MILAGRO || 10

12.1K 3.4K 4.3K
                                    

10. Keanehan

•••

Sama seperti beberapa tahun lalu saat Raefal masih berstatus sebagai siswa, Senin adalah hari yang paling dia benci. Rasanya tidak rela meninggalkan Minggu karena harus menghadapi kenyataan kembali.

Apalagi, pelajaran hari Senin kebanyakan diisi mata pelajaran yang paling tidak diminati. Tidak bohong, Raefal paling tidak suka saat upacara karena harus berdiri kepanasan, lalu membuat kakinya kesemutan.

Untuk itu, biasanya Raefal berangkat sekolah pukul delapan pagi untuk menghindari upacara dengan segala cuap-cuap dari pembina.

Sekarang pun, Raefal akan berangkat sekolah pukul delapan.

"Aihh. Sial!"

Tapi itu hanya sebuah rencana, kenyataannya jam tujuh pagi Raefal sudah berada di sekolah. Rekor!

Itu karena Nia, jam empat subuh sudah membangunkannya dan mengajak olahraga keliling komplek.

Raefal menguap masih duduk di depan setir kemudi. "Gila! Ngantuk banget gue. Bisa-bisanya si Jean tahan hidup kayak gini."

Membuka seat belt, Raefal siap keluar dari mobil kalau tidak tertahan saat mendengar ponselnya berdering. Di mana kontak bernama Viraun tertera di sana.

Asalnya hanya Vian, tapi Raefal modif sedikit nama kontaknya. Kesal dengan orang itu.

Raefal menggeser ikon hijau. Membawa ponsel ke depan telinganya langsung diserang suara sewot dari Vian.

"Woii, J! Ngapain lo turunin gue di SMP 01?!" Vian protes di seberang sana tanpa basa-basi.

"Ya masa gue turunin di perempatan. Mau nge-crek lo?"

"Gue, kan, sekolah di SMP 06!" geram Vian. Ingin menyentil otak genius kakaknya itu. Masa lupa sih dia sama sekolah Vian. Seperti baru kali ini saja mengantarkannya.

"Sama kok. Masih ada 0 nya," balas Raefal santai. Padahal Vian sudah mencak-mencak di sana memikirkan nasibnya pagi ini.

Sebelum mendengar protesan Vian kembali, Raefal segera memutus panggilan sepihak dengan tak berdosa. Sudah syukur Raefal mau mengantarnya, kan.

Raefal keluar dari mobil, mengaitkan tas di pundak kanan. Tangannya bergerak membuka kacamata hitam yang semula bertengger di hidung. Kemudian melemparkannya ke dalam mobil.

Raefal membawa kedua kakinya masuk ke dalam sekolah. Mengabaikan orang-orang yang cengo melihat Raefal di parkiran tadi.

Serius dia Jean?! Kira-kira seperti itu pertanyaan di otak yang melihat kelakuan Jean pagi ini di parkiran.

•••

Di sepanjang koridor, Raefal mendadak jadi pusat perhatian. Kalau karena ketampanan paras Jean itu sudah biasa. Tapi kali ini karena melihat sosok Jean yang menebar senyum, juga seragam yang dipadukan dengan kaos hitam di dalam tidak dikancing.

Style itu berbeda sekali dengan Jean yang biasanya. Juga, sejak kapan Jean menebar senyum seperti itu?!

Sungguh, pagi ini Jean begitu menggemparkan penghuni SMA Taruna Bangsa.

Raefal malah tidak peduli. Dia terus melangkah mengabaikan orang-orang yang melongo melihatnya. Terus berjalan sampai berhenti di depan mading besar.

Raefal mencari informasi mengenai Jean, menemukan foto cowok ini terpampang paling atas dengan headline rank paralel pertama.

Raefal mencari informasi mengenai Jean, menemukan foto cowok ini terpampang paling atas dengan headline rank paralel pertama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MILAGROWhere stories live. Discover now