2.2 new home, new family

62 22 0
                                    

"SejujurnyaRaxel sama aku udah tau adik kamu dari lama sih" ujar Citra yang di angguki kepala oleh Raxel, 

"Maksud?" 

"Gue sama Raxel pernah nyelidikin latar belakang Adena dan hasilnya sangat membagongkan terus gak lama kamu minta bantuan kita buat cari adik kamu tapi kamu kekeh dengan pendirian kamu sampai akhirnya Raxel turun tangan buat liatin foto kecil Adena sama foto adik kamu" jelas Citra yang membuat Heros mencubit pipi pacarnya itu,

"Usaha lo akan terbayarkan" ujar Raxel lalu meninggalkan mereka dengan membawa rokoknya. 

Adena yang melihat Raxel pergi dengan membawa rokoknya langsung mengikuti Raxel dan mereka berdua telah sampai di tempat biasa Raxel merokok, rooftop. 

"Ngapain lo?" tanya Raxel sembari menyalahkan rokoknya dan menghembuskan asapnya. 

Adena terbatuk karena dirinya ikut menghirup asap yang di semburkan oleh Raxel membuat Raxel mau tak mau mematikan rokoknya. 

"Udah tau gue mau ngerokok, mau ngobrol apa sama gue?" tanya Raxel sembari menatap Adena, 

"Terima kasih xel, terima kasih banyak" ujarnya kepada Raxel yang membuat Raxel terdiam, 

"Terima kasih udah nemuin keluarga kandung aku, terima kasih udah nolongin aku dan terima kasih udah selalu jagain aku" ujar Adena lalu langsung pergi meninggalkan Raxel yang masih teridam lalu tak lama dirinya tersenyum. 

Setelah pulang dari pertemuan itu, Heros beserta Adena segera pergi menuju apartemen Citra untuk mengambil barang-barang Adena yang masih tertinggal di rumah Citra. 

"Yah gue tidur sendiri deh" gumamnya saat Heros mengeluarkan barang Adena yang sudah  terkumpul dalam satu koper besar. 

Adena tersenyum begitu juga Heros, "tenang aja kak aku pasti sering main kok" ujar Adena lalu meninggalkan apartemen Citra dan menuruni lift menuju parkiran tempat mobil Heros terparkir. 

Heros memasukan dua koper besar barang Adena kedalam bagasi mobilnya tentu dibantu oleh Adena,

"Bye kak, terima kasih banyak" ujar Adena sembari memeluk Citra erat  lalu melepaskannya dan masuk ke dalam mobil, 

"Nanti kalo udah sampe telpon gue ya Na, ceritain ke gue gimana rumah Heros!" seru Citra yang di angguki Adena. 

Selama sebulan di apartemen Citra, Adena merasa dirinya mempunyai seorang kakak baru. Citra sangat perhatian kepadanya, bahkan selama sebulan itu mereka berdua semakin dekat entah di sekolah maupun diluar. saat di sekolah pun semakin dikit yang membullynya karena dirinya dekat dengan Citra yang notabenya perempuan yang paling di takuti di Laxer. 

Heros mulai menjalankan mobilnya dan meninggalkan apartemen pacarnya lalu menuju ke rumahnya. 

Selama perjalan Adena dan Heros hanya terdiam menikmati alunan musik, sejujurnya Adena masih sedikir canggung dengan Heros mengingat dirinya sekarang bukanlah orang asing lagi. 

"Kenapa kita canggung begini sih?" tanya Heros sembari tertawa, 

"Engga tau kak" jawab Adena yang membuat Heros tertawa kencang, 

"Kok ketawa?" tanya Adena melihat tingkah abangnya 

"Mulai sekarang panggil gue abang ganteng"  ujarnya sembari tertawa keras yang membuat Adena melihatnya dengan heran. 

"Abang ganteng tapi engga ada ganteng gantengnya" gumam Adena yang masih bisa di dengar oleh Heros, 

"Mulai berani ya" ujarnya sembari mengacak - acak rambut adiknya, 

"Abis pede banget" ujar Adena yang membuat Heros mencubit pipinya gemas, 

"Kalo asik begini kenapa engga gue cari lo dari dulu ya?" tanya Heros pada dirinya sendiri yang membuat Adena terdiam. 

