Part 05

37.1K 3.6K 2
                                    

"Pagi anak-anak," sapa Bu Winda yang baru saja memasuki kelas.

"Pagi Bu," jawab mereka serempak.

"Bagaimana tugasnya? Apa ada yang belum mengerjakan?" tanya Bu Winda menatap seisi kelas.

"Sudah Bu," jawab mereka serempak.

"Lo gimana Zy? Pasti lo belum ngerjain kan?" tanya Rita Lirih.

"Lo berdoa aja supaya gak dipanggil hari ini, biar presentasinya minggu depan," ucap Lia lirih.

"Hm," Zyla hanya berdehem menjawab ocehan kedua sahabatnya itu.

"Baik, yang Ibu panggil harap maju ke depan dengan rekan satu kelompoknya dan mempresentasikannya," ucap Bu Winda menatap seisi kelas.

"Kevin, silahkan maju ke depan," pinta Bu Winda.

Kevin yang namanya disebutkan pun langsung berdiri dan berjalan menuju ke depan diikuti oleh Lia, rekan satu kelompok Kevin, kemudian Kevin mencolokkan flashdisk ke laptop milik Bu Winda yang berada di meja.

"Hallo teman-teman, ini persembahan dari saya dan Lia, selamat menonton," ucap Kevin yang kemudian menekan tombol play.

Disana terlihat Kevin dan Lia yang tengah dance bersama. Mereka memang tidak begitu pandai dance, namun itu sudah termasuk lumayan.

Setelah beberapa menit akhirnya video itu selesai, dan diakhiri dengan tepuk tangan seisi kelas.

"Bagus Kevin, Lia. Kalian boleh kembali ke tempat duduk kalian masing-masing," ucap Bu Winda.

"Makasih Bu," jawab Kevin dan Lia secara bersamaan.

Kevin dan Lia kembali ke tempat duduk mereka masing-masing, setelah itu Bu Winda memanggil kelompok lainnya untuk presentasi.

"Baik, selanjutnya saya minta Zidan maju ke depan, presentasikan tugas kamu!" ucap Bu Winda.

Zidan yang meresa namanya dipanggil segera bangkit dan maju ke depan, namun tidak diikuti oleh Zyla.

"Kamu sama siapa Zidan? Kenapa maju sendirian?" tanya Bu Winda bingung.

"Saya sama Zyla Bu," jawab Zidan.

"Zyla! Kenapa kamu masih disitu? Cepat, maju sini!" ucap Bu Winda setengah berteriak, karena Zyla masih duduk ditempat duduknya.

"Eh, anu Bu, bisa gak ya kalo saya presentasinya minggu depan aja?" tanya Zyla.

"Gak bisa Zyla. Oh, atau jangan-jangan kamu gak ngerjain tugas dari Ibu? Cuma Zidan yang ngerjain sendiri, makannya kamu gak mau maju?" tuduh Bu Winda.

"Bukan gitu Bu, bisa gak kalo saya disini aja. Biar Zidan yang presentasikan?" Lirih Zyla.

"Jangan banyak alasan kamu. Cepat maju ke depan, atau kamu mau nilai kamu kosong?" tanya Bu Winda penuh penekanan.

"Maju aja Zy," bisik Arga yang duduk dibelakangnya Zyla.

"Huft, Baik Bu," Zyla menghembuskan nafasnya kasar, kemudian mau tak mau ia harus maju ke depan.

Seisi kelas menatap Zyla dengan tatapan yang berbeda-beda, ada yang iri karena Zyla bisa satu kelompok dengan Zidan, ada yang menatap benci, dan tatapan-tatapan lainnya.

"Gue yakin si, kalo Zidan cuma ngerjain sendiri," celetuk salah satu anak perempuan bernama Fia.

"Mana mau Zidan ngerjain tugas bareng Zyla, dia kan orangnya males, biasanya juga Zyla gak pernah ngerjain tugas," timpal Gina meremehkan.

Zyla hanya diam tanpa berniat membalas ucapan mereka, ia berdiri disamping Zidan, kemudian Zidan mencolokkan flashdisknya.

