40 : Ungkapan

23.5K 1.6K 218
                                    

aku up karena sayang kalian mwehe.

•••

Valcano menarik tangan Cilla saat gadis itu keluar dari toilet. Cilla hendak berteriak namun tangan lelaki itu sudah lebih dulu membekap mulut gadis itu.

“Eh, hobi banget bekep mulut gue. Asin.”

Valcano mendengus lalu mengusap tangannya ke seragamnya. “Maaf.”

It's okay.” Cilla mengangguk. “Lo.. Ngapain disini?”

“Sengaja cari lo.”

“H—Hah? Cari gue?”

Valcano mengangguk. “Gue udah tahu semuanya. Avines dan Nams sudah cerita.” Ujarnya to the point.

Nafas Cilla tercekat mendengarnya. Senyum Valcano terukir ketika melihat raut wajah Cilla yang terkejut.

“Lo...”

Tangan Valcano mengusap puncak kepala Cilla namun gadis itu menepisnya lalu pergi meninggalkan Valcano.

Valcano tersenyum. “Gue tahu kalau lo gengsi, Cilla.”

•••

“Maksud lo ngomong ke Valcano apa?”

“Karena gue rasa lo harus balik sama dia, kita kelarin sandiwara ini.” Jawab Avines.

Cilla geleng-geleng. “Gue rasa ini belum waktunya, Vin.”

“Dia cinta sama lo, Cilla. Dia sayang sama lo. Dia menyesal atas perbuatannya.”

“Gue masih nggak bisa, Vin. G—Gue kecewa banget sama dia,” suara Cilla lirih. “Hati gue masih sakit, Vin.”

Avines memegang kedua bahu Cilla, tatapan mereka bertemu.

“Dengerin gue!” Pinta Avines. “Valcano nggak akan mengulangi kesalahan kedua, Cilla.”

Cilla menarik nafas, tangannya mengusap kepalanya. Bingung harus melakukan apa.

“Percaya sama gue,” kata Avines lagi. “Kasih kesempatan kedua buat dia.”

•••

“Lo lagi ngelucu kan, Cil?”

Cilla hanya mampu menggeleng lemah ketika lontaran itu terdengar dari mulut Jeane. Jeane menghela nafas. “Kalau lo sepupu Avines, kenapa waktu lo dibully dia nggak nolongin lo?”

“Karena.. Karena gue sama Avines sepakat untuk tidak saling tidak kenal.. Dulu, gue juga nggak akrab sama dia,” jawab Cilla.

Jeane kembali menarik nafas pelan. “Padahal, gue udah seneng banget kalau lo sama Avines.”

Cilla menggeleng. “Dia sepupu gue.”

“Lo mau balik sama Valcano?” Tanya Jeane.

“M—Mungkin.”

“Oh God! Gue nggak mau kalau sampai disakiti lagi sama dia, Cilla.” Jeane mengingat saat Cilla di tampar oleh Valcano.

Cilla menggeleng, yakin. “Valcano sudah menyesali perbuatannya. Jadi, apa salahnya kalau gue kasih kesempatan kedua ke dia?”

“Gue nggak ada hak sih buat larang lo, tapi gue bakal ada kalau lo butuh sandaran,” ucap Jeane tulus. “Gue dan King akan jadi sahabat yang selalu ada buat lo, Cilla.”

ValcanoWhere stories live. Discover now