Part 1

1.9K 55 1
                                    


Di sebuah perusahaan besar nan megah yang terletak di kota J, terlihat seorang pemuda tampan yang tengah sibuk dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya. Pemuda tampan nan gagah itu bernama Brian Evans. Usia Brian sudah 27 tahun. Brian termasuk seorang CEO muda.

Brian sangat tidak suka berdekatan dengan lawan jenis kecuali wanita di anggota keluarganya. Karena menurut Brian wanita yang mau dekat dengan dirinya hanya untuk mengincar hartanya saja. Brian pun tidak berpikiran untuk menikah, jangankan menikah punya kekasih saja tidak pernah.

Padahal banyak wanita yang ingin menjadi pendamping hidup Brian dan bahkan ada wanita yang rela menyerahkan dirinya untuk Brian tetapi di tolak Brian. Pernah juga orang tua Brian menjodohkan Brian dengan anak kolega bisnis papanya Brian bahkan sahabat kecil papa Brian di tolak Brian dengan alasan dia masih ingin sendiri dan fokus dengan pekerjaannya.

Selesai dengan berkas-berkas yang di hadapannya Brian langsung menghubungi asistennya Farel. Farel adalah salah satu sahabat Brian dari kecil.

Tok ... tok ... tok

Mendapat jawaban dari sang bos, Farel langsung masuk dan menghampiri Brian. Brian yang melihat asistennya sudah datang segera berdiri dan mengambil jas yang di gantung di tempat gantungan jas khusus untuk Brian lalu memakainya.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Farel dengan panggilan formal pada Brian.

"Bereskan berkas-berkas ini," jawab Brian.

"Dan satu lagi, kamu harus panggil aku Brian karena kita sudah lama berteman jadi aku tidak mau kamu memanggil dengan sebutan Pak," ucap Brian yang tidak suka dengan  sikap sahabatnya yg begitu formal.

Farel hanya terkekeh mendengar ucapan Brian.

"Kita lagi di kantor Pak, jadi saya harus sopan sama atasan saya," ucap Farel tersenyum.

"Terserah kamu aja." balas Brian lalu berjalan menuju pintu keluar.

Selesai menyelesaikan tugas dari Brian. Mereka sudah berada dalam lift menuju lantai bawah dan bertujuan ke restoran untuk makan siang.

Ting !

Lift terbuka kedua pemuda tampan itu berjalan dengan  gagahnya sambil menghiraukan tatapan memuja dari pada karyawan wanita yang begitu terpesona melihat Brian dan Farel. Kecuali para karyawan pria yang hanya geleng-geleng melihat teman kerja mereka yang begitu tergila-gila sama bos dan asistennya itu.

Begitu banyak pujian yang terucap dari mulut mereka terutama buat Brian. Brian hanya menganggap angin lewat saja sedangkan Farel hanya membalas dengan senyuman.

"Ya ampun Pak Brian ganteng banget," ucap salah satu karyawan.

"Pak Farel juga ganteng banget, mau dong jalan sama mereka juga," kata teman karyawan satunya lagi.

"Calon suamiku di masa depan hehe," sahut karyawan Brian.

"Beruntung banget yang jadi jodohnya mereka," ucap karyawan itu.

"Iya, Pak Brian sekalipun atasannya dingin ke setiap, tapi tetep aja terlihat ganteng nggak ada jeleknya," balas karyawan yang satu lagi.

Begitulah pujian- pujian yang di ucapkan oleh karyawan Brian. Saat ini Brian dan Farel sudah berada di dalam mobil. Farel yang sudah di beritahu oleh Brian    untuk menuju restoran buat makan siang segera mengemudikan mobil dengan kecepatan sedikit kencang.

"Apa jadwalku setelah jam makan siang, Rel?" tanya Brian pada Farel.

"Jadwal Bapak sudah tidak ada, hanya saja ada beberapa berkas yang harus Bapak tanda tangan setelah jam makan siang dan berkasnya sudah saya letakkan di meja Bapak." jelas Farel.

"Baiklah kalau hanya itu," jawab Brian.

Berapa menit kemudian mobil Brian berhenti tepat di depan restoran yang tidak terlalu jauh dari perusahaannya. Brian dan Farel segera turun dan berjalan memasuki restoran tersebut.

Sudah tidak heran lagi mengapa begitu banyak para wanita yang begitu terpesona dengan kedatangan CEO muda nan kaya raya masuk di restoran itu. Mereka tanpa bosan memperhatikan Brian dan Farel yang tengah duduk tidak jauh dari tempat duduk mereka. Bahkan ada yang terang-terangan mengambil foto Brian dan Farel. Akan tetapi di hiraukan lagi oleh Brian.

Brian merasa jengah dengan sikap para wanita itu, Farel yang mengetahui sikap sahabatnya itu hanya tertawa pelan dan menggelengkan kepalanya melihat Brian.

"Semoga kamu cepat dapet pendamping hidup Brian."  ucap Farel dalam hati sambil tersenyum.

Terjebak Cinta CEO [END]Where stories live. Discover now