Prolog

122K 4.8K 355
                                    

Yang baru baca, tahu cerita ini dari mana?

Jika sudah ada di cerita ini, mohon untuk tidak membawa-bawa cerita lain, terima kasih!

Cerita ini hasil pemikiran sndri.

Setiap luka pasti ada obatnya, bagaimana dengan luka batin? Apa ada obatnya? —Cillanera.

•••

“Psikismu terganggu, saya tahu kamh depresi dengan masalah ini. Namun, saya sudah bilang berkali-kali jika kamu jangan melakukan hal itu. Perbuatanmu bisa berakibat fatal.”

Cillanera Methialena, nama yang bagus sesuai dengan wajahnya yang cantik rupawan namun hal itu tidak sama dengan kondisi mental Cilla. Ini adalah pertemuan keduanya dengan seorang psikolog yang bernama Metta.

“Aku lelah dengan hidup ini,” kata Cilla dingin.

Metta menggeleng. “Kamu tidak boleh menyerah, lawan apa yang ada dihatimu karena saya yakin jika kamu bisa melawan semua ini, sayang.”

“Tidak.”

“Kamu memang keras kepala.”

“Aku ingin pulang.”

Metta mengangguk. “Saya akan menghubungimu nanti.”

Cilla mengangguk tanpa mengucapkan terima kasih. Jika ditanya separah apa hidup Cilla? Kalian harus mengikuti hidup Cilla ini.

Ketika keluar, cuaca yang tadinya cerah kini hujan deras. Cilla mengambil handphonenya lalu menelfon kontak kekasihnya, Valcano.

“Valcano, aku kehujanan boleh minta tolong jemput aku?”

“Jangan ganggu gue!”

Tut.


—ig : blacksew_

ValcanoOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz