T I G A P U L U H D E L A P A N

275 22 0
                                    

Happy reading

Aku hanya orang biasa yang tak pantas untuk diperlakukan seperti seorang ratu, aku hanya ingin banyak orang yang menyayangiku dan peduli denganku, bukan orang yang cuman sebentar peduli dan keesokan harinya pergi menghilang tak peduli~ Marsha aruni.

Di lapangan sudah banyak sekali anak-anak yang ingin melihat tim basketnya bertanding. Yap sekarang adalah hari pertandingan basket antar sekolah. Disini SMA Kanianegara akan bertanding melawan SMA Calton, yang di ketahui SMA Calton adalah SMA yang paling banyak sekali memenangkan pertandingan-pertandingan basket. Ini adalah hal pertama bagi SMA Kanianegara melawan SMA Calton.

Marsha yang sejak tadi tidak menemukan bangku kosong di tribun hanya bisa berdiam diri disana. Manda yang melihat Marsha tidak dapat menemukan bangku kosong di tribun tersenyum senang. Marsha hanya bisa melihat orang-orang yang kini sudah menemukan bangkunya masing-masing. Caca yang melihat Marsha yang tidak kebagian tempat duduk hendak pergi kesana, tapi tiba-tiba lengannya sudah di cekal terlebih dahulu.

"Disini aja, nanti lo nggak kebagian tempat duduk loh," ucap Manda yang melihat gerak-gerik Caca yang akan menghampiri Marsha. Ini tidak boleh terjadi, Marsha harus menderita setiap saatnya.

"Tapi Man- "

"Udah sekarang lo duduk aja disini, pada bangku lo di rebut orang, emang lo mau berdiri aja kaya patung di tribun."

Caca yang mendengarkan ucapan Manda memang ada benarnya juga, pasalnya banyak sekali orang-orang yang ingin duduk lebih dekat dengan tim basket kesayangannya. Apalagi sekarang tempat duduk Manda dan Caca adalah tempat duduk yang paling di sukai orang-orang.

Diam-diam Caca melirik Marsha yang hanya sendirian saja disana, apalagi soal kejadian yang olimpiade itu yang belum selesai-selesai juga sampai sekarang. Di dalam hatinya Caca merasa kasihan dengan Marsha yang harus sendirian saja ketika kemana-mana, apalagi orang-orang masih membencinya. Membuat semua orang yang kini mendekati Marsha perlahan-lahan mulai menjauh.

Pertandingan pun sudah hendak di mulai tapi Marsha belum menemukan tempat duduknya, saat melihat sekitar sudah banyak orang-orang yang sudah duduk di tempat bangkunya masing-masing. Saat Marsha melihat tempat duduk yang paling belakang ia bisa menemukan ada bangku kosong yang berada disana. Sontak hal itu membuat Marsha merasa senang dan berlari ke sana, tapi sialnya Marsha hanya bisa bungkam kala melihat bangku yang akan di tempatinya, sudah di tempati orang lain.

"Lo mau duduk disini?" tanya orang itu yang hendak menduduki tempat duduk yang Marsha lihat.

"Iya."

Orang itu pun kini berdiri dari tempat duduknya, membuat Marsha yang melihatnya merasa senang karena masih ada orang yang perduli dengannya, tapi perlahan-lahan kesenangan itu menyakitkan kala orang itu mulai menertawainya.

"Lo sangkanya gue mau kasih tempat duduk ini ya buat lo, sampai senang gitu. Tapi, ini semua nggak pantes buat cewek bodoh kaya lo," ucap orang itu mendorong bahu Marsha menggunakan tangannya. Sontak hal itu membuat Marsha menjadi tersungkur kebawah, tapi saat itu juga ada seseorang yang menahan tubuhnya terlebih dahulu.

Semua orang terkejut kala melihat orang yang kini sedang menolong Marsha, mereka semua hanya bisa menunduk malu kala orang itu mulai menatapnya seperti tatapan ingin membunuh.

"Kak Marsha nggak papa kan?" tanya Sisi halus ketika melihat seniornya itu hendak di dorong oleh teman seangkatanya.

Sisi marah ketika melihat orang sebaik Marsha harus di perlakukan seperti itu, dan ketika Sisi marah tidak ada bisa yang mengendalikannya. Semua orang yang berada di sana hanya bisa ketakutan kala melihat wajah Sisi yang sudah berubah seperti singa yang akan memangsa makanannya.

MarshaWhere stories live. Discover now