E M P A T P U L U H D U A

Start from the beginning
                                    

"Lagi nganterin temen pulang."

Salsa hanya berohria memainkan boneka barbienya yang selalu ia pegang setiap hari.

"Gue masuk dulu ya kak Salsa," pamit Marsha yang tidak didapat respon oleh sang kakak.

Salsa hanya sibuk dengan boneka barbienya seraya terus tertawa sendirian disana.

Marsha hanya tersenyum miris seraya beranjak pergi dari sana. Salsa melihat kebelakang menatap Marsha dengan tatapan yang sulit diartikan seraya berjalan keliling komplek dengan menggendong boneka barbienya.

🌼🌼🌼

Di kantin sudah cukup ramai dengan kedatangan beberapa anak basket, seraya melihat-lihat jajanan yang pas untuk mengisi perutnya yang lapar.

"Kalau mau pesen, pesen aja nanti gue bayarin semuanya," ucap Marsha memecah keheningan.

Semua orang tersenyum bahagia seraya mulai membeli aneka jajanan yang mereka ingin beli sedari tadi. Manda yang melihatnya merasa senang bisa membuat orang lain ikut merasa senang juga, ya walaupun ada sedikit modusnya juga supaya dapat perhatian dari Koko.

Manda yang sedari tadi terus melihat para teman-temannya memilih-milih makanan, tidak menyadari masih ada orang yang belum memesan makanannya.

"Kenapa nggak pesen makanan?" tanya Manda yang melihat Bian teman Koko yang masih duduk santai saja dikursi kantin pojok.

Bian yang merasa ada orang yang mengajaknya berbicara seketika langsung menatapnya, "nggak, gue udah kenyang," jawab Bian dengan cuek.

Manda hanya bisa menghela napas panjang, Manda tidak tahu bahwa Koko mempunyai teman secuek ini di eskulnya. Koko yang sudah memesan makanannya langsung menduduki bangkunya di dekat Bian.

"Kenapa nggak makan bro, mumpung lagi gratisan nih," ledek Koko yang sudah memakan soto ayamnya bermaksud untuk menggoda Bian, tapi Bian hanya diam tidak melihat atau pun membalas ucapan Koko.

"Kenapa sekarang lo cuek bebek gini si," kesal koko yang melihat sedari tadi Bian terus diam, tidak banyak bicara sejak pertandingan selesai.

Kevin yang baru saja datang dengan semangkok batagornya pun mengangguk setuju dengan ucapan Koko.

"Mungkin ada masalah Ko," sahut Kevin menatap Bian, Bian yang tidak melihat Kevin menatapnya hanya fokus dengan layar ponselnya.

"Mungkin," ucap Koko memulai menyatap lagi sotonya kembali.

Semua orang yang sudah memesan makanannya pun mulai memakannya dengan nikmat, tidak ada obrolan atau pun yang lainnya saat makan.

Setelah semuanya selesai Manda segera membayar semua makanan yang dipesan temannya.

"Jadi berapa bu total semuanya?" tanya Manda yang sudah mengeluarkan dompetnya dari tas.

"Udah dibayar semua dek," jawab ibu penjual itu yang membuat Manda mengerutkan dahinya bingung.

"Di bayar semua?" beo Manda menatap ibu penjual itu tidak percaya.

"Iya udah dibayar semua," jawab ibu itu sekali lagi.

"Kalau boleh tahu sama siapa bu dibayarnya?"

"Kalau soal itu, saya tidak boleh memberitahukannya dek, Orang itu hanya bilang kalau dia selalu ada dideket deknya menjaganya dan melihatnya dari deket."

"Apa Koko yang bayar semuanya" batin Manda melihat ke arah Koko yang sedang bercanda dengan para teman-temannya.

Kalau benar iya Koko mengatakan itu Manda sangat senang sekali.

"Man, udah belum?!" teriak Koko yang melihat Manda masih saja mematung di depan penjualnya.

"Iya inih udah kok," jawab Manda yang masih tersenyum senang.

Setelah membayar makanannya eh bukan membayar tetapi dibayarin, Manda dan Koko segera menuju parkiran, karena tadi Koko menawarinya untuk pulang barsama dan hal itu lagi-lagi membuat Manda bersorak senang didalam hati.

