Bab 42

2.3K 299 62
                                    


_______

To: my sunflower🌻

Do you miss me?

I'm so sorry Babe..

__________________________________

Gulf membaca pesan terakhir itu dengan perasaan sesak di dada. Ia baru saja mengaktifkan kembali ponsel nya setelah jam menunjukkan pukul 1 dini hari, itupun tanpa sepengetahuan dari orang-orang yang sedang berjaga di depan kamarnya.

Gotcha! Gulf telah salah melangkah. Ternyata mami bukanlah tempat yang baik untuknya bersembunyi, karna begitu ia sampai, ia di paksa untuk bersembunyi selamanya. Istilah lainnya adalah ia akan menjadi tawanan mami untuk selamanya.

" Yeah, I miss you.. " Lirih Gulf dengan isakan pelan.

Ia membekap mulutnya agar penjaga yang sedang mengurungnya di depan pintu kamarnya tidak mendengar suara tangisnya dan masuk sehingga merampas satu-satunya benda yang luput dari rampasan simucikari.

" Sorry, aku malah membuat keadaan makin sulit. Bodohnya aku malah terjebak lagi di tempat ini. Maaf mew.. " Lirih Gulf lagi.

Flashback___

" Mam, saya datang kesini bukan untuk menjadi Barbie yang dulu, saya hanya ingin menenangkan diri. Jadi lepaskan saya! "

Gulf di pegangi oleh empat Bodyguard mami. Pertemuannya di cafe, membawa Gulf kembali terjebak dalam rencana jahat sang mucikari. Ia di beri obat tidur dalam minumannya, lalu ia di bawa dan di kurung di dalam ruangan yang berisikan para tawanan lainnya.

" Barbie, kamu pikir kamu bisa lepas begitu saja dari saya? Sudah sangat lama sekali mami menunggu momen ini, hha tapi akhirnya kamu sendiri yang datang tanpa perlu repot-repot mami harus turun tangan, " Ucap mami dengan senyum licik menghasilkan wajahnya.

" Mam, lepasin saya mam!! " Jerit Gulf.

" Kalian cepat geledah benda apa saja yang tertempel di tubuh serta tasnya, terutama alat komunikasi. Pastikan, dia tetap di kamar ini. Jangan biarkan dia keluar dari sini kecuali jika ada perintah dari saya!, " Titah Mami pada para Bodyguard.

Gulf yang mendengar perintah mami pada anak buahnya sinyal mengambil ponsel yang berada di dalam saku belakang celana jeans nya, ia melemparkan ponsel itu diam diam ke atas kasur yang ada di belakangnya saat para bodyguard itu sibuk menggeledah koper dan tasnya. Lalu ia sekuat tenaga melepaskan diri dan pura pura terguling keatas kasur, demi untuk menyusupkan ponsel itu kilat kebawah bantal.

Masih ingat dengan Gulf yang memiliki dua ponsel? Satu ponsel yang berada di dalam tasnya telah di rampas oleh mami. Mami sama sekali tidak curiga dan menganggap semua sedah aman. Gulf pun bernafas lega dan berniat menghubungi mew untuk meminta bantuan. Tapi ternyata... Mami jauh lebih pintar.

" Ingat Barbie kunci rahasia kamu ada di tangan mami. Mami masih menyimpan rekaman video saat kamu sedang bercinta dengan Tn. Martin. Ayah dari kekasih kurang ajar kamu itu. Tidak hanya itu bahkan semua sekaman video bersama pelanggan lainpun mami simpan, ternyata ada gunanya juga mami menyimpan rekaman-rekaman itu, karna mami tau hal ini pasti terjadi. " Ujar mami sambil menyeringai puas.

Mata Gulf melebar, ia sangat terkejut.

" Kamu tidak inginkan, jika mami sebar video itu ke media, lalu setelah itu mamanya Mew melihatnya hm? Hhaha bahkan seluruh keluarga Mew, juga penduduk di Indonesia ini akan tau siapa kamu. Dan setelah itu.. " Mami menjeda kalimatnya sambil melihat raut wajah Gulf yang tampak memucat dan terlihat frustasi. " Apa kamu masih mau menerima kamu sebagai seorang menantu hm? " Lanjutnya.

B. I. K(Ss1) Where stories live. Discover now