0.1 Begin

191 52 15
                                    

Satu tahun yang lalu...  

Prankk!!

"Bawa ginian aja engga becus, tangan lo di pake buat apaan sih?!" teriak seorang gadis belia yang memakai seragam sekolahnya.

"Sorry gue buru – buru kak, bisa telat gue kesekolah." Jawab gadis satunya sembari membersihkan bajunya yang tersiram oleh susu coklat yang akan ia bawakan kepada kakaknya.

Tiba – tiba gadis belia yang bernama Defna itu menarik kerah adik angkatnya itu sembari berbicara, "emang lo doang yang mau sekolah? gue juga kampung!"

"Bikinin gue susu coklat lagi, gue ngga mau berangkat sekolah kalo engga minum itu susu!" serunya lalu berjalan menuju meja makan sembari menabrak bahu adiknya.

Adena Agacia nama gadis itu, ia sudah menjadi anak seorang pengusaha sukses selama 10 tahun. Ia diangkat oleh keluarga itu dengan alasan orang yang sebagai mamanya kini tidak bisa mengandung lagi, sementara sang suami ingin sekali seorang adik untuk anak kembarnya dan akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi dirinya dan tentu dengan persetujuan Adena kala itu.

10 tahun yang lalu.

"Ayo Nak ikut kami pulang, rumah kami besar dan nyaman untuk ditinggali. Dan kamu tidak akan sendiri disana seperiti disini, kami akan mengasihi kamu seperti kedua anak kami dan kamu bisa bermain dengan mereka." Ujar lelaki yang keihatannya masih sangat muda itu.

Membujuk, mereka membujuk Adena untuk ikut pulang bersamanya. Panti asuhan tidak akan bisa memberi hak adopsi kalau sang anak tidak ingin pulang bersama orang tua angkat mereka.

Rayuan manis dari mulut mereka berdua terus terucap sehingga Adena menyetujuinya dan mereka pulang bersama dengan Adena.

Tahun pertama dan kedua memang ucapan manis mereka kala di panti asuhan itu memang terjadi, mereka menyayangi Adena sama seperti kedua anak mereka.

Namun saat Adena beranjak 13 Tahun, mereka berubah. Kedua orang tua angkat Adena berubah. Mereka seperti menjadikan gadis itu pembantu dari pada seorang anak. Dan kedua kakaknya pun juga berperilaku yang sama.

Hingga saat Adena memasuki SMA, saat ia masuk kesekolah yang sama dengan kedua kakaknya, ucapan menohok dari Defna dan Defno langsung meninju hati Adena saat itu,

"Jangan seneng dulu lo satu sekolah sama kita. Gue peringatin ke lo kalau satu sekolah tau lo adik angkat kita berdua, gue langsung bunuh lo saat itu juga" ujar Defna sembari membanting tas milik Adena.

"Woi buruan susu gue mana bengong mulu kerjaannya!" teriak Defna dari ruang makan yang membuat Adena tersadar dari lamunannya lalu memberikan susu coklat hangat kepada kakak angkatnya itu.

"Lama, orang kaya lo gimana bisa sukses, jadi pembantu aja gada gerak cepetnya." Gumam Defna yang masih Adena dengar.

Adena meninggalkan rumahnya tepat lima belas menit sebelum bel di bunyikan. Ia segera berlari menuju halte bus dan menaiki bus dengan tujuan sekolahnya.

Saat Adena turun dari bus tepat sekali bel sekolah berbunyi, ia segera berlari menuju gerbang. Setidaknya saat ia memasuki gerbang tidak akan di hukum.

Gadis itu berjalan menulusuri lorong sekolahnya, lalu memasuki kelasnya yang sudah ramai. Adena menuju kursinya lalu duduk dan menenggelamkan wajahnya dengan kedua lengannya.

Belum ada lima menit ia menengelamkan wajahnya, tiba – tiba rambutnya dijambak oleh segeolongan manusia yang tidak berdosa. Lana and the genk adalahnya satu dari sekian pembully yang membully Adena.

Adena (END) | Proses RevisiМесто, где живут истории. Откройте их для себя