1.7 another family

68 26 2
                                    

"Jadi kamu ingin ayah ngapain?" tanya Alfio sembari menutup koran yang ia baca sedari tadi. 

ya, Alfio memang dirumah sejak pagi bahkan ia megetahui bahwa anak lelakinya membawa seorang perempuan dengan penuh luka di tubuhnya dan sedari tadi pula Raxel mengobrol bersama dengan ayahnya diruang kerja alih - alih membersihkan dirinya. 

"Coba mama tebak pasti kamu mikir buat minta ayah kamu cabut investasi dana perusahan ayah angkat Adena?" tebak Fedora yang di jawab anggukan kepala oleh Raxel yang membuat Alfio tersenyum. 

"Ayah akan lakukan" ujar Alfio tiba-tiba tanpa memikirkan hal apa yang akan terjadi kedepannya. 

"Ayah jangan main main" ujar Raxel, 

"Inget ya Raxel, Fior perusahaan besar jika fior mencabut satu investasi aja itu engga akan berdampak buruk di fior tapi justru sebaliknya. lagi pula ayah tau kok perusahaannya Adrie memang sudah jelek dan sudah sering di terpa kabar buruk." ujar Alfio sembari meminum teh yang sudah mulai mendingin,  

"Apa akan bangkrut yah?" tanya Raxel dan di jawab anggukan kepala oleh ayahnya, 

"Jadi gimana keputusan kamu Xel? minusnya adalah Defno akan meninggalkan laxer" ujar Fedora sembari mengelus punggung anak laki-lakinya.

Raxel terlihat berfikir, jika ini keputusannya maka akan terlalu cepat, "Nanti, kita tunda dulu yah, terlalu cepat dan Raxel belum punya bukti terlalu banyak" ujar Raxel yang di setujui oleh kedua orang tuanya. 

Salah jika kedua orang tuanya tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan Adena. Saat Raxel meminta tolong kepada kedua orang tuanya untuk mencari tahu siapa Adena maka dengan kekuatan uang dan jabatan yang di pegang oleh keluarga Alexander maka apapun itu akan menjadi nyata. 

Begitupun dengan kasus Adena, orang tua Raxel berhasil mengungkap siapa Adena dan juga apa yang terajadi dengan Adena baik di rumah maupun disekolah, dan Raxel juga mengetahui siapa keluarga kandung Adena sebenarnya. 

"Heros gimana pencariannya?" tanya Alfio sembari kembali menuju meja kerjanya dan mengerjakan kerjaan kantornya. 

"Belum membuahkan hasil" ujar Raxel yang di jawab dengan anggukan kepala ayahnya, 

"Kenapa engga kamu kasih tau aja si Heros sih?" tanya ibunya sembari membolak-balikan halaman majalah.

"Kalo Axel kasih tau dianya keenakan, lagipula untuk mengambil anak yang di adopsi harus butuh surat dna yang valid"

"Axel mau tidur" ujar Raxel lalu beridiri dan mencium pipi kedua orang tuanya lalu pergi dari ruangan kerja ayahnya. 

Alih-alih menuju kamarnya, Raxel segera menuju kamar yang ada di lorong dekat ruang kerja ayahnya. Kamar tamu yang saat ini sedang terisi oleh Adena. 

Raxel membuka  pintunya secara perlahan ia menghampiri Adena yang sedang tidur dengan raut muka menahan sakit. Raxel memegang dahi Adena dan mengelusnya dengan lembut yang membuat raut muka kesakitan Adena perlahan mudar. 

"Bisa-bisanya lo tahan di gituin selama itu" gumam Raxel sambil terus menghelus dahi Adena, 

"Katanya mau tidur" bisik seseorang yang membuat Raxel memberhentikan kegiatannya.

"Axel mampir dulu kesini" ujar Raxel sembari menyembunyikan semburat malunya karena dirinya ketahuan oleh mamanya. 

Fedora tertawa melihat kelakuan putranya yang sedang kasmaran itu dan meninggalkannya berdua bersama dengan Adena yang sudah tertidur. 

Keesokan harinya, hari pertama Adena dirumah Raxel dan rasanya dirinya ingin pulang saja kerumahnya. Adena adalah tipe manusia yang tidak tahan untuk tinggal di rumah seseorang namun mau gimana pun keluarga Raxel telah menolongnya. 

Adena (END) | Proses RevisiWhere stories live. Discover now