2.4 Pindah

56 23 2
                                    

"Gimana kalau kamu pindah sekolah?" tanya Belen yang membuat Adena membelakan matanya, 

"Kamu keluar dari sekolah itu lalu masuk lagi kesekolah itu dengan nama keluarga Fintan, gimana?" tanya Belen sembari menyisir rambut putrinya menggunakan jarinya, 

"Jadi maksud bunda Adena keluar dari sekolah itu terus masuk lagi jadi Adena Fintan?" tanya Adena yang di angguki kepala oleh Belen, 

"Jadi lo keluar dengan nama Adena Agacia dan lo masuk lagi dengan nama Adena Agacia Fintan." ujar Heros sembari meminum colanya yang sudah tidak bersoda, 

"Gimana, kamu setuju?" 

"Bukannya susah ya bunda ngurusnya?" tanya Adena memastikam membuat Belen dan Heros tertawa, 

"Tenang kita punya orang dalam" ujar Heros yang di angguki kepala oleh Adena. 

Setelah dari itu, Belen dan Heros segera menelpon pihak sekolah dan juga dengan keluarga Raxel untuk persetujuan, 

Dan untuk urusan surat menyurat Negara, Adena sudah terdaftar dengan nama Adena Agacia Fintan dan dirinya sudah resmi menjadi anggotan Fintan setelah sepuluh tahun menghilang. tenang itu semua akan cepat jika ada orang dalam. 

"Kelar" ujar Heros sembari meletakan ponselnya, 

Adena yang sedang asik menonton itu langsung mengalihkan perhatiannya, "Udah kelar bang?" tanya Adena sembari memasukan popcornnya kedalam mulutny, 

Heros menganggukan kepalanya sembari merebut popcorn yang berada di tangan Adena, 

"Kok cepet?" tanya Adena sembari merebut kembali popcornnya, 

"Lo lupa gue sahabatan sama yang punya sekolah?" tanya Heros kepada Adena sembari merebut popcorn milik Adeknya lagi, 

"Abang, popcorn Dena!" serunya saat Heros masih merebut popcorn yang ada di pelukannya,

"Bagi napa" ujar Heros yang terus merebut popcorn milik adiknya.

Belen yang melihat hal yang tidak biasa itu hanya bisa tersenyum dari kejauhan sembari memegang ponselnya.

Setelah itu, Belen langsung menaruh ponselnya dan melerai kedua anaknya yang masih terus berkelahi hanya karena sebaskom popcorn. 

"Bunda tau ini pertengkaran pertama kalian, tapi suara kalian cukup berisik loh" ujar Belen yang membuat Adena tersipu malu, 

"Yah Bunda ingetin, sifat malu - malunya keluar kan" gumam Heros saat melihat adiknya malu-malu kucing. 

"Iya maaf deh" ujar Belen sembari mengambil beberapa botol minuman soda yang sudah habis. 

Keesokan harinya, Adena memasuki sekolah dengan seragam bebas. dirinya berpamitan kepada teman kelasnya yang membuat Lana dan gengnya merasa senang karena satu orang culun di sekolahnya hilang dari muka bumi. 

"Bye culun!" sorak Lana sembari melempari Adena segulung kertas yang langsung mengenai Adena, 

"Bye anak miskin!" sorak cewe itu lagi sembari terus melembari Adena dengan gulungan kertas, 

Bu Aini yang melihat tingkah Lana hanya bisa menenangkan Adena. Beliau hanyalah seorang guru honorer kalah jauh dengan kasta orang tua Lana yang memegang komite sekolah. 

"Selamat tinggal teman - teman, gue akan kembali lagi." ujar Adena sinis, inilah yang di ajari Heros semalaman sebelum mereka pergi tidur, 

beberapa jam yang lalu 

"Besok Dena ke sekolah buat pamitan kan?" tanya Heros sembari memainkan ponselnya, 

"Iya" jawab Adena sembari memakan permen karetnya, 

Adena (END) | Proses RevisiWhere stories live. Discover now