E N A M B E L A S

388 26 1
                                    

Mari vote dahulu sebelum membaca

💛Happy reading💛
.
.
.

Apa kau tahu sakitnya selalu di rumah sendirian, tanpa ada orang yang peduli denganku~Marsha aruni.

Hari yang paling menyenangkan adalah ketika libur sekolah, apalagi kalau bisa jalan-jalan bersama keluarga ketika minggu tiba, rasanya sangat senang sekali bukan. Tapi itu semua hanya lah angan Marsha saja yang tidak pernah terwujud selama 10 tahun ini. Mana mungkin mamahnya mau pergi liburan dengannya?

Seorang gadis cantik terus berkutat dengan laptopnya, sesekali ia meminum susu coklat buatannya. Jangan tanyakan lagi kacamatanya yang selalu bertengker di hidung macungnya.

"Akhirnya selesai juga," ucap Marsha yang mulai meregangkan otot-ototnya yang mulai terasa kaku. Seraya melepaskan kacamatannya di atas meja.

Marsha henghela napas panjang, menikmati udara sejuk di pagi hari di taman belakangnya. "Enak banget ya kalau punya keluarga, pasti sekarang lagi senang-senang sedangkan aku hanya bersedih disini," ucap Marsha tersenyum miris.

Ia ingin bisa seperti orang lain, yang selalu bahagia dengan keluarganya. Ada mamah ayahnya di rumah, rumahnya selalu ramai dengan cadaan mereka. Sedangkan dirinya hanya bisa melihat kesepian di dalam rumahnya, tidak ada candaan gurau yang menghiasi rumah ini.

"Di rumah sepi lagi. Mamah kerja, bi Jumi pulang kampung. Sedangkan gue kesepian disini. Apa mereka nggak tahu gimana rasanya kesepian di rumah segeda gini, rasanya sakit," gumam Marsha, yang mulai mengeluarkan air matanya yang sudah turun ke pipi putihnya.

"Gue capek ... gue capek ...," tangis Marsha.

Rasanya sangat sakit ketika selalu di acuhkan oleh keluarganya selalu di salahkan, selalu di buang oleh keluarganya. Apakah kalian pernah berada di posisi Marsha sekarang? Marsha hanya ingin satu kebahagiaan dalam hidupnya, yaitu keluarga.

Ia tidak ingin yang lain, ia ingin bisa mamahnya kembali menyayanginya, memeluknya, menceritakan dongeng pas tidur untuknya, mengusap lembut rambutnya. Rasanya Marsha hanya dapat itu semua ketika bermimpi saja dalam tidurnya. Karena kebahagiaannya tidak akan pernah datang dalam hidupnya.

Tring..

Sebauh pesan tiba-tiba masuk dari ponsel Marsha. Marsha buru-buru menyeka air matanya. Dan menatap ponselnya yang mulai di penuhi dengan pesan chat.

Manda : Sha, hangout kuy

Caca : ke mall yuk Sha?

Koko : sekarang lo ada acara nggak?

Tangan Marsha mulai menari-nari diatas keybord, mulai membalas ajakan mereka bertiga dengan kata 'tidak bisa'.

Marsha hanya menghela nafas panjang, ia tidak suka hangout atau pun jalan-jalan bersama temannya. Setiap minggu tiba Marsha akan menghabiskan waktunya di rumah saja. Karena baginya rumah adalah tempat ternyamannya selama ini. Ya walaupun harus selalu dengan rasa sepi.

Setelah ia membalas pesan mereka bertiga, tiba-tiba ponselnya bergetar lagi. Bukan karena pesan masuk, tapi ada sebuah panggilan masuk dari rumah sakit.

"Halo,"

" ... "

"Oke, saya ke sana sus."

Tut..

Sambungan teleponterputus dari Marsha. Marsha bergegas menuju ke kamarnya dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian casual. Ia segera memasan ojek online dari aplikasi ponselnya. Lama menunggu akhirnya ojek online itu pun tiba. Saat sedang berhenti di dekat lampu merah ada seorang anak kecil yang menawarkan bunga kepadanya.

MarshaWhere stories live. Discover now