"Saya disini akan mempresentasikan hasil tugas saya dengan Zyla, selamat menonton," ucap Zidan datar dan kemudian menekan tombol play.

Seisi kelas menatap layar proyektor dengan tenang. Disana terlihat Zidane dan Zyla yang tengah duduk berdampingan menghadap kamera, dengan Zidan yang sudah siap dengan gitarnya.

"Hallo guys, nama saya Zyla, dan ini kulkas, eh ralat, maksud gue Zidane," sapa Zyla menghadap ke kamera dengan melambaikan kedua tangannya dan juga senyum manis yang menghiasi wajahnya.

"Buat Bu Winda dan juga temen-temen yang cantik-cantik dan ganteng, tapi masih cantikan saya dan lebih gantengan Zidan juga. Ehehe, jangan marah ya, Selamat menonton persembahan dari kami," ucap Zyla cengengesan.

Semua yang berada dikelas masih serius menatap video yang sedang diputar, terutama kedua sahabat Zyla dan Zidan.

Jreng!!

Jujur saja ku tak mampu, hilangkan wajahmu dihatiku

Meski malam mengganggu, hilangkan senyummu dimataku

Kusadari, aku cinta padamu..

Meski ku bukan yang pertama

dihatimu tapi, cintaku terbaik untukmu

Meski, ku bukan bintang di langit

tapi cintaku yang terbaik....

Jujur saja ku tak mampu, tuk pergi menjauh darimu

Meski hatiku ragu, kau tak didampingi setiap waktu

Kusadari, aku cinta padamu..

Meski ku bukan yang pertama,

dihatimu tapi, cintaku terbaik untukmu

Meski, ku bukan bintang di langit

Tapi cintaku yang terbaik....(reff 3x)

Hooooooo, tapi cintaku yang terbaik....

Zyla menyanyikan lagu Cassandra yang berjudul 'Cinta terbaik' dengan diiringi oleh Zidan yang bermain gitar.

Saat pertama Zyla bernyanyi, Zidan nampak terkejut dengan suara Zyla, tapi ia buru-buru menetralkan wajahnya.

Saat Zyla bernyanyi, Zidane nampak sesekali menatap wajah Zyla dari samping yang tengah bernyanyi dengan penuh penghayatan.

Ia menatap Zyla dengan tatapan yang tidak terbaca, sampai di akhir lagu, Zidan sempat melihat Zyla mengeluarkan air matanya, namun Zyla menghapusnya dengan cepat dan Zidan tak ingin bertanya apapun.

"Ok guys, makasih udah nonton video kita, semoga kalian terhibur, bye-bye!" ucap Zyla saat ia sudah selesai bernyanyi, dan mengakhiri video yang ia dan Zidan buat.

Prok prok prok prok prok!
Suara tepuk tangan menggelar seisi kelas. Semua yang menyaksikan video itu benar-benar terkejut dibuatnya.

Ternyata seorang Zyla yang badgirl, suka buat onar dan sering bolos, ia memiliki suara yang begitu merdu, terlebih lagi ia begitu menghayati saat menyanyikan lagu itu.

"Zyla, kenapa selama satu tahun lebih kamu sekolah disini, Ibu gak tau kalo kamu punya suara yang begitu merdu?" tanya Bu Winda serius.

"Ya mana saya tau Bu, salah sendiri Ibu gak tau," jawab Zyla seadanya.

"Yaelah Bu, Zyla kan suka telat, suka buat bolos juga, ya wajarlah kalo Ibu gak tau," celetuk Gina meremehkan.

"Nah, bener kata fans saya tuh Bu," sahut Zyla.

"Ogah banget gue ngefans sama lo," kesal Gina.

"Gila, suara lo bagus banget Zy," teriak Kevin mengacungkan kedua jempolnya.

"Good job Zyzy," ucap Lia.

"Gak nyangka temen gue bisa waras juga," gumam Rita.

"Yasudah, kalian boleh duduk ke tempat duduk masing-masing," ucap Bu Winda mempersilahkan Zyla dan Zidan kembali ke tempat duduknya.

ZIZY (Zidan&Zyla) (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang