37 : Mabuk

23.1K 1.7K 131
                                    

absen dulu nih yang baca dari kota mana aja xixi.

Happy Reading 🕊️

Cilla menatap peliharaan hamster milik Valcano, Vodka. Ah, dulu saat berpacaran dengan Valcano, dia sering kali kesini. Jika ditanya rindu? Oh tentu saja Cilla rindu dengan setiap sudut apartemen milik Valcano ini.

“Whisky mana?” Tanya Cilla.

“Mati, maaf gue nggak bisa jaga dia,” kata Valcano. Termasuk lo, Cil. Gue nggak bisa jaga lo.

“Oh..” Jawab Cilla.

Valcano membiarkan Cilla disana sambil memandangi Vodka. Lelaki itu benar-benar merindukan Cilla, gadis yang dia sadari jika dirinya begitu berarti di dalam hidupnya.

“Bunda selalu tanyain lo,” kata Valcano yang tidak betah dengan suasana hening. “Bunda juga kangen sama lo, kayak anaknya.”

Cilla menghela nafas. “Gue udah ketemu sama Bunda beberapa hari yang lalu.”

“Ya ketemu lagi,” kata Valcano.

“Iya, kapan-kapan.”

“Gini deh, biar gampang.. Gue ke rumah lo sama orang tua gue sekalian ngelamar lo buat jadi istri gue.”

“Gue masih sekolah, lagi pula gue juga nggak mau jadi istri lo,” jawab Cilla.

“Aduh, sakit banget hati gue dengernya,” ucap Valcano dramatis.

Masih sakitan hati gue, Val.

Cilla diam sambil memberikan makanan hamster pada Vodka. Setelah itu, dia berdiri dan menghadap ke arah Valcano. “Gue mau pulang.”

“Pulang aja sendiri,” kata Valcano dingin.

“Oke,” jawab Cilla.

“Eh tunggu!” Cegah Valcano begitu melihat Cilla hendak keluar dari apartemennya. “Gue anter.”

Gadis itu hanya mampu menarik nafas pelan dan menurut. Suasana jika saat mereka sedang berdua itu selalu awkward. Mereka berdua bingung harus apa jika sudah berdua.

“Sampai kapan lo kayak gini?”

“Maksud lo?” Cilla tidak paham.

“Maksud gue, sampai kapan lo bersikap dingin ke gue?”

“Sampai lo mampus,” gumam Cilla.

“Gue denger, nggak budeg,” balas Valcano.

Cilla nyengir. “Hehe, ya.. nggak tahu.”

“Lo beneran cinta sama Avines?” Tanya Valcano.

“Hm.. Sayang.”

“Cilla, dihati lo masih ada gue nggak?”

“Enggak.”

“Gue boleh masuk ke hati lo nggak?”

“Kan, udah ada Avines.”

“Oh iya. Lupa. Ya udah gue masukin lo aja.”

Cilla menjauhkan dirinya dari Valcano yang ucapannya rada ambigu. “Serem.”

“Canda, Cil. Ayo ah, gue antar lo pulang.”

•••

Reonus

Namsender
Kumpul yuk, udh lama nih g kumpul

ValcanoWhere stories live. Discover now