MILAGRO || 18

9.2K 3K 2K
                                    

18. Adek

•••

"Lucu!" puji Nasha pada Arion setelah menguncir rambut nya yang pendek. Seperti jamur yang tumbuh di kanan-kiri kepala Arion.

Anak lelaki itu pasrah dengan apa yang dilakukan Nasha. Setelah sebelumnya memoles wajah Arion dengan alat-alat make-up Kaynara. Jadi kelinci percobaan.

Sungguh, demi membuat Nasha senang, Arion bersedia melakukan apapun. Kalau disuruh kayang dan saltoan pun akan Arion jabanin!

"Nah. Selesai! Barat jadi cantik!"

"Kok cantik? Ganteng dong," protes Arion. Turun dari kasur dan bergegas ke arah meja rias Kaynara, melihat pantulan dirinya di cermin.

"Astaghfirullah!" kaget Arion mengusap dadanya. "Ini kelopak mata udah kayak ditonjok Om Dedi. Bibirnya kayak dicium lebah. Pipinya kayak habis diamplas."

"Hahaha lucu!" Si pelaku malah tertawa puas. Menertawakan hasil karyanya di wajah Barat.

"Untung adek. Kalau bukan udah gue tendang bokongnya," balas Arion. Namun dengan senyuman senang.

Kaki kecil Arion kembali naik ke atas kasur. Berbicara pada Nasha saat teringat sesuatu. "Nanas."

"Iya, Barat?"

"Aku boleh panggil Nanas adek?"

Nasha terlihat bingung, terlihat dari alisnya yang sedikit tertekuk. "Kenapa? Kan, Barat sama Nanas seusia."

Arion menggeleng. Kekeh dengan keinginannya. "Tetep mau panggil adek."

"Ini bocah dua dicariin kirain ke mana. Ternyata asyik main di sini."

Kaynara masuk menginterupsi Arion dan Nasha. Menggeleng pasrah dengan tangan terlipat di depan saat melihat alat-alat make-up nya berserakan di atas kasur.

"Hehe. Maaf Kak Kay," kompak Arion dan Nasha dengan cengiran. Wajah polos mereka tampilkan supaya Kaynara tidak marah.

Dan itu berhasil, Kaynara urung memarahi Arion dan Nasha, meleleh dengan cengiran innocent mereka. Terlebih, saat melihat wajah Arion yang jatuhnya seperti badut perempatan.

"Hebat, kan, Kak? Nanas udah jago make-up."

Kaynara duduk di tepi ranjang setelah mengambil micellar water dan kapas. Tepatnya di samping Arion.

"Hebat! Emang Nanas mau jago make-up?"

"Mau jago make-up kayak Kak Kay. Biar makin cantik!"

"Nanas udah cantik. Tanpa make-up sekalipun." Kaynara beralih pada Arion. "Sini Barat, Kak Kay bersihin dulu muka kamu."

"Kenapa langsung dibersihin, Kak?"

"Ada ayah kamu di bawah."

Arion cemberut. Merutuk dalam hati. Si Bapak ngapain lagi nyusul?

"Katanya udah sore," lanjut Kaynara. Seolah tahu dengan pertanyaan Arion.

Arion menahan tangan Kaynara yang hendak menghapus karya hasil Nasha di wajahnya. "Mau foto dulu. Selain diabadikan lewat ingatan, momen kayak gini juga harus diabadikan lewat jepretan. Biar ada bukti fisiknya. Kan, kalau kangen tinggal lihat fotonya."

"Iyaa! Ayo foto dulu Kak Kay!" Semangat Nasha menyahut.

"Boleh, dong." Dengan senang hati Kaynara mengeluarkan ponsel dari saku jeansnya. Membuka ikon kamera sampai menampilkan layar dengan wajah mereka sudah saling berdempetan.

MILAGROWhere stories live. Discover now