"Sebenernya Adena juga cari keluarga Adena, tapi karena ketauan sama orang tua angkat Adena, jadi engga di bolehin cari lagi bahkan keluar rumah pun engga di bolehin juga" ujar Adena sembari menatap Heros, 

Heros yang mendengar pernyataan dari adiknya itu hanya bisa tersenyum sembari mengelus rambutnya. mobil Heros kini sudah memasuki perkarangan rumahnya yang hampir setara dengan rumahnya dulu, bahkan lebih mewah sepertinya. 

"Selamat datang di rumah asli Adena" ujar Heros sembari mematikan mesin mobilnya dan melepas seatbeltnya, begitupun juga Adena. 

Adena menuruni mobil itu dan sudah terlihat dengan jelas halaman depan rumah yang sangat mewah itu. Desain rumah Heros adalah desain rumah luxury semi modern jadi benar benar sangat mewah di mata Adena. 

"Selamat datang sayang" seru Belen sembari memeluk Adena dengan penuh kasih sayang, ini pelukan yang Adena rindukan dan dirinya cari cari semenjak dirinya berada di panti asuhan. 

Belen dan Heros mulai mengajak Adena berkeliling rumahnya yang megah dan juga memperkenalkan Adena kepada pelayan pelayan rumahnya. Mereka mulai memperlihatkan kepada Adena satu persatu ruangan di lantai satu hingga lantai tiga. 

Lantai satu hanya ada ruang tamu, ruang keluarga, mini bar, ruang makan dan di lantai dua tempatnya semua kamar berada namun mereka tidak memperlihatkan kamar Adena. Saat sampai di lantai tiga, Adena hanya bisa menganga karena di lantai tiga hanyalah ruangan teather, karaoke dan juga bermain game. 

"Ini seriusan tante?" tanya Adena yang membuat Belen sedih, 

"Mulai sekarang panggil bunda dengan bunda, jangan panggil tante!" seru Belen sembari mengelus rambut Adena. Adena tertawa kecil lalu menganggukan kepalanya sembari tersenyum. 

Setelah melihat seluruh ruangan yang ada di setiap lantainya, Belen dan Heros membawa Adena menuju lantai dua tepatnya dimana kamar Adena berada. 

Belen mulai menunjukan sebuah ruangan yang tertutup rapat, Belen membuka pintu yang terkunci itu dan menunjukan Adena beserta Heros kamar yang selalu terkunci itu, 

"Jadi ini kamar yang selalu bunda kunci?" tanya Heros sembari melihat kamar Adena yang sudah Belen siapkan dari awal rumah itu di bangun. 

Belen menganggukan kepalanya sembari menunjukan Adena kamarnya yang sudah lengkap dengan balcony, bed queen size, walk in closet, dan juga kamar mandi di dalamnya. 

"Gimana suka kamarnya sayang?" tanya Belen, Adena menganggukan kepalanya senang. 

"Yuk Bunda kasih tau kamu hal terakhir yang ada di rumah ini" ujar Belen menggandeng Adena keluar dari kamarnya dan menuju halaman belakang yang tak kalah megah itu. 

Halaman belakang rumah Heros terdapat sebuah gazebo besar yang terletak di tengah tengah taman, lalu kolam renang persegi yang cukup menampung seratus orang di dalamnya, 

"Wow" satu kata yang menggambarkan rumah yang sekarang akan gadis itu tempati, 

"Adena beneran tinggal disini?" tanyanya pada dirinya sendiri yang membuat Heros dan juga Belen tertawa. 

"Terima kasih sudah hidup sayang" ujar Belen sembari memeluk Adena dan begitupun dengan Adena. 

"GROUP HUG, FAMILY HUG!!" seru Heros lalu memeluk Adena dan bundanya yang sedang berpelukan. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Adena (END) | Proses RevisiWhere stories live. Discover now