"Nih helmnya," ucap Koko menyodorkan helm nya.

Manda menerima dengan senang hati seraya mengaitkan pengait helmnya.

Di balik pepohon tinggi di dekat parkiran ada seseorang yang sedari tadi melihat Manda dan Koko. Orang itu hanya tersenyum miris seraya berkata.

"Semoga bahagia Man," ucap orang itu seraya pergi dari sana.

Koko yang hendak menaiki motornya tidak sengaja melihat Kevin yang baru saja berjalan ke arah sekolah kembali, pasalnya semua orang disini sudah pulang duluan. Kecuali Manda dan Koko yang belum pulang, karena tadi Manda harus mengunci pintu ruangan tari terlebih dahulu yang tadi sempat terbuka.

"Kevin!" teriak Koko, yang membuat Kevin seketika langsung berhenti.

Kevin menolehkan wajahnya, "apa Ko," jawab Kevin gugup.

Koko ingin menanyakan lagi, tapi saat ia ingin berbicara tiba-tiba Manda memotong ucapannya terlebih dahulu.

"Ko ayo pulang, aku harus pulang cepat-cepet," ucap Manda yang di beri helaan napas panjang dari Koko.

"Sorry bro, nanti lagi nggak jadi ngomongnya," sahut Koko yang sudah melesatkan motornya pergi dari sekolah.

Kevin yang mendengarnya mengelus dadanya lega.

🌼🌼🌼

Setelah mengganti baju dan mandi Marsha segera menuruni anak tangga, melihat apa saja yang dilakukan keluarganya dibawah.

Dan seketika juga Marsha di buat terdiam ketika melihat semua orang tidak ada di ruang keluarga.

"Bu, mamah sama kak Salsa kemana?" tanya Marsha yang melihat bi Jumi ingin pergi ke dapur.

"Nyonya sama non Salsa lagi keluar non, katanya mau ajak jalan-jalan non Salsa," jawab bi Jumi yang langsung pergi ke dapur.

Marsha yang mendengarnya hanya bisa menahan sesak di dadanya, sudah beberapa kali ketika mamahnya keluar rumah bersama kak Salsa, pati Marsha tidak pernah diajak. Marsha juga ingin pergi jalan-jalan bersama mamahnya sekali saja, tapi tidak pernah sekalipun Marsha merasakannya.

"Mendingan nonton anime aja deh," ucap Marsha yang tidak ingin larut lagi dalam kesedihannya.

Membawa laptopnya dari kamar dan membawanya ke ruang perpustakaan rumah. Tempat yang selalu ia sukai ketika hendak menyendiri. Karena ruangan itu sangat tertutup sekali, tidak ada orang yang membukanya kecuali mamahnya yang selalu sering masuk dan pergi malam-malam kesini. Memang Marsha selalu melihat itu semua ketika ia hendak mengambil air minum ke dapur.

Krek...

Suara pintu berkayu jati terdengar jelas di pendengaran Marsha. Membukanya dan menutupnya kembali. Ketika sudah masuk Marsha melihat-lihat banyaknya buku-buku yang tersimpan rapih disana. Dan ketika melihat buku-buku itu, Marsha tertarik dengan satu buku yang berada diatas dengan cover buku yang berwarna coklat tua.

Saat mau mengambil buku itu Marsha sedikit kesusahan untuk mengambil bukunya, karena memang bukunya berada di rak yang paling atas. Karena Marsha tidak setinggi dengan rak itu alhasil Marsha membawa satu buah kursi di dekat rak buku, dan menaikinya.

Saat ia sudah berada diatas, tiba-tiba ada sesuatu barang yang mengganjal di penglihatannya.

"Bukannya ini.... " jeda Marsha menggantungkan kalimatnya.

"Marsha!" teriak seseorang membuat Marsha yang masih naik diatas kursi, tiba-tiba terkelonjak kaget.

~TBC~

Jangan lupa vote, coment, and share ke teman-teman kalian🤗 karena itu semua gratis😂👍

Ily💛


Salam manis
n i t a y u l i a n t i

MarshaWhere stories live. Discover now