S E P U L U H

523 31 2
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca

💛Happy reading💛
.
.
.

Kenapa harus selalu di salahkan dengan apa yang kita tidak perbuat~ Marsha aruni.

Marsha yang tadi hendak mengganti pakainya terlebih dahulu pun meninggalkan Dion sendirian di ruang tamu. Tapi, saat ia sudah sampai di ruang tamu, ia tidak melihat keberadaan Dion disana.

"Dimana Dion?" tanyanya kepada diri sendiri.

Marsha pun mencari Dion di depan, mungkin saja dia bosan di dalam rumah jadi keluar, tapi ketika ia keluar ia tidak menemukan Dion hanya melihat motor ninjanya yang terpampang rapih di garasi.

Marsha kembali masuk dan menuju balkonnya untuk mengambil buku diarynya yang lupa masih berada di balkon. Tentang urusan Dion ia malas untuk mencarinya mungkin ia lagi di toilet. Dion juga sudah besar tidak perlu dicari nanti juga datang sendiri, toh tadi Dion datang ke rumahnya tidak kemana-mana juga paling juga ada disekitar sini pikir marsha.

Saat ia membuka pintu menuju balkon ia di kejutkan dengan seorang pria yang sedang membuka diarynya yang tergelatak di meja dekat balkon.

"Lo ngapain disini?" tanya Marsha yang langsung merebut buku diarynya dari tangan Dion.

"Gue lagi cari udara sejuk," jawabnya yang langsung berdiri ke pembatasan.

"Lo belum buka diary gue kan!?" tanyanya, jika iya Dion sudah membukanya Marsha tidak akan diam untuk memukul badan Dion, pasalnya buku diary adalah privasinya selama ini, karena keluh kesahnya selalu ia coretkan ke dalam buku diarynya.

"Gue cuman lihat aja tadi, nggak ngebuka," Ucapnya dengan nada datar.

Huft untung nggak di baca.

"Itu buku dari mana?" tanya Dion tiba-tiba yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya.

"Dari teman lama gue," jawab Marsha ketus.

"Udahlah lo kepo banget si! kita langsung belajar aja," ajak Marsha yang sudah membawa buku pelajarannya ke balkon tadi, bersamaan dengan itu Dion menaruh tasnya di dekat kursi.

Mereka berdua akhirnya belajar dengan sangat serius tidak ada percakapan apapun disana, mereka hanya larut dalam buku pelajaran. Beberapa menit kemudian Marsha berhenti belajar dan melihat Dion yang masih belajar saja, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 tadi ia memulai jam 15.00. Marsha saja yang sudah belajar satu jam sangat bosan. Apalagi beberapa jam, tapi Dion sangat asik sekali untuk membaca bukunya.

"Lo kalau belajar berapa lama si?" tanya Marsha memecah keheningan.

"Kalau gue udah ngerti semuanya," Jawabnya yang masih fokus ke depan buku.

"Otak lo juga harus istirahat juga kali, kalau di pake terus bakal nggak ngerti nantinya," ucap Marsha yang langsung membuka buku novelnya yang di beli bersama Koko di mall waktu kemarin.

"Kalau mau belajar jangan setengah-setengah," ucap Dion yang menekankan kata setengah.

Marsha yang sedang membaca buku novel untuk mengistirahatkan otaknya pun mulai panas atas ucapan Dion. Apa katanya jangan setengah-setengah? emang dia pikir gue nggak serius belajar apa.

Marsha langsung menutup buku novelnya dengan keras. "Lo kenapa si nyebelin banget jadi orang," kesal Marsha.

"Lo harus belajar sebulan lagi kita olimpiade," ucap Dion tegas.

MarshaWhere stories live. Discover now