2.9 Jalan - Jalan

57 27 1
                                    

"Lo suka Adena xel?" tanya Audi sembari memasukan laptopnya kedalam tasnya,

"Iya" jawab Raxel santai lalu meninggalkan teman temannya dan menghampiri Adena yang sedang duduk di ayunan yang ada di dekat gudang tempat Laxer berkumpul. 

"Ayo" ujar Raxel yang membuat Adena bingung, 

"Ayo kemana?" tanya Adena bingung, 

"Gue cuman punya waktu lima jam dari sekarang" ujaar Raxel lalu menarik lembut tangan Adena dan membawa gadis itu menuju mobilnya. 

Sesampainya di mobil Raxel, cowo itu langsung membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Adena masuk kedalam mobilnya. 

"Abang gimana?" tanya Adena yang sedang mencari keberadaan mobil Heros, 

"Pulang" jawab Raxel sembari menjalankan mobilnya menuju tempat yang ingin mereka tuju. 

30 menit mereka habiskan didalam perjalanan dan akhirnya mereka berdua sudah sampai di sebuah tempat yang penuh dengan lampu lampu yang berbagai macam warna dan juga bentuk. 

"Festival lampu, gue pengen banget dari dulu kesini xel!" seru Adena sembari memeluk Raxel kegirangan namun tak lama kemudian Adena tersadar dan langsung melepas pelukannya, 

"Sorry" gumam Adena dan Raxel hanya menjawabnya dengan gelengan kepala, 

"Mau masuk?" tanya Raxel yang di jawab anggukan kepala Adena dan mereka berdua masuk dan melihat lihat berbagai macam bentuk lampu. 

Adena terus melihat lampu-lampu yang sangat bersinar itu, ditambah ruangan yang gelap membuatnya makin bersinar, Raxel yang melihat tingkah Adena itu langsung mengeluarkan ponselnya dan memfoto segala momen yang Adena ciptakan. 

"Xel ada ruangan yang lucu banget disana!" seru Adena sembari menunjuk ruangan yang bertuliskan 'teamlab' 

"Mau kesana?" tanya Raxel yang dijawab anggukan kepala oleh Adena. 

Raxel dan Adena memasuki ruangan yang didalamnya terdapat lukisan bergerak serta bercahaya warna warni yang membuat Adena tersenyum senang, 

"Xel ayo foto bareng!" seru Adena sembari mengambil ponselnya, lalu gadis itu menarik tangan Raxel lalu memfotonya. 

Di tempat yang sama namun berbeda spot terdapat dua remaja yang sedang menyamar sebagai orang dewasa, mereka adalah Defna dan juga defno. 

"Harus banget kita begini ya?" tanya Defno sembari membetulkan payudara buatan kembarannya, 

"Lagikan kenapa gue harus nyamar jadi cewe sih?!" seru Defno sembari berbisik supaya penyamaran mereka akan berjalan mulus. 

"Inget ya yang namanya nyamar ya harus totalitas dan inget target kita Adena dan target Amara si Laxer jadi kita harus ngawasin mereka berdua" ujar Defna sembari mengintili Adena dan juga Raxel yang memasuki ruangan teamlab. 

Satu jam kemudian Defna dan juga Defno keluar dari ruangan gelap itu dan segera memasuki mobilnya lalu kembali mengikuti mobil Raxel yang berhenti di sebuah drive thru makanan cepat saji, 

"Jadi laper" ujar Defno sembari mengikuti mobil Raxel, 

"Belok bego jangan ikutan mesen!" seru Defna yang di jawab anggukan kepala oleh Defno. 

Mereka berdua menunggu mobi Raxel sekitar dua puluh menitan di  dekat pintu keluar drive thru dan tak lama kemudian mobil Raxel sudah keluar dan mereka berdua segera mengikuti mobil Raxel yang sedang menuju rumah Heros. 

