Part 18

28.7K 2.8K 12
                                    

"Zy, Ayah sama Bunda mau ke rumah nenek kamu, dan kami akan menginap tiga hari disana," ucap Surya kepada Zyla.

"Emangnya nenek kenapa?" tanya Zyla khawatir.

"Nggak papa kok Zy, paling cuma kecapean aja," sahut Dewi menenangkan.

"Kamu dirumah sama Abang kamu, jangan berantem selagi kita nggak ada," sambung Dewi.

"Abang mana?" tanya Zyla.

"Abang ada di kamarnya, tadi kita udah pamit sama Abang juga," sahut Surya.

"Jaga diri kalian baik-baik sayang," kita pergi ya," pamit Dewi.

" Yaelah Bun, kan rumah nenek nggak terlalu jauh dari sini," ucap Zyla.

"Iya, tapikan Bunda sama Ayah nggak tau sampai kapan disana, kalau selama tiga hari nenek kamu udah bener-bener sehat, kita pulang, tapi kalau belum, kita akan jagain sampai bener-bener sembuh total Zy," sahut Surya menjelaskan.

"Yaudah nggak papa Yah, Zyzy baik-baik aja kok dirumah, kan ada Abang," sahut Zyzy.

---------------------

"Bang, gue nebeng lo ya," pinta Zyla memelas.

"Gue sama Cika Zy, lo minta jemput Zidan aja, dia kan pacar lo," sahut Reyhan.

"Kok gitu si? Abang lebih mentingin Cika daripada Zyzy?" tanya Zyla emosi.

"Bukan gitu Zy, tapi dia juga pacar Abang," ujar Reyhan.

"Tapi dia nggak baik buat Abang, dia itu cuma manfaatin harta Abang!" ucap Zyla yang kini sudah emosi.

"Zy, bukan berarti karena Willy dulu manfaatin kamu dan khianatin kamu, kamu juga berpikir gitu sama Cika, dia itu baik Zy, Abang percaya itu," ujar Reyhan berusaha menjelaskan ke Zyla dengan lembut.

"Alah, bilang aja kalo Abang lebih milih Cika daripada Zyzy kan? Yaudah sana pergi! Zyzy juga nggak bakalan pergi ke rumah El!" sahut Zyla yang sudah kesal.

"Jangan gitu dong Zy, Zidan itu kan pacar kamu, masa iya kamu nggak dateng, nanti apa kata Tante Meli coba?" tanya Reyhan pelan.

"Biarin aja, Zyzy nggak peduli!" Ketus Zyla.

Zyla bukan hanya marah karena sifat busuk Cika, tapi ia juga marah karena sejak Reyhan berpacaran dengan Cika, ia semakin tidak peduli dengan Zyla, padahal dulu Reyhan sangat mementingkan Zyla diatas segalanya, meskipun mereka selalu ribut.

"Zy, mau kemana?" tanya Reyhan setengah berteriak saat menyadari Zyla keluar dari rumah.

"Bukan urusan lo! Dan jangan pernah ikut campur urusan gue lagi selama lo masih sama cewek murahan itu!" nada bicara Zyla berubah drastis, hanya karena ia marah.

"Gue harus kasih tau Zidan," gumam Reyhan.

----------------

Ting!
Suara handphone Zidan berbunyi, ia membuka ponselnya dan ternyata ada pesan masuk dari Reyhan.

Reyhan
Jemput Zyzy sekarang! Dia ada di jalanan deket komplek! Gue nggak bisa nganterin dia, soalnya gue bareng Cika.

Reyhan mengirim pesan tersebut kepada Zidan agar Zidan mau menjemput Zyla. Ia tidak akan membiarkan adiknya pergi sendiri, bagaimanapun juga ia sangat menyayangi adiknya itu.

Zidan yang mendapat pesan dari Reyhan segera menuju komplek yang biasa ia berhenti saat mengantarkan Zyla.

"Kemana tuh anak? Gue kan nggak tau rumahnya dimana?" gumam Reyhan seraya menengok ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Zyla.

Ia berusaha mencari keberadaan Zyla, namun ia tidak menemukannya, ia juga sempat menghubungi Zyla beberapa kali, namun ponselnya tidak aktif, mau tak mau ia terus mencari keberadaan gadis itu.

