Bab 43

2.2K 296 52
                                    

***

Setelah mendapatkan informasi mengenai keberadaan Gulf, disinilah sekarang Mew berdiri di depan sebuah gudang bertingkat lima, yang merupakan tempat pijat exclusive khusus para pria. Wajar saja jika tempat pijat seperti ini dari razia polisi, karna polisi sendiri juga pasti sering masuk ke tempat ini. Sudah dapat di pastikan tempat ini adalah tempat  pijat plus-plus kelas atas, semacam arena Golf.

Langkah kaki Mew membawa nya masuk ke dalam tempat itu. Ia yakin, akan bisa membawa Gulf pulang meski harus mengorbankan nyawanya. Hanya tempat seperti ini saja, memiliki penjagaan yang sangat ketat dari para pria berbadan tegap berjejer di depan pintu masuk, yang pasti sudah cukup terlatih bela dirinya. Apa itu semua membuat Mew takut dan mengurungkan niatnya?.. Tentu saja tidak!

" Selamat pagi,Mas. Ada yang bisa kami bantu? " Sapa sang resepsionis begitu Mew menghampiri nya.

" Ah Saya baru pertama kali datang kesini, masih agak sedikit bingung. Jadi, boleh saya tau di sini ada layanan apa saja? " Tanya Mew berlagak seperti layaknya pelanggan baru.

" Baiklah akan saya jelaskan, tapi sebelumnya saya boleh tau, anda dengan Mas siapa? "

" Mew, "

" Oke, Mas Mew tau mengenai informasi tempat ini dari mana? "

Mew diam sesaat, sepertinya datang ke tempat ini memang tidak bisa sembarangan orang. " Martin. Dia ayah saya, yang merekomendasikan serta memberi tau tempat ini. " Ia terpaksa memakai nama ayahnya sebagai jawaban.

Membuat resepsionis itu terdiam menatap Mew beberapa saat. Lalu ia tersenyum, meminta Mew untuk menunggu. Resepsionis itu mengambil telpon yang berada di atas meja resepsionis, sepertinya ia akan menghubungi seseorang.

Tidak lama setelah itu, datanglah seseorang yang tidak lain adalah kanjeng Mami☺ dengan diikuti beberapa bodyguard.

Mami menatap Mew sebentar, " Kita bicara di ruangan saya. " Ujar mami dengan nada rendah diikuti senyuman tipis seolah tidak ada yang terjadi di antara mereka.

Mew mengikuti langkah mami dengan di kawal beberapa bodyguard di kelilingnya. Ia sama sekali tidak takut, justru ia malah sangat bersemangat-untuk mematahkan leher mereka semua tentunya.

Begitu sampai di ruangan pribadi mami, mereka berdua masuk dengan pengawasan para bodyguard di depan pintu, jaga-jaga jika sewaktu-waktu Mew berbuat macam-macam pada mucikari itu.

" Ada gerangan apa sampai kamu datang kesini hm? " Tanya mami.

" Untuk meneruskan apa yang papa saya lakukan, " Ujar Mew ringan.

" Hahahha. Menjadi Martin Junior rupanya ? " Tanya mami menyepelekan.

" Kenapa, apa yang salah dari menjadi Mew junior? "

" Tidak. Hanya saja.. Apa itu cukup menyakinkan anak muda? "

" Apa anda belum mendengar kabar jika saat ini saya yang sudah menggantikan posisi Martin di Jc. Crop? Anda meragukan keuangan yang saya miliki? " Mew memandang sinis kearah mami.

Mami menatap Mew tajam. " Barbie tidak bisa di ganggu. " Ujarnya. Karna mami tau tujuan Mew datang adalah Gulf.

" Saya datang kesini tidak untuk mengganggu. Saya datang kesini untuk bersenang-senang. Saya akan bayar berapapun yang Anda minta asalkan saya bisa tidur dengannya malam ini. "

Mata mami bergulir cepat. Ia waswas karna tidak yakin jika niat Mew hanya itu.

" Anda bisa menggeledah benda-benda di tubuh saya, jika anda takut saya macam-macam. Bila perlu, Anda juga bisa mengunci kamar yang saya gunakan, dan menaruh beberapa bodyguard jika anda meragukan saya" Ujar Mew dengan kata-kata mantap. Ia terlihat seperti pria dewasa.

Mami masih belum merespon, tapi otaknya berpikir keras.

" Saya siap membayar mahal, dua kali lipat dari yang pernah papa saya berikan. Jadi bagaimana? " Pancing Mew . Ia mengeluarkan ponselnya, membuka M-bankingnya, lalu membuka akses untuk transaksi. " Anda bisa mengetik nominalnya sendiri, " Lanjut Mew sambil menyodorkan ponselnya ke hadapan mami yang nampaknya mulai tergoda oleh tawaran Mew.

Bibir mami berkedut, ia kesulitan untuk menolak uang. Apalagi dengan bayaran dua kali lipat dari royalnya Martin. Bukankah uang memang tujuannya menangkap Gulf?

" Jangan macam-macam! " Ancam mami sambil menerima sodoran ponsel dari tangan Mew, lalu ia mengisi beberapa digit angka untuk di transfer kerekeningnya.

Mew tersenyum puas ketika ponselnya di kembalikan setelah transaksi nya sukses. Mami memanggil pada bodyguard nya dan meminta mereka untuk mengantar Mew sekaligus memperketat penjagaannya nanti.

Got it.







Next lagi lain waktu😉.













Tbc.

Haii guyss, selamat membaca dan maaf banget untuk up kali ini lebih sedikit dan lama dari biasanya.

Niatnya author mau up kemaren-kemaren tapi karna lagi sibuk²nya makanya gak sempet up, trus pas mau up lagi aku drop dan baru bisa ke up hari ini.

Sekali lagi author minta maaf dan terimakasih sudah menunggu cerita ini up.

Paipai☺

B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now