi jika di lihat dari sisi lain dia yang sudah memiliki kekasih apa itu..tidak akan jadi masalah?

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Gulf, ada yang begitu terkejut melihat keberadaan nya. Mereka.. Off, Bright, dan Singto. Ketiga pemuda itu kebetulan sedang mencari kaset game terbaru yang adanya baru di mall itu saja. Awalnya mereka mengira salah lihat, tapi begitu mereka membuntuti kemana dua orang itu pergi ternyata benar jika lelaki yang sedang berjalan berdua dengan om³ itu adalah Gulf.

" Wahh gila, kata Mew dia lagi di luar kota kan? " Tanya off masih tidak percaya " Ternyata dia ada di jakarta. " Sambungnya.

" Sama Om-om? "

" Dia boongin Mew? "

Ketiga nya terus mengintai diam diam. Mereka masih mencerna apa yang mereka lihat. Mereka tidak percaya jika yang mereka lihat itu benar-benar Gulf, pacar Mew.

" Cakep banget dah, " Puji Bright sambil menggelengkan kepalanya kagum.

" Salah fokus lo, nyett! " Ucap off menggeplak kepala bright.

" Lah emang cakepkan, " Keluh bright sambil mengelus kepalanya.

" Dia simpenan om³? "

" Bokapnya kali, "

" Tapi Mew bilang dia kaga punya Bonyok, Bege! "

Ketiganya kembali memandangi Gulf lekat-lekat. Gulf terlihat begitu akrab dengan pria matang itu. Bahkan sesekali mereka saling cubit-cubitan dengan mesra. Tidak terlihat seperti Ayah dan Anak, lebih terlihat seperti pria dan simpanannya.

" Apa ga kita kasitau Mew aja? " Ujar bright sambil memperhatikan dua orang yang masih terlihat mesra³an.

" Kalo Mew tau, mall ini udah dia bakar kayaknya, " Cicit singto.

" Ya jangan di kasitau lah, ga usah cepu lo pada! Kita ga boleh ikut campur, " Ujar off menjitak kepala Bright.

" Sakit bego ah, maen tampol ae. Yakali gw cepuin ke Mew. Gw kasia  aja sama si Mew. " Balas Bright sambil mengelus bekas jitakan off.

" Tapi off bener, bret. Kita kan ga tau motif Gulf itu apa. Siapa tau ini ga seperti yang kita liat. " Ucap singto bijak.

Keduanya mengangguk.

" Jadi Gulf tuh beneka Barbie? "

" Bonekanya Om-omm..

" Udah yok cabut sebelom dia liat kita-kita, " Off menarik kedua Sahabat nya untuk segera pergi.

Sementara Gulf masih tidak menyadarinya sama sekali, dia terus bermanja dengan George layaknya pria dan simpanannya.



B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now