Zidan melihat seorang gadis yang tengah duduk di trotoar seraya melipat lututnya, ia menghampiri gadis itu dan benar sekali, ternyata ia adalah Zyla.

"Zy" ucap Zidan pelan.

Zyla mendongak menatap siapa yang telah memanggilnya.

"Lo ngapain disini?" tanya Zidan hati-hati.

"Gue nggak papa, gue cuma capek aja El," sahut Zyla lirih.

"Lo habis nangis?" tanya Zidan lagi saat menyadari mata Zyla sedikit sembab.

"Ah, enggak kok," sahut Zyla seraya tersenyum kecut.

"Ikut gue sekarang!" titah Zidan seraya menuntun Zyla memasuki mobilnya.

"Kita mau kemana?" tanya Zyla.

"Rumah gue, lo lupa? Ayah gue kan ulang tahun, dan bentar lagi dia pulang," sahut Zidan.

"Sorry El, tapi gue kayaknya gak bisa dateng ke ultah Ayah lo," lirih Zyla.

"Kenapa?" tanya Zidan bingung.

"Gue males ketemu Rey sama Cika!" batin Zyla.

"Pokoknya lo harus dateng, gue bakal bawa lo kerumah gue, lo kan pacar gue," ujar Zidan.

"Em, pacar pura-pura maksudnya," ralat Zidan.

Zyla tidak menjawab, sementara Zidan terus melajukan mobilnya menuju kerumahnya bersama dengan Zyla.

-----------------------

Acara ulang tahun Geno, Ayah Zidan, berjalan dengan lancar. Banyak yang menghadiri acara tersebut, karena ia merupakan pengusaha yang sukses.

Acara dimulai dengan sambutan dari Geno, kemudian sesi potong kue dan terakhir untuk sesi bersenang-senang.

"Zy, lo kenapa sih dari tadi diem mulu?" tanya Rita khawatir, karena sedari tadi Zyla hanya diam dan melamun.

"Lo ada masalah Zy? Kalo lo ada masalah, lo bisa cerita ke kita," timpal Lia.

"Zy, gue pengen ngomong sama lo bentar," ucap Reyhan yang kini datang menghampiri Zyla cs bersama dengan Cika.

"Gue nggak ada waktu," Zyla hanya menatap datar Reyhan.

"Kalian berdua kenapa si?" tanya Kevin bingung melihat tingkah Reyhan dan Zyla yang sedikit aneh.

"Lo nggak papa Zy, kok muka lo pucet gitu?" tanya Arga yang khawatir akan kondisi Zyla.

"Gue nggak papa Ga, lagian kalo gue kenapa-kenapa juga gak bakalan ada yang peduli," sahut Zyla santai.

"Zy, lo denger dulu penjelasan dari gue," pinta Reyhan.

"Berhenti gangguin gue! Lo ngerti nggak sih?" bentak Zyla kepada Reyhan.

"Rey, kamu ada masalah apa sama Zyla?" tanya Cika bingung.

"Lo yang buat masalah, dasar uler!" batin Zyla kesal.

"Nggak ada kok Cik, cuma salah paham aja," sahut Reyhan berbohong, karena jika ia memberitahu masalahnya dengan Cika, Otomasi semua orang akan tahu hubungannya dengan Zyla yang ternyata saudara kembar.

"Mereka kenapa ya?" bisik Lia pada Rita.

"Mana gue tahu," sahut Rita lirih.

"Zy," lirih Reyhan, namun Zyla tetap tak memperdulikannya.

Reyhan yang kesal karena sedari tadi tidak dipedulikan oleh Zyla, ia mendekati Zyla diikuti oleh Cika.

"Zy, lo harusnya bisa ngerti dong,"

"Apa yang gue nggak ngerti hah? Bahkan gue jauh lebih tau soal apapun!" bentak Zyla.

"Stop! Kalian kalo ada masalah diomongin baik baik dong, jangan kek gini!" ucap Cika yang kini tengah berada ditengah-tengah mereka.

Namun tiba-tiba minuman yang sedari tadi Cika pegang, tumpah mengenai baju milik Zyla, hal itupun menjadikan Zyla semakin tersulut emosi.

"Lo nggak punya mata hah? Sampe-sampe numpahin minuman ke baju gue?" bentak Zyla kepada Cika.

ZIZY (Zidan&Zyla) (SEGERA TERBIT)Where stories live. Discover now