D E L A P A N B E L A S

360 23 1
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca

💛Happy reading💛
.
.
.

Entah kenapa ketika kau tersenyum untukku, membuat hatiku seolah ikut senang melihatnya~ Manda lia putri.

Perut Marsha terus saja berbunyi untuk meminta asupan makanan. Tapi, Marsha tidak punya uang untuk bisa membeli makanan di kantin. Ia hanya punya uang untuk ongkos pulangnya saja nanti. Uang tabungannya juga sudah hampir habis, karena tidak pernah diisi oleh mamahnya.

Dion yang sejak tadi melihat gelagat Marsha yang sedikit aneh, menjadi bingung.

"Muka lo kenapa, kaya orang nahan sesuatu?" tanya Dion menatap mata hazel Marsha.

"Oh ... itu gue— " belum sempat Marsha menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba perutnya sudah berbunyi dengan sangat nyaring. Sungguh Marsha sangat malu sekarang di tambah lagi Dion yang terus saja menatapnya.

Kruyuk... kruyuk...

"Lo lapar ya," ucap Dion sedikit mengukir senyuman tipis di bibirnya. Cuman sedikit ya sedikit nggak lebar wk wk.

Marsha yang melihat sekilas senyum tipis Dion terpancar di bibirnya ikut merasa senang juga. Jarang sekali Dion tersenyum kepada orang lain.

Marsha mengangguk malu. Jujur ia pun sangat lapar sekarang di tambah lagi ia belum makan semalaman.

"Nih gue punya donat buat lo," ucap Dion menyodorkan donat dengan toping coklat di atasnya. Entah dari mana juga Dion membawa donat tersebut. Tadi, sebelum ia mengajaknya belajar di perpus, Dion tidak membawa sesuatu, oh atau mungkin ia taruh di saku celananya. Ya sudahlah, Marsha juga tidak mempersalahkan donat tersebut dari mana.

Marsha menerimanya,"makasih Yon."

"Hmm."

Marsha mulai membuka satu persatu plastik yang menutupi donat tersebut. Setelah semuanya sudah di buka Marsha langsung memasukkanya ke dalam mulutnya. Tapi, ketika ia hendak memakan donat tersebut ia lupa kalau sekarang ia sedang memakai masker.

"Kenapa berhenti?" ucap Dion yang sejak tadi melihat gerakan Marsha yang tiba-tiba berhenti saat mau memasukkan makanannya ke dalam mulutnya.

Marsha menggeleng,"nggak papa, gue nanti aja makannya." Marsha pun memasukkan donatnya ke dalam saku celananya.

"Kenapa nggak lo buka aja si tuh masker, emangnya lo punya penyakit yang parah apa yang harus di tutupi pakai masker gitu," kesal Dion, yang melihat Marsha terus saja menggunakan masker dan hodienya ketika di kelas dan di luar kelas juga.

"Gue lagi batuk, jadi gue nggak mau nularin ke orang lain," ucap Marsha, ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya kepada Dion tentang masalahnya.

Dion tidak melanjutkan bicaranya lagi, ia kembali fokus ke bukunya. Marsha menghela nafas lega Dion tidak membicarakannya lagi. Marsha pun ikut membuka bukunya kembali.

"Yon, gue mau nanya sesuatu boleh?" tanya Marsha hati-hati.

Dion langsung menatap mata Marsha, pertanda Marsha di izinkan untuk menanyakan itu.

MarshaWhere stories live. Discover now