S E M B I L A N

454 33 5
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca

💛Happy reading💛
.
.
.

Kehangatan dalam sebuah keluarga, adalah keinginan terbesarku~ Marsha aruni.

Hari ini Marsha datang pagi-pagi, karena ia sedang kebagian jadwal piket di kelasnya. Marsha sangat suka ketika ia kebagian jadwal piket. Entahlah, ia juga tidak tahu kenapa sangat menyukainya.

Di kelas sangat sepi, ya iyalah sepi orang masih pukul setengah 6. Marsha segera membereskan kelasnya dan menyapu. Setelah ia selesai menyapu ia langsung membuka bukunya untuk dipelajarinya sekarang.

Siswa-siswi pun mulai berdatangan, ada yang langsung masuk ada yang langsung masuk ke kelas lain, untuk bergosip. Marsha yang notabenya sangat malas untuk bergosip pun hanya diam saja di kelas sambil membaca buku.

"Ssttt"

"Sttt"

Marsha yang sedang fokus membaca pun sedikit terganggu atas suara itu.

"Stt, Sha," ucap seseorang di balik pintu.

Marsha pun menutup bukunya dan keluar menuju pintu kelas. "Ada apa Ca? tanya Marsha.

Caca menyengir. "Kelas lo udah ulangan matematika belum?" tanya Caca tanpa dosa.

Marsha menghela napas panjang, "udah, minggu kemarin," jawab Marsha datar.

Mata Caca langsung berbinar, "Soal sama jawabannya kaya gimana Sha?" tanya Caca semangat.

"Gampang ko," ucap Marsha singkat, padat dan jelas.

"Hih, gampang itu kaya gimana," ucap Caca menangisi dirinya sendiri.

"Pokoknya lo pasti bisa ngerjainnya, kalau lo mau belajar," ucap Marsha menepuk-nepuk bahu Caca dan masuk lagi ke dalam kelas.

Caca hanya bisa menghela napas panjang, usahanya untuk mencontek ke Marsha pun gagal, sudah di pastikan pasti dirinya akan masuk daftar remedial matematika minggu ini.

🌼🌼🌼

Marsha segera masuk ke ruangan bu Vivi-wali kelas XI IPA 1. Tapi, Marsha tidak sedirian di sana ada Dion juga yang berada sampingnya.

"Disini saya kumpulkan kalian berdua, karena ada hal yang saya ingin bicarakan," ucap bu Vivi membuka obrolan.

Marsha dan Dion menggangguk dan memperhatikan apa yang ingin bu Vivi bicarakan.

"Karena nilai kalian bagus setiap ulangan harian, ataupun tes jadi saya akan memasukkan kalian berdua untuk mengikuti olimpiade kimia bulan depan," jelas bu Vivi.

Marsha yang mendengar penjelasan bu Fifi langsung membulatkan matanya tidak percaya, seumur-umur Marsha tidak pernah mengikuti olimpiade-olimpiade di sekolah, Marsha hanya sering mengikuti lomba-lomba hanya di luar sekolah. Dion yang sudah biasa tentang perihal itu pun hanya memasangkan wajah datar seperti biasanya tidak ada raut kebahagiaan di sana.

"Ibu nggak salah milih kan bu?" tanya Marsha yang tidak percaya omongon bu Vivi, mungkin saja bu Vivi salah menyebutkan namanya.

"Emang ada apa Marsha? Kalau ibu milih kamu," ucap bu Vivi menegaskan.

Marsha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ini beneran kan bu, nggak mimpi?" tanya Marsha sekali lagi.

"Marsha kamu nggak suka saya masukan untuk mengikuti lomba," ucap bu Vivi penuh penekanan.

MarshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang