MILAGRO || 12

10.4K 3.2K 1.8K
                                    

Udah follow akun yang nulis?

Udah vote buat biaya parkir nya?

Siap ramein tiap in-line paragraf biar gak sider?

Kalau udah, bisa lanjut baca. Gasskeun gengs. Selamat membacaaa🔥

•••

12. Trauma

•••

Aeera menghentikan pergerakan tangannya hendak membuka pintu UKS. Saat telinganya mendengar suara tawa menggelegar dari dalam.

Cewek dengan rambut lurus bergelombang diujung itu mengernyit. Mendekatkan indra pendengarnya menempel di pintu, semakin jelas mendengar suara tawa orang itu yang lebih ke arah frustrasi.

"Lo gak apa-apa— eh lo ngapain?" tanya Aeera begitu masuk ke dalam. Saat melihat satu cewek hendak melepas rok nya.

"Mau buka. Rok gue bau mie ayam. Sama bajunya juga bau."

Tangan cewek itu repleks terhenti saat hendak melorotkan rok nya. Wajahnya malah memerah saat membayangkan yang iya-iya.

Aeera mendekat. Dia tahu siapa cewek ini, dari kelas sepuluh selalu jadi sasaran perundangan. Kemana-mana selalu sendiri.

Orang-orang bukan tidak ingin berteman, tapi mereka tahu konsekuensi kalau para perundung itu melihat cewek ini ada yang menemani. Jadinya, mereka pilih aman saja.

"Lo gak apa-apa?" Aeera bertanya kembali.

"Kalau cewek, pasti bakal bilang gak apa-apa, kan?"

Aeera menaikkan satu alis. Menunggu cewek di depannya melanjutkan.

"Tapi gue kenapa-kenapa anjrot!"

Terkejut. Aeera menatap tak berkedip saat mendengar cewek dengan bingkai kacamata bulat di depannya mengumpat.

Ini... Baru pertama kalinya Aeera mendengar langsung.

"Lo... Mau gue bantu?" tawar Aeera. Melupakan niat awalnya ke UKS untuk menenangkan diri. "Gue ada baju olahraga. Bisa lo pakai dulu sambil nunggu seragam lo kering."

Cewek dengan penampilan cupu itu mengangguk. "Mana baju olahraga nya? Atau lo bawa aja ke toilet, gue tunggu disana, ho'oh."

"Oke, gue ambil dulu di loker," balas Aeera tak bisa berkata-kata lagi. Memerhatikan tanpa berkedip cewek yang semula menepuk bahunya sebelum keluar dari UKS.

Aeera membuka mulut hendak mengatakan sesuatu namun tertutup kembali. Dia hanya bergumam dalam hati, perasaan dirinya saja atau bukan, tapi yang jelas cewek itu rasanya berbeda dari biasanya.

Auranya tidak terlihat lemah dan ringkih, malah seperti ada sesuatu. Dan jalannya pun jadi aneh.

•••

Sekarang, cewek itu sudah berdiri menatap bingung papan gambar toilet cewek dan cowok. Berdiri diantara keduanya dengan galau. Beberapa hari ini, selalu saja begitu.

"Gue cowok, gue cowok," gumamnya mantap. Lalu mulai melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam toilet cowok kalau tidak ada yang menariknya masuk ke dalam toilet cewek.

Dia merutuk dalam hati. Apalagi, saat tubuhnya didorong paksa sampai membentur bilik toilet. Membuat nya mengaduh, berhasil mengumpat dalam hati.

"Gue suruh lo kerjain pr gue, kenapa lo gak kerjain, hah?!" amuk Zia, yang menariknya ke dalam toilet tadi.

MILAGROWhere stories live. Discover now