MILAGRO || 23

9.7K 2.9K 1.9K
                                    

23. Mencoba dekat

•••

Beberapa murid yang berlalu lalang di lorong menghentikan langkah kaki mereka. Sejenak yang lain pun ikut menghentikan aktivitas masing-masing. Saat melihat Mega dan Zia pagi ini sudah bersitegang di depan kelas 3A-1.

Lagi-lagi, ada hal aneh. Kemarin-kemarin, mereka masih melihat Mega dirundung habis-habisan, terkapar di lantai tak berdaya. Tapi sekarang, Mega masih berdiri tegak, mencoba melawan.

"Gue tau ini bakal terjadi." Zia melipat tangan di depan, senyum miring nya tercetak. Dia memberi isyarat pada Mira dan Dona yang sudah berjalan mengendap tak jauh di belakang Axelle dengan seember penuh air.

Sebelum dua cewek di belakangnya semakin mengikis jarak dan melakukan pergerakan akhir, dengan sigap Axelle meraih benda yang sudah dia siapkan di bagian kanan tas.

Sebelum air menyapu basah tubuhnya, satu benda melengkung bak mangkuk dari plastik lebih dulu melindungi. Membuat orang-orang yang menyaksikan membulatkan mata dengan apa yang Mega lakukan dalam seperkian sekon itu.

Malah membuat Mira dan Dona menjerit karena percikan air yang memantul membasahi seragam mereka.

Dan Raefal yang diam-diam mengintip dari kaca jendela bersama Dino dan Dika, menggelengkan kepala takjub. Tak hanya tiga cowok itu, tapi setiap individu yang melihat.

"Daebak!" ceplos Dika.

(Luar biasa!)

Dengan air yang masih menetes dari ujung-ujung payung, Axelle mendongak, menatap lurus ke depan. Di mana Zia dengan tampang terkejutnya berada.

"Gue tau ini bakal terjadi," ulang Axelle meniru kata-kata Zia dengan senyum miring.

Sebuah senyum yang berhasil membuat Zia mengepalkan tangan, sekaligus mendobrak gendang telinganya seakan mengejek.

"Gue tadinya gak mau bilang ini. Tapi, sorry Zia. Masa penjajahan lo sama Mega udah berakhir." Axelle memeletkan lidah, melenggang masuk ke dalam kelas sambil berjalan bak model dengan gagang payung di pundak.

Meninggalkan Zia berserta Mira dan Dona yang menatap tak percaya dengan apa yang terjadi barusan.

"SIALAN MEGA!!"

•••

Raefal kembali duduk di kursinya, memberikan pujian pada Axelle dengan mengirim pesan. Sejak kapan teman sablengnya jadi keren seperti itu.

Raefal jadi penasaran, apa yang sedang Axelle rencanakan. Walaupun sudah lama mereka berteman, namun tetap saja Raefal maupun Arion selalu tak bisa menebak cowok itu.

Yang jelas, saat kemarin mereka bertukar pesan dan menayangkan hal yang sedang diperjuangkan disisa hidupnya. Axelle hanya menjawab:

 Axelle hanya menjawab:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MILAGROWhere stories live. Discover now