Part 31

27.6K 2.6K 33
                                    

Setelah kepergian Hani, Zyla membuka amplop berwarna putih itu, dan membaca surat dari Arga,
sementara kedua sahabatnya, begitu juga Kevin dan Zidan hanya memperhatikan Zyla.

Hai Zy?
Kalau lo baca surat ini, mungkin gue udah nggak ada, tapi lo tenang aja, gua akan selalu ada disisi lo, jauh didalam lubuk hati lo.
Gue seneng bisa kenal orang sebaik elo.
Lo selalu bisa buat hati gue jadi hangat, lo orang spesial Zy.
Zidan beruntung bisa dapetin cewek sebaik lo, andai aja Tuhan kasih gue kesempatan buat hidup, gue pasti akan perjuangin lo lebih keras lagi..
Gue sayang sama lo Zy, gue cinta sama lo. Gue harap lo bisa bahagia dengan Zidan.
Gue emang bodoh, gue selalu mendem perasaan gue sendiri, bahkan jauh sebelum kita sedekat sekarang, perasaan ini masih tetap sama..

Jika gue pergi, gue harap lo nggak akan kehilangan gue Zy dan nggak akan nyalahin siapapun atas kecelakaan itu.
Gue mau lo tetep jalanin hari-hari lo seperti biasa, seperti Zyzy yang Gaga kenal.

Maaf kalau gue telat ngungkapin ini, tapi gue bener-bener sayang sama lo Zyzy. Jika Tuhan kasih gue kesempatan, gue janji akan bahagian lo, tapi jika Tuhan berkata lain, gue harap lo bisa bahagia, tanpa adanya gue..

Tetap tersenyum, apapun yang terjadi!

I LOVE YOU ZYZY..

From Gaga

Zyla tidak bisa lagi menahan tangisnya, kini ia sudah menangis sejadi-jadinya, bahkan ia sudah menjatuhkan surat dari Arga dan memeluk gundukan tanah yang berada didepannya.

"Zy, Lo kuat, lo pasti bisa hadepin ini semua," ucap Reyhan yang berusaha menenangkan adiknya.

"Ini semua salah gue, coba aja semalem gue pulang bareng Gaga, dia pasti nggak akan kecelakaan, atau setidaknya, jika Gaga kecelakaan, gue juga ikutan," ucap Zyla histeris.

"Ini bukan salah lo Zy," ujar Lia.

"Semua ini udah takdir, lo harus bisa terima itu," ucap Zidan angkat suara.

"Sabar Zy, tenangin diri lo," ucap Kevin.

"Nggak, ini semua emang salah gue," ujar Zyla.

"Maafin gue Ga, gue nggak bisa jagain lo, bahkan selama ini gue nggak peka sama perasaan lo,"

"Coba aja lo jujur tentang perasaan lo lebih awal, gue pasti akan berusaha buka hati gue buat lo lebih dulu, bukan buat orang lain!"

Lia dan Rita benar-benar tidak tega melihat kondisi Zyla yang sekarang, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Sementara disisi lain, Zidan menatap Zyla dengan tatapan sendu, gadis itu benar-benar terlihat begitu hancur. Ingin sekali rasanya ia membawa gadis itu kepelukannya, namun sepertinya gadis itu masih marah padanya.

"Cuma lo yang selalu ada buat gue Ga, disaat semua orang hina gue, rendahan gue, lo selalu dukung gue, lo selalu semangatin gue, lo bahkan selalu ada disamping gue apapun kondisi gue,"

"Maafin gue Ga, gue bahkan belum sempet jujur suatu hal sama lo, sekarang gue sendiri Ga," ucap Zyla lirih.

Mereka yang mendengar ucapan Zyla pun tidak bisa membendung air matanya lagi, bahkan Lia dan Rita sudah menangis seraya memeluk Zyla dan berusaha menguatkan gadis itu.

"Zy, kita pulang ya," ucap Rita dengan suara pelan.

"Bentar lagi gelap Zy, kita pulang ya," timpal Lia.

"Nggak, gue nggak mau!"

"Zy, biarin Arga istirahat dengan tenang disana," ucap Kevin.

"Kalian nggak ngerti gimana perasaan gue," lirih Zyla seraya menghapus air matanya.

"Kita ngerti Zy, kita juga sama-sama kehilangan, nggak cuma lo aja," ujar Reyhan.

"Lo harus bisa terima takdir Zy, Tante Hani pasti akan semakin sedih jika lihat lo kek gini," ujar Rita.

