Part 01

106K 5.4K 93
                                    

Seorang gadis cantik berambut panjang yang dikuncir kuda, dengan baju yang dikeluarkan, juga penampilan yang sedikit berantakan berjalan melewati koridor sekolah yang sudah sangat ramai karena sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.

Ia terus berjalan menuju kelasnya tanpa memperdulikan tatapan siswa-siswi yang tertuju padanya.

"Wah, tumben Zyzy udah dateng jam segini. Biasanya kan telat mulu," ucap salah satu gadis berambut sebahu yang bernama Lia.

"Kesambet apaan dia?" Celetuk Rita yang duduk disamping Lia.

"Halo gaes, hari ini Zyzy dateng tepat waktu!" teriak Zyla yang baru saja memasuki kelas XI-IPA3.

"Wah, Zyla kayaknya udah tobat tuh," celetuk salah satu cowok yang diketahui bernama Dion.

"Kesambet kali," timpal salah satu gadis yang duduk di bangku paling depan.

Zyla tidak mendengarkan omongan mereka, ia terus berjalan menuju ke tempat duduknya, tepat dibelakang Lia dan Rita.

"Heh oncom, tumben lo udah dateng jam segini?" tanya Lia penuh selidik.

"Jangan-jangan lo kerasukan Zy," ujar Rita.

"Gini ya, sahabatku tercinta, emang kapan gue dateng telat?" tanya Zyla tersenyum lebar.

"Cih, tiap hari kali," sahut Lia.

"Pasti ada yang gak beres ini," bisik Rita disamping telinga Lia, dan dibalas anggukan oleh Lia.

Suasana kelas yang ramai, tiba-tiba menjadi hening saat tiga cowok memasuki kelas.

Mereka adalah most wanted boy di sekolah ini, Zidane Lomius Elbara, Arga Mahendra, dan juga Kevin Wijaya.

Semua siswa yang ada dikelas langsung menatap mereka, terutama para siswi yang terpesona akan ketampanan mereka.

Zidan dan Arga duduk di kursi belakang Zyla, sedangkan Kevin berada di meja sebelah Zyla.

"Eh buset, tumben lo udah ada dikelas Zy?" tanya Kevin yang menoleh kesamping dan mendapati Zyla sudah berada dikelas.

Biasanya setiap Kevin menoleh kesamping, tempat itu selalu kosong karena sang pemilik sering telat, juga bolos.

"Bukan urusan lo," ketus Zyla.

"Pagi Gaga," sapa Zyla menghadap kebelakang yang sudah ada Arga dan Zidan.

"Pagi Zy," balas Arga, yang kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan kresek berisi snack dan juga minuman.

"Nih, sesuai janji gue," sambung Arga.

"Wah, makasih banyak Gaga, kalo gini terus tiap hari mah, gue bakalan dateng tepat waktu terus, dan gak bolos lagi," ujar Zyla menerima kresek itu dan tersenyum senang.

Semua siswa yang berada di kelas sontak mengalihkan pandangannya kearah Zyla, ternyata gadis itu datang tepat waktu hanya demi makanan.

"Sudah gue duga," celetuk Lia.

"Jiwa gratisannya mulai keluar," timpal Rita.

"Oh, jadi ini alasan lo dateng tepat waktu?" tanya Kevin geleng-geleng kepala.

"Suka-suka gue dong," sahut Zyla.

Sedangkan Zidan sedari tadi hanya memperhatikan mereka, semua orangpun tahu tentang pribadi Zidan yang dingin dan cuek.

"Cih, dasar matre," ejek Zidan yang masih bisa didengar oleh Zyla.

"Sirik aja lo, bilang aja kalo lo iri," sahut Zyla menatap tajam Zidan, sedangkan yang ditatap hanya cuek.

ZIZY (Zidan&Zyla) (SEGERA TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora