3.3 Murid Baru

56 27 0
                                    

"Lo pilih pilihan yang salah. tapi karena itu pilihan lo maka dengan itu mulai hari ini juga lo kehilangan kepercayaan gue" ujar Tamara lalu meninggalkan Defna dan juga Defno. 

Saat Defno ingin menghampiri kembarannya tiba-tiba dirinya di serang oleh seseorang lelaki yang menggunakan helm dan juga jaket kulit bewarna hitam. Lelaki itu terus menyerang Defno dengan membabi buta, begitupun dengan Defna yang tiba-tiba dirinya di serang oleh seseorang perempuan menggunakan masker, dan Defna sudah mengetahui kalau yang menyerangnya pasti Citra. 

"Gue akan balas semua perbuatan lo sama Adena, Defno" bisik lelaki itu yang membuat Defno mengetahui siapa orang dibalik helm tersebut. 

"Justru keluarga lo yang salah nelantarin Adena!"  seru Defno sembari menyerang Heros namun dengan mudahnya Heros menangkap Defno lalu kembali menyerangnya. 

"Justru kalo keluarga lo engga gegabah lo engga akan kehilangan Adena!" seru Heros lalu menyerang Defno hingga cowo itu tidak sadarkan diri. 

Pertarungan telah usai dengan kekalahan dari Amara Queens tentu sesuai janji, Amara harus memberikan 90% anggotanya kepada Lizard. 

"Laxer akan ada saatnya lo kalah!" seru Tamara lalu menaiki mobilnya dan meninggalkan anak buahnya yang sekarang sudah berada di tangan Lizard. 

"Sarapan sudah siap!" seru Belen sembari menata sarapannya untuk kedua anak tersayangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sarapan sudah siap!" seru Belen sembari menata sarapannya untuk kedua anak tersayangnya. 

Mendengar teriakan dari Bundanya, Adena yang sedang merapihkan seragamnya segera mengambil tasnya dan menuju ke ruang makan. 

"Morning Bunda!" seru Adena sembari mencium pipi Belen lalu segera menduduki tempatnya dan meminum susu yang sudah di sediakan. 

"Abang mana bun?" tanya Adena sembari mengambil roti dan mengoleskan selai coklat kesukaannya, 

"Disini" ujar Heros lalu mencium pipi Adena dan Bundanya, 

"Abang kenapa?" tanya Adena kepada Belen dan bundanya itu hanya menjawab dengan gelengan kepala, 

"Abis adu bacok sama clan sebelah" jawab Heros karena keadaannya memang tidak mengenakan untuk di pandang. 

Baik mari sedikit kebelakang saat Heros selesai menyerang Defno. Heros yang hendak pergi dan membantu teman - temannya malah tertangkap basah oleh anggota Amara dan dirinya langsung di serang oleh lima orang dan tentu Heros kualahan dan berakhir seperti saat ini dengan tubuh penuh dengan lebam dan hanya yang tersisa wajah tampannya yang masih aman karena helm mahalnya berhasil melindungi wajahnya. 

"Berarti abang hari ini engga kesekolah?" tanya Adena karena melihat abangnya yang masih berpakaian tidur, 

Heros menggelengkan kepalanya sembari menyuap roti selai coklat yang di buatkan oleh Adena, 

"Terus aku berangkat sama siapa?" tanya Adena dan Heros menjawabnya dengan menunjuk seseorang yang berada di samping asisten rumah tangga mereka, 

"Ada tamu nyonya" ujar Bi Inah lalu meninggalkan mereka dan seseorang di sampingnya tadi. 

"Raxel?" tanya Adena bingung karena cowo berbadan tinggi mengapa ada di rumahnya. 

"Lo berangkat sama Raxel" ujar Heros sembari meminum susu putihnya, 

"Bukan sama Bunda?" tanya Adena dan bundanya hanya menjawab dengan gelengan kepala, 

"Bunda dirumah ngerawat gue" 

"Duduk xel, anggap rumah sendiri lo juga biasanya langsung nimbrung kan" ujar Heros yang hanya di jawab anggukan kepala oleh Raxel. 

Cowo itu segera duduk di kursi samping Adena dan Belen segera mengambilkan sarapan untuk Raxel, 

"Saya tau kamu udah sarapan dirumah" ujar Belen sembari memberikan Raxel sebuah roti yang di oleskan selai coklat. 

Lima belas menit kemudian, Adena beserta keluarganya dan juga Raxel sudah menyelesaikan sarapannya. Adena segera mengambil sepatunya yang berada di rak sepatu lalu berpamitan oleh bunda dan abangnya. 

"Nih bekel kamu" ujar Belen dan Adena segera mengambil kotak bekal itu dan segera memakai sepatunya. 

"Adena berangkat!" ujar Adena setelah memakai sepatunya dan mencium pipi bundanya. 

Adena segera memasuki mobil Raxel yang di dalamnya sudah ada Raxel. Adena segera memasang sabuk pengamannya. 

Raxel segera menjalankan mobilnya dan selama di perjalanan mereka berdua banyak berbicara seperti biasa hingga Raxel melontarkan sebuah pertanyaan, 

"Lo beneran udah sembuh?" tanya Raxel sembari membelokan setirnya, 

"Maksud?" tanya Adena balik sembari menatap wajah Raxel yang sedang fokus melihat jalanan. 

"Seminggu yang lalu" ujar Raxel yang membuat Adena mengerti arah pembicaraan ini. 

"Masih di pantau psikater tapi berkat Raxel dan abang, gue sedikit mendingan" ujar Adena yang di jawab anggukan kepala Raxel. 

Memang semenjak kejadian dirinya hilang kendali akibat Defna, Adena harus berurusan dengan psikater karena mentalnya yang bermasalah karena keluarga lamanya dan itu juga yang membuat Belen menjadi semakin merasa bersalah karena tidak mencari Adena lebih cepat. dan selama itu juga Heros dan Raxel terus menghiburnya, menemaninya konsultasi dengan pskiaternya dan juga mengajaknya menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan. 

Raxel memberhentikan mobilnya di parkiran yang biasa ia gunakan. Adena segera melepaskan sabuk pengamannya dan segera keluar dari mobil Raxel begitupun dengan Raxel yang segera mematikan mesin mobilnya dan segera menyusul Adena. 

Sesampainya mereka berdua di kelas Raxel dan Adena langsung disuguhkan dengan suasana kelas ramai,

"Xel gimana caranya lo dapetin mantan secakep Tamara woi?" 

"Bagi saran sih xel" ujar beberapa teman kelas Raxel yang langsung menyerbu Raxel tanpa memperdulikan Adena yang berada di samping cowo itu. 

"Maksud lo?" 

"Lo mantannya Tamara kan?" tanya Bandai, 

"Tamara?" 

"Iya Tamara, anak baru Fior" jawab Bandai yang membuat Raxel menyeritkan alisnya, 

"Hey babe" 

"Hey babe" 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Adena (END) | Proses RevisiWhere stories live. Discover now