"Kalian duluan aja, Zyzy biar sama gue," ucap Zidan.

"Lo yakin Zid?" tanya Kevin yang dibalas anggukan kepala oleh Zidan.

"Jagain Zyzy Zid, jangan sampe dia kenapa-kenapa," titah Reyhan.

"Awas aja kalo sampe dia kenapa-kenapa!" ancam Rita.

"Kita balik duluan ya Zy," pamit Rita dan Lia.

Lia dan Rita meninggalkan tempat pemakaman itu bersama dengan Kevin dan Reyhan.

Disana hanya tinggal Zyla dan juga Zidan, sementara yang lain sudah pergi meninggalkan tempat itu, Zidan memulai percakapan diantara mereka.

"Maafin gue Zy, coba aja gue nggak maksa lo pulang bareng gue semalem, mungkin kejadiannya nggak akan kek gini," ucap Zidan seraya menatap Zyla yang masih tertunduk.

Zyla yang mendengar ucapan dari Zidan pun berhenti menangis dan mengusap air matanya kasar, ia berdiri dan berbalik arah menatap Zidan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ini semua emang salah lo! Coba aja lo nggak paksa gue pulang bareng lo semalam dan lo nggak cegah gue buat jelasin tentang hubungan kita ke Gaga, mungkin dia udah jujur tentang perasaannya ke gue,"

"Coba aja gue tahu perasaan Gaga lebih awal, gue nggak akan ngebuka hati gue buat lo! Gue bodoh! Gue bahkan ngebuka hati gue, buat orang yang sama sekali nggak ada rasa sama gue! Dan karena itu, gue sampe kehilangan orang yang bener-bener sayang sama gue,"

"Saat lo dan semua orang jauhin gue, cuma Gaga yang selalu ada buat gue, selain Lia dan Rita. Dia yang selalu dukung gue. Bahkan lo sendiri lebih percaya sama omongan Kinan daripada gue!"

"Gue bisa jelasin kenapa gue bela dia dan kenapa gue marah sama lo waktu lo nampar dia. Itu semua cuma karena gue khawatir sama Kinan, dia menderita penyakit jantung Zy,"

"Dan lo nggak khawatir sama gue?"

"Gue khawatir sama lo Zy," batin Zidan.

--------------------------

"Rey,"

"Kenapa Rit?" tanya Reyhan kepada gadis yang berada disampingnya.

Reyhan memang mengantarkan Rita terlebih dahulu, karena gadis itu tidak membawa mobil saat ke rumah Arga, sedangkan Lia pulang bersama dengan Kevin.

"Gue harap, lo lebih perhatiin Zyzy dari pada Cika," ucap Rita lirih.

"Dia pasti sangat terpukul, terlebih lagi Zyzy sama Arga udah deket banget dan lo tau sendiri itu," ujar Rita seraya menatap Reyhan.

"Gue seneng Zyzy punya sahabat sebaik lo," sahut Reyhan apa adanya.

"Gue harap lo selalu ada buat Zyzy. Gue tahu Cika itu pacar lo, tapi lo harus inget ini Rey, Zyzy itu adek lo, adek kandung lo! Sudah sepantasnya lo lebih belain dia, orang yang udah lo kenal dari kecil,"

"Hati orang itu nggak ada yang tahu Rey, mulut bisa aja bilang ini, tapi hati tidak bisa dibohongi,"

"Seperti perasaan gue ke lo,"

"Jangan selalu percaya omongan orang lain Rey, kadang apa yang kita lihat belum tentu benar,"

"Lo pasti tahu persis gimana sifat Zyzy, karena dia itu adek lo, jadi gue harap sebelum lo belain Cika, Lo pikir dulu apa menurut lo Zyzy bakal ngelakuin hal yang enggak-enggak?"

"Gue emang tahu persis gimana sifat dia, dia nggak akan mulai, jika tidak ada yang memulai masalah duluan dengannya. Zyzy itu gadis yang baik, mungkin bener apa kata lo Rit, belum tentu seseorang yang selalu gue bela itu bener, kita nggak tau dibelakang kita, dia gimana," sahut Reyhan seraya tersenyum kecut.

"Gue seneng kalo lo paham maksud gue Rey, gue cuma mau sahabat gue bahagia," ujar Rita.

"Thanks ya Rit, gue balik dulu kalo gitu," pamit Reyhan seraya meninggalkan halaman rumah Rita.

ZIZY (Zidan&Zyla) (SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now