0.5 Another painess

92 39 4
                                    


Adena menuju kelasnya sendirian, ia masih memengang sterofom yang berisi bubur dan kantong obat yang di belikan Raxel tadi, namun saat ingin memasuki kelas dirinya di halang oleh Lana dan juga Defna. Defna menyuruh anak buah Lana untuk menangkap dan membawa Adena ke gudang belakang tempat dimana kelas yang sudah tidak terpakai yang sangat jarang di datangi oleh siswa Fior.

saat sesampainya di kelas yang tak terpakai Adena langsung di lempar oleh anak buah Lana dan dirinya langsung menicum lantai yang sudah retak yang membuat lutunya tertusuk oleh serpihan keramik, bubur yang ia bawa juga sudah tumpah yang terisa di tangannya hanyalah sekantong obat yang terus ia gengam dengan erat.

"Anak cupu ternyata bisa gaet dua orang famous sekaligus ya" Ujar Lana dengan sinis lalu menendang Adena.

Defna melihat itu langsung tertawa dan menghampiri Adena lalu menjambaknya, "Lo tau kan Heros cinta pertama gue? gue relain dia ke Citra tapi engga ke lo!" Seru Defna tepat di depan muka Adena

Lana menginjak bubur Adena lalu membuka masker Adena yang membuat Lana kaget,

"Abis nyabe di mana lo? pipi sampe merah lebam begini jadi sugar baby ya lo?" tanya Lana lalu tertawa dengan keras dan menampar Adena tepat di pipi kanannya yang membuat Adena sedari tadi diam langsung meringis kesakitan.

Defna menatap Lana untuk menghabisinya dan Lana langsung menyuruh anak buahnya untuk menghabisi Adena yang terus meringis kesakitan. Anak buah lana menyerang Adena habis habisan tanpa henti, Adena menatap Defna dengan tatapan minta tolong namun dirinya hanya menghiraukan tatapan Adena dan terus melihat Adena dengan senyuman jahatnya.

Adena, Lana beserta anak buahnya berhenti menyiksa Adena dikarenakan bel masuk sudah berbunyi, mereka langsung meninggalkan Adena yang sudah sangat kacau, sudut bibirnya mengeluarkan darah, pipinya yang tambah membiru, lututnya yang sudah berdarah karena tertancap ubin yang sudah mengelupas serta rasa pusing yang sudah terus mendera dirinya.

Adena dan lana sudah meninggalkan Adena sendirian, dan Adena berusaha untuk berdiri namun sangat susah karena kakinya yang sudah tidak bisa menahan beban akibat rasa perih yang ia rasakan. Ia berusaha untuk berdiri dan berjalan menuju pojokan tembok agar dirinya bisa menyenderkan tubuhnya lalu memejamkan matanya sembari menunggu pertolongan, jika tidak ia akan mati disini.

Berbeda dengan Raxel, Heros, Galen dan juga Defno yang sedang memutar jalan karena hampir saja ketahuan oleh guru piket karena mereka merokok di belakang sekolah dan mau tak mau mereka memutar jalan kearah gudang, lalu mereka melihat Adena dan juga lana beserta keluar dari arah kelas bekas yang di jadikan gudang itu membuat mereka memberhentikan langkahnya,

"Ngapain kembaran lo main sama Lana?" Tanya Galen kepada Defno dan hanya di jawab gelengan kepala oleh Defno,

"Perasaan gue engga enak" ujar Heros dan langsung menuju kelas yang baru saja di datangi oleh Defna yang di susul oleh Raxel beserta Galen dan Defno.

Heros tersentak kaget saat dirinya melihat Adena yang sedang memejamkan matanya, ia langsung menghampiri Adena dan membawa Adena keluar dari kelas itu lalu membawanya ke dalam mobil Raxel,

"Xel gue minjem mobil lo, lo semua tolong urus yang ngebuat ni cewe jadi begini" Ujar Heros yang di angguki oleh Defno dan juga Galen.

"Gue yang nyetir, lo kebiasaan kalo lagi emosi suka engga tau aturan." Ujar Raxel yang di setujui oleh Heros,

Heros masuk kedalam kursi penumpang, dan ia menidurkan kepala Adena di bahunya,

"Mau dibawa kemana?" tanya Raxel sembari menyetir,

"Kerumah sakit nyokap gue, tolong sel ngebut" Ujar Heros yang di jawab oleh anggukan kepala Raxel.

Tak lama kemudian mobil Raxel sudah terpakir di parkiran mobil rumah sakit milik keluarga Heros. Heros Fintan adalah anak dari seorang ibu tunggal, ibunya seorang dokter dan juga seorang ceo dari beberapa rumah sakit besar, Heros juga mempunyai beberapa kedai kopi yang terletak di beberapa kota di Indonesia yang menjadikan keluarga Heros sangat terpandang di mata public.

Raxel turun dan menemui Heros serta Adena yang berada di UGD, ia menghampiri bangsal yang di tempati Adena. Cewe itu sedang tertidur dengan raut muka yang sangat polos,

"Ekspreksi tidur lo beda kalo lagi sadar ya" Gumam cowo itu sembari mengamati Adena.

"Lagi lagi lo ngamatin wajah orang sel" ujar Heros yang tiba tiba datang dari belakang Raxel.

Raxel adalah manusia yang suka mengamati wajah orang, ia diam karena sering mengamati setiap raut muka seseorang, namun orang yang ia amati suka salah sangka yang membuatnya enggan untuk melakukannya lagi. namun kali ini berbeda, Adena sama sekali tidak pernah salah sangka jika Raxel mengamatinya dari jauh bahkan dari dekat sekalipun.

"Lo mau apain mereka?" Tanya Raxel kepada Heros sembari menatap wajah polos Adena.

"Lo udah tau siapa yang ngelakuin ini semua sel?" tanya Heros balik yang di jawab oleh anggukan kepala Raxel.

"Defna, Lana, Nana, Retha, Odele"

"Defna udah di urus sama Defno sekarang our turn ngurusin Lana genk" ujarnya lagi sembari menatap Heros

"Biar gue yang urus itu semua. gue balik ke sekolah pake mobil nyokap, gue minta tolong sama lo buat jagain Adena. kalo ada apa apa call nyokap gue aja, lo pasti punya nomornya." Ujar Heros panjang lebar sembari menepuk pundak Raxel dan langsung meninggallkan dirinya bersama dengan Adena yang masih terlelap. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Adena (END) | Proses RevisiWhere stories live. Discover now