Part 21

29.7K 2.9K 4
                                    

"Sumpah gue malu banget. Ngapain juga gue sampe nyium dia segala? Mau ditaruh dimana coba muka gue?" gerutu Zyla yang bertanya pada dirinya sendiri seraya mengetuk-ngetuk kan kepalanya.

"Ah bodo amat lah, lagian gue kan nggak sadar,"

"Tenang Zy, lo jangan gugup! Anggep aja lo nggak pernah lakuin itu, karena lo emang nggak sadar," ucap Zyla menasehati dirinya sendiri.

Zyla menenangkan dirinya sebentar, lalu keluar dari kamar dan menghampiri Zidan yang tengah duduk di sofa seraya memainkan ponselnya.

"El," panggil Zyla sedikit ragu.

"Hm," Zidan hanya berdehem tanpa menatap kearah Zyla.

"Gue laper," ujar Zyla seraya memegangi perutnya.

"Terus?" tanya Zidan cuek.

"Lo mah nggak peka banget, gue kan laper, ya kasih makan dong," protes Zyla cemberut, namun Zidan tak menjawab ucapan Zyla.

"Lo marah sama gue?" Zyla mendudukkan dirinya disamoing Zidan.

"Lo marah karena udah gue cium?" tanya Zyla lagi.

"Gue takut nanti, gue akan jatuh cinta beneran sama lo Zy,," ucap Zidan dalam hati.

"Harusnya lo itu bersyukur, lo adalah orang pertama yang gue cium, selain orang tua gue dan Abang gue," sahut Zyla diakhiri dengan kekehan.

"Lo punya Abang?" tanya Zidan membuka suaranya.

"Hm," sahut Zyla yang hanya berdehem.

"Rumah lo dimana?" tanya Zidan.

"Ngapain nanya rumah gue? Lo mau ngapelin gue?" tanya Zyla yang membuat Zidan semakin kesal.

"PD gila," sahut Zidan.

"Pulang sana!" usir Zidan kepada Zyla.

"Ogah, lagian ini kan hari minggu, ngapain juga gue pulang, dirumah juga nggak ada makanan, nyokap bokap gue lagi pergi, ya mending gue disini, kan ada lo yang ngasih makan gue," sahut Zyla seraya tersenyum lebar.

"Lo nggak takut gue macem-macemin?" tanya Zidan seraya menatap Zyla.

"Nggak tuh," sahut Zyla yakin.

Pandangan mereka bertemu, sehingga mereka saling bertatapan, tiba-tiba wajah Zidan mendekat kearah Zyla, hal itupun membuat Zyla gugup dan berniat akan pergi dari tempat yang ia duduki, namun Zidan berhasil menahan Zyla dan mencengkeram pergelangan tangan Zyla.

Zidan memiringkan wajahnya, hal itupun membuat Zyla semakin gugup dan memejamkan matanya, jantungnya sudah berdetak sangat kencang, namun tiba-tiba Zidan membisikkan sesuatu.

"Muka lo lucu, kalo lagi gugup," bisik Zidan tepat di telinga Zyla dan langsung meninggalkan gadis itu.

"Ehh, lo nyebelin banget sumpah!" sahut Zyla yang sudah kesal dibuatnya.

"Gue pikir dia mau nyium gue," gumam Zyla seraya menutupi wajahnya dengan bantal sofa yang ia tempati.

Zidan datang dan meletakkan banyak makanan di meja yang berada didepan Zyla, hal itupun membuat Zyla tersenyum lebar dan senang bukan main.

"Lo beliin ini semua buat gue? Perhatian banget pacar gue, jadi makin sayang deh," ucap Zyla yang membuat Zidan mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"Tapi boong," sambung Zyla yang membuat Zidan langsung mengambil kembali makanan yang ia letakan dimeja.

"Yah, kok lo ambil lagi sih?" tanya Zyla seraya memanyunkan bibirnya.

ZIZY (Zidan&Zyla)Where stories live. Discover now