"Kenapa jalannya kayak kerumah Heros ya?" tanya Defna sembari memastikan jalan yang sering ia lewati jika ingin kerumah Heros, 

"Lo lupa Adena sekarang adiknya Heros?" tanya Defno yang menyadarkan kembarannya. 

dilain tempat tepatnya di dalam mobil Raxel, 

"Udah sampe" ujar Raxel sembari mematikan mesin mobilnya. 

"Lo mau mampir?"tanya Adena saat melihat Raxel ikut melepaskan seatbeltnya. 

Raxel menganggukan kepalanya sembari membuka pintu mobil, "Gue diajak mabar sama Heros" jawabnya sembari menutup mobilnya kemudian lari dan membukakan pintu untuk Adena. 

"Thanks" gumam Adena sembari memakai tasnya, 

"Akhirnya lo pulang!" seru Heros sembari memeluk Adiknya, 

"Bunda kemana emang?" 

"Ke rumah sakit dan gue hampir tiga jam sendirian" jawab Heros sembari menggandeng adiknya menuju rumahnya, 

"Ayo xel masuk" ujar Heros lalu menutup pintu rumahnya sesaat Raxel memauski rumahnya. 

"Lo langsung ke kamar aja biar Raxel gue urus" ujar Heros sembari mengusap rambut adiknya, dan Adena menjawabnya dengan anggukan kepala. 

Adena segera menaiki kamarnya lalu membersihkan dirinya yang sudah lengket dengan keringatnya. lima menit kemudian, Adena sudah memakai piyama pinknya, ia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasurnya dan melihat pesan dari Raxel yang menyuruhnya untuk turun dan menemaninya. 

Adena segera mengeringkan rambutnya lalu memakai skincare yang sudah ia pakai semenjak berada di rumah lamanya. 

"Selesai" gumam Adena sembari menaruh lipbamnya lalu mengambil ponselnya dan langsung keluar dari kemarnya untuk turun menuju ruang keluarga yang sedang ramai. 

Saat Adena ingin mengambil cemilan di bar dekat ruang keluarga, tiba - tiba bel rumah berbunyi, 

"Biar aku aja" ujar Adena sembari berlari kecil untuk membukakan pintu rumahnya. 

"Hai sweety" ucap Defna sembari melambaikan tangannya kepada Adena yang sedang memegang gagang pintu rumahnya, 

"Gue mau main disini boleh?" tanya Defna lalu memasuki rumah Adena tanpa mendengarkan jawaban dari Adena. 

"Gue mau main game disini" ujar Defno yang dijawab anggukan kepala oleh Adena dan cowo itu masuk kedalam rumahnya. 

Adena segera menutup pintu rumahnya dan menuju ruang keluarga yang sudah ramai dengan dua tamu tidak di undangnya, 

"Gue mau orange jus" ujar Defna sembari memerintah Adena yang membuat Adena ciut. 

Heros yang mengetahui Defna menyuruh adikya lagi segera memberi peringatan kepad Defna namun tindakannya di berhentikan oleh Adena, 

"Gak apa biar gue aja. lo mau Cola kan?" tanya Adena sembari menuju dapur untuk mengambil gelas karena stock gelas yang ada di bar sudah habis. 

Namun saat dirinya sedang mengambil beberapa gelas tiba-tiba dirinya di hampiri oleh Defna yang sedang tersenyum licik, 

"Hidup enak ya lo sekarang?" tanya Defna sembari menghampiri Adena, 

"Gimana enakan hidup sebagai keluarga fintan atau keluarga gue yang lo curi?" tanya Defna lagi yang membuat Adena menghentikan kegiatannya, 

"Mau lo apa kak?" tanya Adena sinis yang membuat Defna tertawa. 

"Udah bisa ngelawan gue lo" sinis Defna lalu mengambil gelas yang tergeletak diatas meja lalu memecahkannya, ia mengambil pecahan gelas itu dan menyayat jarinya. 

"ADENA APA YANG LO LAKUIN?!" 

"ADENA APA YANG LO LAKUIN?!" 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

author note : 

Maaf ya kalo ceritanya makin ga jelaas :(

anw semoga suka jangan lupa vote dan komentarnya 

love, xx 


Adena (END) | Proses RevisiWhere stories live. Discover now